Kesehatan Anak

10 Keterampilan Dasar yang Harus Diajarkan pada Anak

dr. Fiona Amelia MPH, 23 Okt 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ingin anak mandiri dan percaya diri? Ajarkan 10 keterampilan dasar berikut ini sejak dini.

10 Keterampilan Dasar yang Harus Diajarkan pada Anak

Sebagai orang tua, Anda tentu tak ingin si Kecil beranjak dewasa tanpa tahu cara mengurus dirinya sendiri. Oleh karena itu, setiap orang tua sebaiknya mengajarkan keterampilan dasar yang diperlukan dalam hidup, agar anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang siap mengelola segalanya secara mandiri.

Apa saja keterampilan dasar yang wajib diajarkan orang tua pada anak?

Membuat keputusan

Keterampilan ini perlu dipelajari sejak anak berusia dini agar ia terbiasa dan yakin dalam memutuskan sesuatu secara mandiri. Dalam mengajarkannya, Anda dapat mulai dengan mendorong si Kecil untuk membuat keputusan-keputusan sederhana―seperti mau makan es krim atau cokelat, mi atau nasi, bermain bola atau sepeda.

Ajarkan pula langkah-langkah sebelum mengambil keputusan, seperti menimbang baik dan buruk dari setiap pilihan keputusan. Seiring bertambahnya usia, anak akan mampu mengenali reward dari sebuah keputusan yang baik dan juga sebaliknya, konsekuensi dari sebuah keputusan yang buruk.

Perhatikan kesehatan dan kebersihan pribadi

Sehari-hari, Anda mungkin perlu selalu mengingatkan si Kecil untuk mandi, sikat gigi, cuci tangan, mengganti pakaian, dan lainnya. Namun sadarkah bahwa Anda tak pernah mengatakan alasan mengapa si Kecil harus melakukannya? Sebagai langkah pertama, Anda perlu menjelaskan mengapa kesehatan dan kebersihan itu penting.

Sejatinya, tidak ada kata terlalu dini untuk mulai mempelajari cara menjaga kesehatan dan kebersihan pribadi. Anda dapat memulainya dengan membuat checklist tentang apa-apa yang perlu dilakukan. Berikan tanda centang saat anak sudah melakukannya di hari itu. Saat si Kecil sudah menjadikannya sebuah kebiasaan, tak perlu lagi memberikan checklist tersebut sebagai pengingat.

Bangun tidur sendiri

Sebagai orang tua, Anda tentu tak ingin si Kecil yang sudah masuk SMA atau bahkan menjadi mahasiswa masih membutuhkan orang tua sebagai alarm untuk membangunkannya di pagi hari. Oleh sebab itu, keterampilan ini perlu dibiasakan sejak si Kecil masih bayi.

Sejak dini, ajarkan si Kecil untuk konsisten mengikuti rutinitas sebelum tidur setiap hari. Ini dapat berupa mencuci tangan dan kaki atau membasuh tubuh dengan air hangat. Dilanjutkan dengan menyikat gigi, membaca buku, berdoa dan kemudian tidur. Saat si Kecil mencapai usia 6–7 tahun, ia akan mampu menjalani rutinitas tersebut secara mandiri.

Berenang

Berenang adalah salah satu survival skill  yang harus dikuasai anak. Ia harus tahu cara menyelamatkan diri dari kemungkinan tenggelam jika sewaktu-waktu terjadi hal-hal yang di luar perkiraan.

Menurut American Association of Pediatrics (AAP), dilihat dari aspek perkembangannya, anak baru siap belajar berenang secara formal sejak usia 4 tahun ke atas. Sebelum usia itu, si Kecil dapat mengikuti program akuatik usia dini yang mengajarkan bagaimana agar dirinya tidak takut air dan merasa aman selama berada di dalam air.

Naik sepeda tanpa roda bantu

Sebagian besar anak baru mulai belajar bersepeda pada usia 5 tahun. Tetapi sebetulnya, hal itu sudah bisa dimulai di usia 2–3 tahun atau paling lambat usia 8 tahun.

