Pernapasan

Sering Kemasukan Air Lewat Hidung, Picu Gangguan Paru?

Krisna Octavianus Dwiputra, 06 Nov 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Sangat berbahaya jika Anda sering kemasukan air lewat hidung. Hal ini bisa mengganggu kesehatan paru-paru Anda.

Sering Kemasukan Air Lewat Hidung, Picu Gangguan Paru?

Pernahkah Anda mengalami kemasukan air lewat hidung saat sedang berenang atau bahkan saat minum air? Itu tentu sesuatu yang tidak enak, membuat Anda terbatuk-batuk dan tak jarang kepala jadi pusing. Selain itu, sering kemasukan air lewat hidung ternyata juga membuat paru-paru Anda terganggu.

Ya, Anda tak salah dengar. Gangguan paru-paru bisa terjadi akibat kemasukan air lewat hidung. Seperti disampaikan dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter, itu bisa membuat gagal napas tipe  3.

"Kegawatdaruratan yang paling utama itu pneumonia aspirasi, yang terjadi benda asing masuk ke dalam paru-paru. Kalau di paru-paru itu, idealnya cuma masuk udara saja. Jadi kalau ada benda selain udara, pasti menghambat pernapasan, termasuk air. Nanti orangnya bisa mengalami gagal napas tipe 3, entah kekurangan oksigen atau kebanyakan CO2 dalam tubuh karena tidak bisa dikeluarkan," ujar dr. Sepri saat dikonfirmasi.

Apa itu pneumonia aspirasi?

Menurut Healthline, pneumonia aspirasi merupakan komplikasi dari aspirasi paru-paru. Aspirasi paru-paru adalah kondisi ketika makanan, asam lambung, atau air liur terhirup masuk ke paru-paru, bukannya ditelan. Semua hal ini dapat membawa bakteri yang bisa memengaruhi kondisi paru-paru Anda.

Orang dengan paru-paru yang sehat dapat menanganinya dengan batuk secara otomatis, yang kemudian akan mengeluarkan partikel-partikel yang tak diinginkan dan mencegah pengembangan pneumonia aspirasi. Namun, orang yang memiliki masalah kesehatan tertentu lebih rentan terkena pneumonia aspirasi.

Mereka yang mengidap pneumonia aspirasi bisa menunjukkan gejala berupa kebersihan mulut yang buruk, tenggorokan kering, atau batuk berdahak setelah makan. Gejala-gejala lainnya meliputi:

  • Sakit dada
  • Sesak napas
  • Mengi
  • Kelelahan
  • Perubahan warna biru pada kulit
  • Batuk, mungkin dengan dahak hijau, darah, atau bau busuk
  • Kesulitan menelan
  • Bau mulut
  • Keringat berlebih

Kenali faktor risiko kondisi ini

Selain kemasukan air, faktor risiko seseorang terkena pneumonia aspirasi bisa bermacam-macam. Biasanya kondisi ini dialami oleh orang-orang dengan gangguan kesadaran, penyakit paru-paru, stroke, masalah gigi, dan demensia.

Selain itu, orang-orang dengan gangguan menelan, penyakit neurologis tertentu, terapi radiasi kepala dan leher, dan gastroesophageal reflux disease (GERD) juga bisa terkena penyakit tersebut.

Untuk mengetahui seseorang terkena pneumonia aspirasi, biasanya dokter akan mencari tanda-tanda pneumonia selama pemeriksaan fisik, seperti penurunan aliran udara, denyut jantung yang cepat, dan suara berderak di paru-paru Anda. Dokter juga akan menjalankan serangkaian tes lainnya untuk memastikan pneumonia, seperti:

  • Rontgen dada
  • Kultur sputum
  • Hitung darah lengkap
  • Gas darah arteri
  • Bronkoskopi
  • CT scan area dada Anda
  • Tipe darah

Anda bisa melihat hasil tes dalam 24 jam. Akan tetapi, pemeriksaan darah menyeluruh dan kultur sputum akan memakan waktu 3 hingga 5 hari.

Siapa pun yang menunjukkan gejala-gejala di atas jika sehabis kemasukan air lewat hidung, atau hal lainnya, harus segera periksa ke dokter. Sangat penting bagi anak-anak di bawah usia 2 tahun atau orang tua di atas usia 65 tahun untuk mendapatkan perawatan medis dan diagnosis cepat. Meski demikian, pneumonia aspirasi dapat terjadi pada siapa pun dan harus diwaspadai.

[RS/ RVS]

Hari Pneumonia SeduniaPneumonia aspirasigangguan paru-paruKemasukan Air Lewat HidungPneumonia

Konsultasi Dokter Terkait