HomeIbu Dan anakKesehatan AnakWaspada Jika si Kecil Sering Makan Manis
Kesehatan Anak

Waspada Jika si Kecil Sering Makan Manis

dr. Reza Fahlevi, 31 Okt 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Saat si Kecil lebih suka makanan manis, Anda harus waspada. Pasalnya, terlalu banyak makan makanan manis bisa sebabkan obesitas hingga serangan penyakit.

Waspada Jika si Kecil Sering Makan Manis

Pada dasarnya, rasa manis adalah rasa pertama yang dirasakan dan merupakan rasa yang disukai anak. Coba saja perhatikan, anak biasanya akan lebih bersemangat ketika ditawari makanan manis permen, cokelat, es krim, atau cookies.

Nah, ketika ia terlihat lebih suka atau lebih memilih makanan manis ketimbang makanan (lebih sehat) lainnya, saat inilah Anda harus waspada. Masalahnya, ada dampak negatif bagi kesehatan si buah hati kelak, baik dampak jangka pendek maupun jangka panjang.

Meski dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, tapi bukan berarti gula tak boleh dikonsumsi sama sekali oleh si Kecil. Menurut American Heart Association, batasan yang aman adalah 3–8 sendok teh per hari. Sayangnya, sebuah hasil penelitian menunjukkan, rata-rata anak usia 1–3 tahun mengonsumsi sekitar 12 sendok teh gula per hari, yang tentunya sudah melewati batas aman!

Si Kecil doyan makanan atau minuman manis? Waspadai dampak buruk ini

Jika konsumsi gula berlebihan berlangsung secara terus-menerus tanpa terkendali, bukan tak mungkin anak akan mengalami dampak buruk ini:

  • Ancaman terhadap kesehatan gigi

Makanan manis yang menempel pada gigi dapat memicu pertumbuhan bakteri. Nah, pertumbuhan bakteri ini dapat menimbulkan terbentuknya karang gigi dan gigi berlubang. Itulah sebabnya Anda harus mengatasi kebiasaan makan manis anak sekaligus meningkatkan kebiasaannya menggosok gigi setelah makan makanan manis.

  • Gangguan perilaku

Tahukah Anda bahwa makanan manis dapat memicu peningkatan kadar gula darah dalam waktu yang cepat? Jika ini terjadi, tubuh anak akan memproduksi insulin dalam jumlah banyak untuk menyerap gula darah ke dalam sel.

Namun sayangnya, ketika insulin diproduksi terlalu banyak, maka kadar gula darah anak akan turun dengan cepat sehingga ia bisa merasa lemas. Ia pun ingin makan makanan manis lagi.

  • Menyebabkan obesitas

Makanan manis mengandung kalori yang tinggi. Jika kalori yang masuk lebih banyak daripada kalori yang digunakan, maka sisa kalori tersebut akan disimpan dalam tubuh dalam bentuk lemak. Lama-kelamaan, tubuh si Kecil akan mengalami kelebihan berat badan, hingga obesitas.

  • Risiko terjadinya diabetes di kemudian hari

Mengacu pada poin nomor tiga, dari situ anak bisa mengalami komplikasi akibat obesitas. Salah satunya adalah diabetes tipe II akibat resistensi insulin dalam tubuhnya.

 

Cara mengatasi anak yang suka sekali makanan atau minuman manis

Setelah membaca dampak buruk yang disebutkan di atas, tentunya Anda sekarang jadi waswas, apalagi jika anak memang betul-betul suka dengan yang manis-manis. Namun jangan khawatir, ada beberapa cara yang Anda bisa lakukan untuk mengurangi konsumsi makanan atau minuman manis si Kecil.

  1. Batasi minum jus dalam kemasan dan minuman bersoda

Kenapa? Karena jus dalam kemasan, minuman bersoda, atau minuman manis lainnya dalam kemasan lainnya mengandung gula yang tinggi. Mengurangi konsumsi minuman jenis ini sangat penting agar kebiasaan ini tidak terbawa hingga anak beranjak ke usia remaja dan dewasa kelak.

Lebih baik berikan anak buah untuk memberikan manfaat vitamin dan mineral yang sebenarnya. Bisa dalam bentuk potongan atau bisa juga dijadikan jus tanpa tambahan gula.

  1. Hindari memberikan camilan yang tinggi gula

Biasanya untuk membuat anak senang atau sebagai hadiah, Anda sering memberikannya makanan atau minuman manis yang ia suka seperti es krim, cokelat, permen, atau cake favoritnya. Orang tua mana yang tak ikut senang melihat senyum gembira anak? Namun, kebiasaan ini jika menjadi ‘tradisi’ akan berdampak buruk pada kesehatannya.

Alangkah jauh lebih baik jika orang tua memberikan anak hadiah yang lebih sehat, seperti kreasi buah, puding atau kue buatan sendiri yang rendah gula, atau dalam bentuk lain seperti bermain bersama atau aktivitas outdoor yang menyenangkan. Tujuannya adalah supaya ia tidak menganggap makanan atau minuman manis.

  1. Kontrol porsi makan anak

Memang rasanya tak mungkin anak untuk benar-benar memangkas asupan makanan atau minuman manis. Namun, paling tidak Anda bisa mengontrol jumlah asupannya. Caranya, pilihlah camilan yang rendah atau bebas gula, menstimulasi anak untuk menyukai makanan sehat yang mengandung kadar protein dan serat yang tinggi seperti kacang-kacangan, buah, gandum, dan sereal.

Jika anak memang lebih sering memilih makanan manis, peran aktif orang tua sangat diperlukan untuk mengendalikannya, apalagi dengan mengetahui berbagai dampak buruknya untuk kesehatannya kelak. Selain melakukan tips yang disebutkan di atas, Anda juga harus menjadi teladan untuk anak, bukan dengan memaksanya. Nah, mulai sekarang, yuk menjadi contoh baik untuk si Kecil dengan kompak konsumsi makanan dan minuman yang lebih sehat!

(RN/ RH)

Nutrisi AnakMakanan ManisGizi Anakminuman manisObesitas AnakKesehatan Gigi AnakDiabetes

Konsultasi Dokter Terkait