Saat usia 3 tahun, rata-rata anak mampu mengendarai sepeda roda tiga. Setelahnya dapat berganti untuk menaiki sepeda roda empat dan roda dua secara perhalan dan bertahap.

Selanjutnya (2)

  1. Melakukan pekerjaan rumah tangga

Ada kalanya Anda merasa bahwa pekerjaan rumah tangga akan lebih mudah dan lebih cepat selesai tanpa bantuan si Kecil. Akan tetapi, hal itu berarti menyia-nyiakan kesempatan untuk mengajarkan si Kecil berbagai aktivitas dasar rumah tangga.

Pada dasarnya, anak perlu tahu apa yang harus dilakukan dan mengapa, serta bagaimana caranya mengurus rumah tangga. Hal ini agar kelak si Kecil mampu mengurus dirinya dan tempat tinggalnya saat sudah tak lagi tinggal bersama Anda.

Dalam mengajarkan pekerjaan rumah tangga, Anda dapat memulai dengan mengajak si Kecil membantu merapikan tempat tidurnya. Ajak si Kecil untuk  mencuci dan merapikan alat makannya sendiri, menyapu dan mengepel, memilah pakaian yang akan dicuci dan lainnya. Anda pun dapat membuatkan jadwal harian agar aktivitas tersebut menjadi bagian dari rutinitas anak yang perlu diikuti.

  1. Menyiapkan makanan

Belajar menyiapkan makanan adalah penting agar anak terbiasa mengurus dirinya sendiri dan menentukan apa yang ia inginkan dari pilihan-pilihan yang tersedia. Anda dapat mengajarkan hal itu sejak batita, misalnya dengan meminta si Kecil mengoleskan selai pada rotinya atau menciduk nasi dari wadah ke atas piring makannya.

Memasuki usia 4–5 tahun, si Kecil sudah mulai bisa diajar untuk menyiapkan bekal makannya ke sekolah, membantu Anda menyiapkan bahan-bahan untuk memasak hingga membuat masakan sederhana.

Menyiapkan tasnya sendiri

Sama seperti menyiapkan makanan, si Kecil perlu belajar menyiapkan tasnya sendiri. Ini penting agar si Kecil mampu mengingat dan bertanggung jawab atas barang-barangnya sendiri. Hal ini pun akan mengembangkan rasa memiliki akan sesuatu pada anak.

Mengelola uang

Memasuki usia sekolah dasar, anak sudah bisa diperkenalkan tentang uang. Ajarkan arti penting dari uang dan bagaimana cara mengelolanya.

Dorong pula anak untuk terbiasa menabung sejak dini. Kelak, mereka akan mampu menggunakan uang dengan bijak saat sudah mampu menghasilkan uang sendiri.

Menggunakan kendaraan umum

Anda mungkin belum yakin atau mengizinkan si Kecil untuk pergi sekolah sendiri dengan kendaraan umum. Meski demikian, ia tetap harus diajarkan untuk mengenali jalanan yang sering dilaluinya. Dalam hal ini, Anda dapat mengajaknya berjalan-jalan naik kendaraan umum dengan bantuan peta.

Pada dasarnya, setiap keterampilan tersebut dapat mulai diajarkan kepada anak sejak dini. Akan tetapi, kecepatan perkembangan setiap anak berbeda-beda. Karena itu, jangan langsung dipaksakan apabila si Kecil memang belum siap.

Namun, jika anak menunjukkan rasa tertarik ketika Anda mencoba mengajarkan keterampilan di atas, Anda tak perlu sungkan untuk terus melanjutkan. Anda pun mungkin akan terkejut bila ternyata si Kecil siap untuk melakukan banyak hal di usia yang lebih muda. Dan, ingat, anak harus melihat contoh dari orang tua dan mendapatkan kesempatan agar ia bisa belajar. Selamat mencoba!

Masih punya pertanyaan seputar topik ini? Kamu dapat berkonsultasi dengan dokter secara online melalui layanan Tanya Dokter.

[NB/ RVS]

Anakketerampilanlife skillKeterampilan Hidup

Konsultasi Dokter Terkait