HomeInfo SehatKesehatan UmumBenarkah Mudah Tertidur Juga Gangguan Kesehatan?
Kesehatan Umum

Benarkah Mudah Tertidur Juga Gangguan Kesehatan?

Bobby Agung Prasetyo, 12 Nov 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Mudah tertidur sering dianggap efek dari badan lemas. Namun, kondisi ini juga disebut-sebut sebagai gangguan kesehatan. Benarkah demikian?

Benarkah Mudah Tertidur Juga Gangguan Kesehatan?

Beragam masalah tidur bisa saja muncul, salah satunya adalah insomnia. Namun, Anda juga perlu waspada bila mudah tertidur. Sebab, kondisi ini juga dianggap menandakan adanya gangguan kesehatan. Jika dibiarkan, Anda bisa terkena penyakit berbahaya.

Pada umumnya, seseorang bisa mudah tertidur karena butuh istirahat atau tidak berada dalam kondisi fit misalnya saat badan lemas. Secara gamblang, dr. Alvin Nursalim dari KlikDokter menjelaskan salah satu faktor yang menyebabkan seseorang mudah tertidur.

“Kurang tidur menjadi salah satu penyebab kelelahan yang paling sering dikeluhkan oleh seseorang. Lama jam tidur paling ideal umumnya adalah 8 jam dalam sehari, menyesuaikan usia dan kondisi biologis yang ada,” ujar dr. Alvin.

Kondisi penyakit seperti anemia juga dapat menyebabkan badan lemas yang kemudian berujung pada mudah tertidur. Bila Anda mengalami hal ini, sebaiknya pastikan diagnosis dengan melakukan pemeriksaan darah. Anda juga dapat mengonsumsi makanan yang tinggi akan zat besi seperti daging dan sayuran hijau.

Di luar dua penyebab di atas, seseorang bisa mudah tertidur karena disebabkan oleh berbagai kondisi lain, mulai kelainan saraf hingga kondisi lingkungan.

Fakta di balik mudah tertidur

Rata-rata orang membutuhkan lebih dari 8 jam tidur. Tetapi, ada beberapa orang yang kebutuhan tidurnya lebih lama atau bahkan bisa kurang dari durasi tersebut. Jika Anda sering tertidur dengan cepat atau tidur nyenyak tanpa sengaja, hal ini bisa menjadi indikasi bahwa Anda kurang tidur. Kualitas tidur yang buruk juga dapat menyebabkan seseorang tertidur terlalu cepat.

Penyebab paling umum dari fragmentasi tidur adalah sleep apnea atau pernapasan yang terhenti saat tidur. Pada kondisi yang sering dikaitkan dengan mendengkur keras ini, pernapasan akan terganggu dan bisa menyebabkan Anda terbangun di malam hari.

Selain itu, ada gangguan tidur lain yang berupa gerakan kaki secara berkala di malam hari. Hal ini mungkin terkait dengan sindrom kaki gelisah. Tidur yang terganggu mungkin juga berkorelasi dengan kesadaran yang terbelah di narkolepsi. Hal ini lebih lanjut dijelaskan oleh dr. Reza Fahlevi kepada KlikDokter.

“Narkolepsi adalah suatu kelainan saraf yang memengaruhi kontrol untuk bangun atau tertidur. Gejala utamanya biasanya adalah kondisi gangguan tidur, dimana seseorang lebih banyak tidur pada siang hari. Gejala lainnya adalah cataplexy atau kelemahan otot,” kata dr. Reza.

Gangguan akibat tidur yang berlebihan disebut hypersomnia, yang dapat terdiri atas sleep apnea, narkolepsi, nocturnal myoclonus, obstructive sleep apnea (OSA), dan sebagainya.

Berdasarkan kondisi mudah tertidur, kemungkinan gangguan tidur yang dapat Anda alami adalah narkolepsi, namun tentu saja masih dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter untuk melakukan diagnosis.

Tips mendapatkan tidur yang berkualitas

Berbagai gangguan tidur di atas dapat berdampak pada mudahnya Anda tertidur. Sesegera mungkin, perbaiki hal tersebut dengan berkonsultasi ke dokter, lalu lakukan cara berikut:

  • Perubahan perilaku (behavior therapy)

Behavior therapy merupakan terapi lini pertama untuk mengatasi insomnia. Terapi ini bisa dilakukan dengan membangun kebiasaan tidur yang baik, misalnya dengan membuat jadwal tidur yang teratur, menghindari aktivitas yang dapat membuat Anda tetap terbangun, dan membuat lingkungan yang nyaman untuk tidur.

  • Cognitive behavioral therapy

Terapi ini membantu Anda mengontrol atau mengurangi pikiran negatif dan rasa cemas yang membuat Anda tetap terjaga.

  • Stimulus control therapy

Bertujuan untuk membatasi aktivitas di tempat tidur yang membuat Anda tetap terbangun. Selain itu, Anda juga akan diminta untuk menjadikan tempat tidur hanya untuk tidur dan melakukan aktivitas seksual. Bukan untuk membaca, bekerja, menonton TV, atau makan.

Mudah tertidur yang selama ini dianggap sebagai kondisi kelelahan biasa ternyata juga bisa menandakan adanya gangguan kesehatan. Bila memang Anda mengalaminya karena begadang, mungkin hal tersebut wajar terjadi. Tetapi bila Anda sering mudah tertidur, segera periksakan kondisi kesehatan Anda untuk mendapatkan diagnosis yang lebih tepat dari dokter.

[NP/ RVS]

kurang tidurgangguan kesehatanKelainan Sarafmudah tertidurInsomniaGangguan TidurBadan Lemas

Konsultasi Dokter Terkait