HomeInfo SehatBerita KesehatanCar Free Day Sebabkan Dehidrasi pada Anak? Atasi dengan Cara Ini
Berita Kesehatan

Car Free Day Sebabkan Dehidrasi pada Anak? Atasi dengan Cara Ini

dr. Devia Irine Putri, 18 Apr 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Kesenangan yang saat menikmati car free day terkadang membuat si Kecil lupa untuk minum air putih. Waspada, hal ini bisa menyebabkan dehidrasi pada anak.

Car Free Day Sebabkan Dehidrasi pada Anak? Atasi dengan Cara Ini

Mengajak anak untuk olahraga sambil jalan-jalan di car free day memang terasa sangat menyenangkan. Saking senangnya, anak pun bisa lupa untuk mengisi ulang cairan tubuh. Waspada, hal ini bisa menyebabkan terjadinya dehidrasi pada anak.

Perlu Anda ketahui, setiap jenjang usia memiliki kebutuhan cairan tubuh yang berbeda-beda. Pada anak, kebutuhan cairan tubuh yang harus selalu dipenuhi adalah:

  • Anak laki-laki dan perempuan usia 4–8 tahun: 1,1 hingga 1,3 liter per hari
  • Anak perempuan usia 9–13 tahun: 1,3 hingga 1,5 liter per hari
  • Anak laki-laki usia 9–13 tahun: 1,5 hingga 1,7 liter per hari

Jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, terjadinya dehidrasi pada anak tidak bisa dhindari lagi.

Gejala Dehidrasi pada Anak saat Car Free Day

Tidak dimungkiri, seorang anak memang dapat kehilangan cairan lebih banyak dari biasanya. Hal ini khususnya terjadi saat tubuh si Kecil terpapar terik matahari atau berkeringat berlebih, misalnya akibat mengelilingi area car free day.

Dehidrasi yang dialami seseorang termasuk pada anak rentan mengakibatkan gangguan kesehatan. Oleh karena itu, Anda perlu mengenali tanda-tanda dehidrasi pada anak untuk mencegahnya terkena kondisi yang lebih parah.

Berikut ini merupakan beberapa gejala dehidrasi  pada anak yang wajib Anda waspadai:

1. Frekuensi Buang Air Kecil Berkurang

Dalam keadaan normal, anak biasanya akan buang air kecil sebanyak 4–6 kali dalam sehari. Jadi, bila kisaran buang air kecil anak kurang dari itu, bisa jadi ia sedang mengalami dehidrasi.

2. Warna Urine Lebih Pekat

Dehidrasi juga menyebabkan perubahan warna urine. Pada kondisi normal, urine cenderung akan berwarna bening atau kuning terang. Sedangkan pada kasus dehidrasi, urine akan berwarna kuning pekat

Artikel Lainnya: Kiat Mencegah Dehidrasi pada Anak

3. Mata Cekung

Kelopak mata yang terlihat cekung atau mata seperti masuk ke dalam menandakan kondisi dehidrasi. Bila terdapat tanda seperti ini, maka kekurangan cairan yang dialami anak sudah cukup berat.

4. Kulit Kering

Pada kondisi normal, kulit anak akan tampak lembap dan jika ditekan akan kembali ke seperti semula. Sedangkan jika terjadi dehidrasi pada anak, kulitnya akan teraba dingin, kering, dan jika ditekan tidak langsung kembali ke bentuk semula.

5. Bibir Pecah-pecah

Gejala dehidrasi pada anak juga melihat dari bibir dan mukosa mulut. Pada anak yang mendapatkan cairan cukup, kondisi bibir akan tampak lembap dan mukosa di dalam rongga mulut basah. Sedangkan pada dehidrasi derajat ringan, kondisi bibir akan tampak kering dan pecah-pecah.

6. Air Mata Berkurang

Jika anak Anda menangis dan masih mengeluarkan air mata, maka kondisinya masih termasuk dehidrasi derajat ringan. Apabila ketika menangis tidak ada air mata yang keluar, maka dehidrasi yang dialami anak bisa masuk ke derajat sedang hingga berat.

7. Gejala Lainnya

Dehidrasi tingkat lanjut dapat menimbulkan kondisi, seperti pusing, mudah lelah, kulit tampak pucat, mudah mengantuk, denyut nadi yang tak teraba, serta laju napas lebih cepat.

Artikel Lainnya: Cuaca Panas, Hati-hati Berolahraga di Car Free Day

Mengatasi Anak Dehidrasi di Car Free Day

Cara mengatasi dehidrasi pada anak yang paling tepat adalah minum air putih dalam jumlah cukup. Selain itu, Anda juga bisa melakukan hal-hal berikut sebagai cara mengatasi dehidrasi pada anak:

  • Berikan anak cairan yang mengandung sedikit garam. Jika sulit mendapatkannya, untuk sementara Anda bisa memberikan susu atau jus buah tanpa gula.
  • Jika si Kecil berusia 2 tahun atau kurang, Anda bisa memberinya air putih. Jika memungkinkan, Anda juga dapat memberinya ASI dalam jumlah yang cukup.
  • Berikan air putih pada anak secara perlahan. Hal ini dapat dilakukan hingga urine anak kembali berwarna jernih. Hindari memberikan air putih langsung dalam jumlah banyak, karena dapat membuat anak mual dan muntah.
  • Sembari istirahat, Anda bisa memberikan anak makanan yang banyak mengandung air. Beberapa contohnya adalah sayuran atau buah semangka, melon, tomat. Jika kesulitan mencari asupan tersebut di sekitar area car free day, Anda bisa memberikan es krim.

Artikel Lainnya: Aktivitas Sehat dan Murah di Tanggal Tua

Dehidrasi tidak pandang bulu dalam mengincar korbannya. Ini artinya, dehidrasi bisa saja terjadi pada anak tanpa disadari.

Maka dari itu, untuk mencegah dehidrasi pada anak, Anda perlu membiasakan si Kecil untuk mengonsumsi setidaknya satu gelas air putih di pagi hari, setiap sesudah makan, dan dua jam sebelum tidur.

Tidak cukup dengan itu, Anda juga perlu menyiapkan bekal air putih untuk dikonsumsi si Kecil saat bepergian keluar rumah. Jika Anda hendak ke acara car free day bersama si Kecil, pastikan pula untuk mengenakan pakaian berwarna cerah agar tubuh tidak terlalu berkeringat.

Pada dasarnya, mengikuti acara car free day bersama anak sambil berolahraga dan menikmati suasana adalah kegiatan yang menyehatkan tubuh. Namun, Anda harus tetap waspada agar tidak terjadi dehidrasi pada anak maupun pada diri sendiri.

Jika Anda ingin tahu lebih lanjut mengenai dehidrasi saat olahraga atau tips memenuhi kebutuhan cairan anak, jangan sungkan untuk bertanya langsung pada dokter melalui Live Chat 24 jam di aplikasi KlikDokter.

(NB)

AnakCar Free Daykekurangan cairanDehidrasi

Konsultasi Dokter Terkait