HomeInfo SehatSaraf4 Hal yang Wajib Anda Tahu tentang Stroke
Saraf

4 Hal yang Wajib Anda Tahu tentang Stroke

Krisna Octavianus Dwiputra, 31 Okt 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Ada beragam informasi yang beredar tentang stroke. 4 Hal berikut ini akan memperkaya pengetahuan Anda tentang penyakit ini.

4 Hal yang Wajib Anda Tahu tentang Stroke

Selain penyakit jantung dan diabetes, stroke juga sangat mengancam jiwa. Dengan mengetahui betapa berbahayanya penyakit ini, maka ada beberapa hal yang wajib Anda ketahui tentang stroke.

Menurut WebMD, stroke terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah, atau ketika ada penyumbatan dalam suplai darah ke otak. Pecahnya pembuluh darah atau sumbatan yang ada dapat mencegah darah dan oksigen mencapai jaringan otak.

Namun tanpa oksigen, sel-sel otak dan jaringan menjadi rusak dan mulai mati dalam beberapa menit. Kondisi inilah yang kemudian menyebabkan Anda mengalami stroke. Seluruh tubuh Anda akan mati dan lumpuh, bahkan nyawa Anda pun bisa terancam. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui beberapa fakta tentang stroke di bawah ini.

1. Gejala stroke

Gejala stroke muncul di bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak. Untuk alasan ini, perlu mengetahui tanda-tanda stroke, sehingga Anda dapat bertindak cepat. Gejala stroke dapat meliputi: 

  • Kelumpuhan
  • Mati rasa atau lemas di lengan, wajah, dan kaki, terutama di satu sisi tubuh.
  • Kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan
  • Kebingungan
  • Pelo
  • Masalah penglihatan, sulit melihat pada satu atau kedua mata, penglihatan menghitam atau kabur, atau adanya penglihatan ganda
  • Kesulitan berjalan
  • Kehilangan keseimbangan atau koordinasi
  • Pusing
  • Sakit kepala yang parah dan tiba-tiba dengan penyebab yang tidak diketahui.

Kondisi stroke membutuhkan penanganan medis yang cepat. Sebab, perawatan yang tepat adalah kunci untuk mencegah kerusakan otak, kecacatan jangka panjang, dan kematian. Lebih baik berjaga-jaga daripada menyesal ketika menangani stroke, jadi jangan ragu untuk segera membawa seseorang dengan tanda-tanda di atas ke rumah sakit.

2. Perbedaan gejala antara wanita dan pria

Menurut WebMD, gejala stroke untuk wanita dan pria memiliki sedikit perbedaan. Tanda-tanda stroke yang terjadi lebih sering pada wanita meliputi:

  • Mual atau muntah
  • Halusinasi
  • Rasa sakit
  • Kelemahan umum
  • Sesak napas atau kesulitan bernapas
  • Pingsan atau kehilangan kesadaran
  • Kejang
  • Kebingungan, disorientasi, atau kurangnya respons
  • Perubahan perilaku yang terjadi secara mendadak.

Wanita lebih mungkin meninggal karena stroke dibanding pria, jadi sangat penting untuk dapat mengidentifikasi stroke pada wanita sesegera mungkin. Sementara itu, pada pria, gejala yang paling sering terjadi adalah:

  • Kelumpuhan di satu sisi wajah atau senyum yang tidak rata
  • Bicara cadel, kesulitan berbicara, dan kesulitan memahami pembicaraan lain
  • Kelemahan lengan atau kelemahan otot di satu sisi tubuh.

Meskipun beberapa gejala mungkin berbeda antara pria dan wanita, gejala stroke sebaiknya dikenali lebih awal agar segera mendapatkan penanganan dini.

3. Faktor risiko untuk stroke

Faktor risiko tertentu membuat Anda lebih rentan terhadap stroke. Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute, semakin banyak faktor risiko yang Anda miliki, semakin besar kemungkinan Anda mengalami stroke.

Faktor risiko untuk stroke meliputi:

  • Diet tidak sehat, terlalu banyak garam, lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol
  • Kurang olahraga
  • Konsumsi alkohol
  • Merokok
  • Faktor keturunan

Selain faktor risiko di atas, ada beberapa kondisi medis yang memperbesar peluang seseorang terkena stroke, termasuk tekanan darah tinggi, kadar kolesterol yang tinggi, gangguan jantung, cacat katup jantung, ruang jantung membesar dan detak jantung tidak teratur, penyakit sel sabit, serta diabetes.

4. Penyebab stroke

Penyebab stroke tergantung pada jenis stroke yang didiagnosis. Tiga jenis utama stroke adalah serangan iskemik transien (TIA), stroke iskemik, dan stroke hemoragik.

TIA disebabkan oleh penyumbatan sementara di arteri yang mengarah ke otak. Sumbatan biasanya berupa gumpalan darah yang menghentikan aliran darah ke bagian tertentu dari otak. TIA biasanya berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam, baru kemudian penyumbatan bergerak dan aliran darah dipulihkan.

Seperti TIA, stroke iskemik disebabkan oleh penyumbatan di arteri yang mengarah ke otak. Sumbatan ini bisa berupa pembekuan darah, atau mungkin disebabkan oleh aterosklerosis. Dengan kondisi ini, plak (zat lemak) terbentuk di dinding pembuluh darah. Sepotong plak dapat pecah dan menempel di arteri, menghalangi aliran darah dan menyebabkan stroke iskemik.

Sementara itu, stroke hemoragik disebabkan oleh pembuluh darah yang pecah atau bocor. Darah dapat merembes ke dalam atau di sekitar jaringan otak, menyebabkan tekanan dan merusak sel-sel otak.

Ada dua kemungkinan penyebab stroke hemoragik. Aneurysm (bagian yang melemah dan menonjol pada pembuluh darah) dapat terjadi karena tekanan darah tinggi dan dapat menyebabkan pembuluh darah yang pecah.

Satu kemungkinan yang jarang terjadi adalah suatu kondisi yang disebut malformasi arteriovenosa, yang merupakan koneksi abnormal antara pembuluh darah dan arteri Anda hingga menyebabkan pendarahan di otak.

Masih dalam suasana memperingati Hari Stroke Sedunia, penting bagi Anda untuk menambah pengetahuan tentang penyakit stroke. Bagi Anda yang masih berusia muda jangan terlena. Sebab, stroke juga dapat menyerang usia berapa pun. Bagaimanapun juga, mencegah lebih baik daripada mengobati. Jadi, sebisa mungkin, ubahlah gaya hidup Anda menjadi pola hidup yang lebih sehat.

[NP/ RVS]

pembuluh darahOtakGejala StrokeKelumpuhanStrokeHipertensi

Konsultasi Dokter Terkait