Diet dan Nutrisi

Ini Dia Manfaat Rasa Umami untuk Kesehatan

Ayu Maharani, 03 Nov 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Istilah ‘umami’ mungkin terdengar baru di telinga. Tapi tahukah Anda bahwa rasa kelima ini memiliki manfaat bagi kesehatan?

Ini Dia Manfaat Rasa Umami untuk Kesehatan

Kata ‘umami’ mungkin sering Anda temui pada iklan penyedap rasa. Nyatanya, umami adalah bagian dari lima rasa dasar yang merujuk pada rasa gurih. Menariknya, rasa gurih ini bermanfaat bagi kesehatan, terutama lansia.

Dalam dunia kuliner, terdapat 5 rasa dasar, yakni manis, asin, asam dan pahit. Dilansir dari BBC, rasa umami termasuk di dalamnya. Meski kurang dianggap sebagai rasa utama, tetapi nyatanya rasa umami punya pengaruh terhadap kesehatan Anda, lho.

Seputar rasa umami

Kata ‘umami’ sendiri berasal dari bahasa Jepang yang berarti lezat atau gurih, yang berbeda dengan rasa asin. Dilansir dari Canadian Living, kata tersebut pertama kali diperkenalkan pada tahun 1908 oleh kimiawan Jepang yang bernama Kikunae Ikeda.

Penemuan Ikeda akhirnya menyebabkan berkembangnya zat monosodium glutamat (MSG) sebagai bumbu masakan yang kontroversial. Di Cina, rasa umami disebut dengan ‘xian wei’.

Rasa umami sebenarnya seperti campuran dari berbagai rasa (kompleks) yang bisa membuat siapa saja yang mengecapnya menjadi ketagihan. Selain itu, umami pun bisa meningkatkan produksi air liur di mulut untuk merangsang selera makan.

Nah, rasa tersebut umumnya ditemukan dalam makanan yang mengandung kadar glutamat tinggi, misalnya daging yang diawetkan, kerang, kecap, keju, teh hijau, dan makanan lain yang kaya akan protein.

Zat kokumi yang dianggap sebagai rasa dasar keenam bahkan juga bercita rasa umami. Zat ini terdapat dalam aneka bawang (bawang putih, bawang merah, dan bawang bombay) serta seafood (tiram, cumi-cumi, udang, gurita). Keduanya dapat meningkatkan rasa dasar saat dikombinasikan dengan rasa yang lain.

Itulah mengapa bumbu-bumbu dasar dalam masakan kerap kali menggunakan bawang dan aneka seafood yang difermentasikan atau dikeringkan agar masakan terasa lebih lezat dan gurih.

Rasa umami untuk kesehatan

Sementara itu, ilmuwan dari Tohoku University Graduate School of Dentistry di Jepang mengembangkan tes sensitivitas rasa umami kepada 44 pasien yang berusia di atas 65 tahun. Pasien yang dijadikan sampel penelitian tersebut selama ini telah kehilangan kemampuannya untuk mengecap rasa lezat pada makanan. Mereka menganggap semua makanan terasa hambar di lidah mereka.

Penyebabnya, selain faktor usia, ada juga faktor penyakit dan efek samping dari obat-obatan yang mengurangi produksi air liur mereka, sehingga menyebabkan timbulnya gangguan rasa.

Nah, untuk memulihkan kemampuan para pasien lansia dalam mengecap berbagai rasa agar dapat menikmati kelezatan makanan, peneliti memberikan teh dari rumput laut yang bercita rasa umami.

Hal itu dimaksudkan agar produktivitas air liur dan fungsi oral mereka lebih meningkat, sehingga asam, pahit, dan hambar yang terasa di lidah bisa diminimalkan. Dengan demikian, para pasien menjadi lebih semangat dalam menyantap makanan dan kemungkinan untuk sembuh pun menjadi lebih besar.

Kendati demikian, bagi Anda yang masih bisa mengecap rasa dengan baik sebaiknya tidak terlalu banyak mencari sensasi rasa umami dari makanan yang mengandung MSG.

Pasalnya, menurut dr. Muhammad Anwar Irzan dari KlikDokter, terlalu banyak mengonsumsi MSG bisa menyebabkan:

  • Sakit kepala
  • Nyeri leher yang dapat menjalar hingga lengan dan punggung
  • Perubahan suasana hati secara mendadak
  • Badan lemas
  • Kesemutan
  • Sensasi terbakar pada perut
  • Jantung berdebar

Meski gejala tersebut bersifat sementara, tetapi jika dibiarkan, beberapa gejala di atas bisa menjadi semakin parah hingga menurunkan kualitas kesehatan Anda secara keseluruhan.

Berbeda dengan gula maupun garam, hingga kini belum ada batasan aman konsumsi MSG. Oleh sebab itu, diperlukan kebijakan dari masing-masing individu dalam membatasi asupan zat tersebut, khususnya pada anak-anak.

Jadi, meski rasa umami terbukti bisa mengembalikan nafsu makan, terutama bagi para pasien lansia, bukan berarti Anda bebas mengonsumsi berbagai makanan yang mengandung banyak MSG, ya! Bagaimanapun, segala sesuatu yang dikonsumsi secara berlebihan dapat memberikan dampak yang tidak baik bagi kesehatan.

[NP/ RVS]

monosodium glutamateMSGNafsu MakanLansiaRasaUmamiProduksi Air LiurKokumi

Konsultasi Dokter Terkait