Diet dan Nutrisi

Diet Keto, Buruk atau Baik untuk Kulit?

Ayu Maharani, 06 Nov 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Masih jadi salah satu andalan untuk menurunkan berat badan, diet keto rupanya juga memengaruhi kulit. Berikut ini penjelasannya.

Diet Keto, Buruk atau Baik untuk Kulit?

Untuk menurunkan berat badan dengan cepat, kerap kali seseorang akan melakukan usaha apa saja, termasuk menerapkan tren diet tertentu. Salah satu diet yang menjadi andalah adalah diet ketogenik atau sering juga disebut sebagai diet keto. Diet ini ternyata tak hanya memengaruhi berat badan, tapi juga memiliki dampak terhadap kulit.

Diet ketogenik merupakan diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak. Dengan kata lain, metode yang ditawarkan diet ini adalah pembatasan karbohidrat dan menggantinya dengan konsumsi lemak yang lebih banyak.

“Melakukan diet keto berarti tubuh akan berada pada kondisi yang disebut dengan ketosis, yaitu membakar lebih banyak lemak untuk diubah menjadi energi. Metode ini diklaim dapat menurunkan berat badan, sekaligus mengurangi risiko terjadinya epilepsi dan penyakit Alzheimer,” kata dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter.

Meski berbagai klaimnya tampak menjanjikan, tapi menurut dr. Sepriani diet ketogenik sebetulnya tidak aman jika diterapkan oleh mereka yang memiliki diabetes atau penyakit endokrin karena bisa menyebabkan hipoglikemia, yaitu kadar gula darah menurun drastis sehingga bisa kehilangan kesadaran.

Selain itu, mengonsumsi terlalu banyak lemak juga bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Tak berhenti di situ, seperti dilansir dari Everyday Health, tak sedikit pelaku diet ketogenik yang mengeluhkan adanya ruam merah yang aneh dan gatal di sepanjang torso mereka.

Diet ketogenik dan dampaknya terhadap kesehatan kulit

Nyatanya, tak sedikit orang yang menyalahgunakan diet ini. Dalam arti mereka terus-terusan mengonsumsi lemak sebanyak-banyaknya. Padahal, terlalu banyak mengonsumsi lemak bisa memengaruhi kesehatan secara menyeluruh, termasuk kulit.

Dikatakan oleh Jennifer Gordon, dokter kulit asal Amerika Serikat, pada dasarnya memangkas asupan karbohidrat bisa mengurangi peradangan dalam tubuh, sehingga kemerahan di kulit akan berkurang. Sayangnya, pelaku diet ketogenik kerap kali juga “membuang” karbohidrat kompleks yang sebenarnya baik untuk tubuh. Bukannya terhindar dari peradangan kulit, tapi malah bisa menimbulkan prurigo pigmentosa (keto rash), yaitu bentuk langka dari peradangan kulit yang bisa terjadi pada orang yang menjalani diet keto di tahap awal. Gejalanya berupa bintik-bintik merah meradang yang membentuk pola, terasa gatal, dan biasanya muncul di bagian punggung atas, perut, dan dada.

Di sisi lain, meningkatkan asupan lemak (asam lemak omega-3) pada saat menjalani diet keto sebenarnya sangat baik untuk kesehatan rambut dan kulit. Namun, faktanya tak sedikit orang yang justru mengonsumsi makanan cepat saji, yang kandungan minyaknya tinggi. Alih-alih terhindar dari kulit kering, gatal, dan bersisik, justu kulit berjerawat yang diperoleh.

Kurangnya pengetahuan membuat masyarakat salah kaprah tentang aturan diet keto. Alhasil, meski tubuh mengurus, kondisi kulit malah memburuk. Oleh sebab itu, kurangi asupan lemak yang tidak baik dan hindari karbohidrat sederhana saat menjalankan diet keto, misalnya mentega atau margarin, daging berlemak, roti tawar atau roti putih, pasta, dan aneka kue supaya kondisi kulit tidak meradang.

Dampak buruk lain dari diet ketogenik

Selain berdampak kurang baik terhadap kadar gula darah, kondisi jantung, dan kulit, diet keto juga memiliki beberapa efek samping yang patut Anda waspadai, meliputi:

  • Keto flu, yaitu pusing, lemah, lesu, mudah tersinggung, dehidrasi, konstipasi, mual, dan muntah.
  • Diare, yang disebabkan oleh kantong empedu yang kewalahan dalam memecah lemak makanan.
  • Mengurangi kinerja tubuh. Anda akan kehilangan energi karena tidak mendapatkan asupan karbohidrat yang cukup.
  • Massa otot berkurang dan metabolisme menurun. Terlalu banyak mengonsumsi lemak justru mengendurkan otot dan memperlambat metabolisme, alhasil berat badan malah naik.
  • Penurunan kepadatan tulang.
  • Aroma napas tak sedap akibat konsumsi makanan tinggi lemak.
  • Mudah lelah.
  • Konstipasi.
  • Siklus menstruasi tidak teratur.
  • Penurunan libido.
  • Gangguan tidur.

Meski ada banyak orang mengakui diet keto ampuh untuk menurunkan berat badan, tapi daftar efek sampingnya bertambah akibat dampaknya terhadap kulit. Kondisi tersebut terjadi akibat mengonsumsi terlalu banyak lemak dan mengabaikan karbohidrat. Jika Anda tertarik dengan diet ini, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi supaya penurunan berat badan yang Anda alami, tidak disertai efek samping apa pun.

[RN/ RVS]

Diet Ketogenikkesehatan kulitkulitDietRuam Merahdiet ketoKeto Rash

Konsultasi Dokter Terkait