HomeInfo SehatKesehatan Umum6 Hal Mengapa Manusia Bisa Sangat Jorok
Kesehatan Umum

6 Hal Mengapa Manusia Bisa Sangat Jorok

Bobby Agung Prasetyo, 12 Okt 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Manusia berserdawa, kentut bau busuk, bau badan tak sedap, atau bersin menyemburkan luar—meski wajar, tapi manusia terdengar ‘jorok’! Apa ya alasan di baliknya?

6 Hal Mengapa Manusia Bisa Sangat Jorok

Pernahkan Anda duduk terdiam membayangkan ... betapa joroknya manusia? Jorok di sini lebih pada kondisi-kondisi seperti berserdawa, bau tak sedap (apalagi jika berkeringat berlebih dan tidak mandi), bersin hingga menyemburkan liur (termasuk virus), kentut berbunyi plus bau busuk, dan hal-hal ‘jorok’ lainnya.

Namun, meski manusia bisa ‘menjijikkan’ dengan kondisi biologis seperti yang disebutkan sebelumnya, tapi itulah salah satu cara untuk tetap survive!

Daftar ‘kejorokan’ manusia dan fungsinya untuk tubuh

Ada hal-hal yang ketika dilakukan—apalagi di muka umum—akan memunculkan reaksi jijik dari orang-orang sekitar. Misalnya terlanjur kentut di lift, serdawa di ruang meeting karena perut sedang kembung, atau ... sudah diam-diam mengupil tapi tetap ketahuan! Dilansir dari LiveScience, ini semua bukan melulu menandakan seseorang yang jorok, tapi memang ada faedahnya untuk tubuh.

Tak percaya? Ini buktinya!

  1. Upil

Tanpa sengaja melihat seseorang mengupil atau bersin-bersin menyembur ruangan memang bukanlah pemandangan yang enak dilihat. Meski kesannya jorok, tapi upil adalah bagian penting dari kesehatan manusia.

Tungau debu, bakteri, serbuk sari, abu, pasir, dan partikel kecil dari ‘benda-benda’ tak sehat lainnya memenuhi udara yang Anda hirup setiap hari. Untungnya, terbentuknya upil adalah tanda tersaringnya beberapa partikel tersebut, sehingga partikel tak sehat tak masuk ke dalam tubuh. Sebagai tambahan, rambut dalam hidung juga membantu menyaring udara yang Anda hirup.

  1. Serdawa

Entah permisi ke luar ruangan atau melakukannya tanpa rasa malu, berserdawa sebetulnya termasuk ‘jorok’ yang lebih bisa ditoleransi.

Gas, terutama karbon dioksida—walaupun ada juga gas lainnya seperti metana dan hidrogen—secara perlahan menumpuk di dalam perut. Gas ini juga bisa terhirup saat Anda makan atau minum, atau bisa juga terkandung dalam apa yang Anda konsumsi seperti minuman bersoda. Seperti tertulis dalam buku “Grossology – The Impolite Science of the Human Body”, gas terperangkap di perut oleh organ bernama sfingter esofagus.

Ketika gas terus terakumulasi, sfingter esofagus kehilangan kemampuannya untuk ‘menyimpannya’, sehingga gas harus keluar dari tubuh untuk mengurangi tekanan yang menumpuk di perut. Penumpukan gas ini akan mendorong sfingter esofagus terbuka, lalu terjadilah serdawa.

  1. Buang air besar

Meski buang air besar adalah salah satu kebutuhan esensial seseorang, tetap saja buang air besar dianggap sesuatu yang jorok. Buang air besar membantu tubuh menyingkirkan makanan dan bakteri yang tidak tercerna, sekaligus ‘puing-puing’ tak perlu lainnya.

Buang air besar juga bisa menunjukkan kesehatan seseorang. Penampakan feses dan jika terdapat kesulitasn yang terjadi saat buang air besar bisa menjadi sinyal adanya sesuatu yang tak beres dengan tubuh. Buang air besar yang tidak normal bisa menunjukkan adanya infeksi, masalah pencernaan, dan masih banyak lagi.

  1. Kentut

Jika membicarakan buang air besar, tak lengkap rasanya jika tidak membahas kentut. Manusia makan dan minum, dan gas-gas seperti udara dan karbon dioksida ikut bersamanya. Sementara ada beberapa gas yang bisa dikeluarkan lewat serdawa, beberapa lainnya dikeluarkan melalui kentut. Faktanya, seseorang bisa kentut hingga 15-20 kali dalam sehari. Wow!

Seperti yang Anda tahu, kentut bisa berbau busuk sehingga ini menjadikannya lebih dianggap jorok. Ini karena adanya peran bakteri.

Ketika makanan dicerna dan melewati usus bawah, makanan tersebut akan ‘bertemu’ dengan varietas bakteri yang jumlahnya sangat banyak. Bakteri-bakteri inilah yang membantu pencernaan makanan, yang ketika ini terjadi, terjadi peningkatan gas hidrogen sulfida. Gas berbau tersebut dilepaskan saat Anda kentut.

Sebagai tambahan, kentut pun dianggap jorok karena bunyi yang terkadang menyertainya. Bunyi tersebut adalah hasil dari kulit di sekitar anus yang bergetar saat gas melewatinya.

  1. Bersin

Bersin membantu mencegah benda-benda yang tidak diinginkan masuk ke tubuh melalui hidung. Objek seperti debu misalnya, dapat dikeluarkan dengan lewat bersin, bahkan hingga kecepatan 160 km per jam!

Reaksi ini juga terjadi ketika selaput hidung terinfeksi virus seperti common cold. Bersin membantu menjaga hidung Anda bersih dari virus dan bakteri yang berpotensi membahayakan. Meski dianggap kotor dan jorok, bersin adalah salah satu mekanisme ‘pembersihan diri’.

  1. Manusia bisa berbau tak sedap

Bau badan adalah bagian dari hidup setiap orang, yang solusinya cenderung sangat mudah: deodoran!

Meskipun ada kondisi medis tertentu yang dapat memengaruhi, bau badan secara umum disebabkan oleh bakteri. Percayalah, sesungguhnya keringat tidak (terlalu) berbau tak sedap. Ini bisa jadi demikian karena campur tangan bakteri pada keringat sehingga jadi menimbukan bau yang bikin Anda mengernyitkan dahi.

Sebagai tambahan, makanan yang Anda konsumsi juga bisa sebabkan bau mulut tak sedap, dan tentunya Anda tahu betapa ‘harumnya’ napas pada pagi ketika bangun tidur. Ini terjadi akibat bakteri di dalam mulut yang memproduksi bau tak sedap saat Anda tidur.

Enam hal-hal di atas memang jika dilakukan di depan umum bisa dianggap sebagai kejorokan. Namun, sebetulnya semuanya itu merupakan proses alami tubuh manusia dalam rangka menjalankan fungsinya.

(RN/ RH)

MengupilManusiabuang air besarkentutUpilBau Tak SedapBersinjorokBau MulutKebiasaan JorokSerdawa

Konsultasi Dokter Terkait