HomeInfo SehatKesehatan LansiaTips Sehat agar Lansia Tak Perlu Sedot Lemak
Kesehatan Lansia

Tips Sehat agar Lansia Tak Perlu Sedot Lemak

Rieke Saras, 07 Okt 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Tak hanya kalangan muda, para lansia yang kelebihan berat badan juga boleh melakukan sedot lemak. Tapi, apakah ini satu-satunya jalan?

Tips Sehat agar Lansia Tak Perlu Sedot Lemak

Kini, operasi plastik berupa sedot lemak sudah bukan milik para selebritas lagi. Orang-orang dari berbagai kalangan, termasuk lansia, juga melakukannya. Baik itu atas alasan estetika atau kesehatan.

Sedot lemak, atau liposuction, merupakan prosedur operasi plastik yang dapat membuang lemak ekstra dari tubuh. Misalnya pada perut, bokong, paha, lengan, pinggul atau leher. Banyak orang memilih sedot lemak untuk memperbaiki bentuk atau kontur tubuh mereka. Biasanya, mereka yang melakukan sedot lemak sudah mencoba diet dan olahraga tetapi deposit lemak tidak berhasil meluruh.

Bagi Anda lansia yang ingin sedot lemak dengan alasan ingin menurunkan berat badan, sebaiknya berpikir ulang. Sedot lemak bukanlah perawatan penurunan berat badan yang efektif. Risiko dan komplikasinya bisa besar sehingga harus dikonsultasikan secara rinci ke dokter sebelum melakukannya.

“Sedot lemak sebetulnya bukan pilihan untuk menurunkan berat badan secara keseluruhan. Anda merupakan kandidat yang baik untuk tindakan operasi sedot lemak jika memiliki bobot tubuh yang cenderung stabil atau hanya memiliki timbunan lemak di area tertentu saja. Sedot lemak tidak berguna untuk mengurangi berat badan secara ekstrem,” kata dr. Nadia Octavia dari KlikDokter.

Dokter Nadia menambahkan, sel-sel lemak dalam tubuh dapat dikurangi dengan menggunakan sedot lemak, tetapi tanpa disertai olahraga dan mengatur diet, sel-sel lemak akan kembali. 

Ketimbang membuang lemak dengan sedot lemak, sebenarnya ada cara lain yang jauh lebih aman. Dilansir Verywellfit.com, berikut hal-hal yang dapat dilakukan lansia yang ingin membakar lemak tubuhnya secara efektif:

Tak hanya BMI

Body mass index (BMI), atau indeks massa tubuh, penting untuk menilai apakah berat badan Anda tergolong kurang, normal, kelebihan berat badan, atau obesitas. Tapi itu saja tidak cukup. Anda juga harus mengukur lingkar pinggang dan persentase lemak tubuh, karena keduanya berperan dalam penampilan luar dan dalam Anda.

Cek riwayat kesehatan keluarga

Ini sangat penting. Mengecek riwayat kesehatan keluarga dapat mencegah sekaligus mengatasi hal-hal yang tak diinginkan sebelum terlambat. Misalnya jika Anda merasa perut makin membuncit dan tahu bahwa ada riwayat diabetes di keluarga, berarti inilah saatnya untuk segera memeriksakan kesehatan ke dokter.

Berdiskusi lebih rinci dengan dokter

Jika sudah mengetahui mengenai riwayat kesehatan keluarga, berdiskusilah lebih rinci dengan dokter untuk mendapatkan saran-saran kesehatan yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.

Misalnya, jika Anda menemukan adanya riwayat penyakit jantung pada keluarga, bicarakan dengan dokter mengenai apa saja perubahan gaya hidup yang harus dilakukan. Dalam sebagian besar kasus, menjaga atau mengurangi berat badan dapat mengurangi atau mencegah terjadinya penyakit.

Mengelola kebiasaan makan

Sebagai awalan, Anda tak perlu menjalani diet dalam skala besar. Mulailah dari hal-hal yang simpel dulu. Misalnya dengan berhenti makan yang manis-manis dan menghindari makanan dengan indeks glikemik tinggi.

Hal ini nyatanya didukung oleh sebuah studi. Para peneliti menemukan bahwa wanita pascamenopause yang kelebihan berat badan dan obesitas yang mengonsumsi lebih sedikit makanan pencuci mulut, lebih sedikit makanan yang digoreng, dan lebih sedikit minuman bergula dapat menurunkan berat badan dan mempertahankannya.

Aktif secara fisik

Menjadi lansia bukan berarti harus berdiam diri terus, bukan? Ahli kesehatan mengatakan bahwa meski hormon berperan dalam proses penuaan, gaya hidup juga ikut berpengaruh. Karena itu, tingkatkanlah aktivitas fisik Anda.

Selain dengan olahraga, membakar kalori juga bisa dilakukan dengan aktivitas harian seperti membersihkan rumah, menata ruangan, berkebun, berjalan kaki ke swalayan, dan sebagainya. Dengan bergerak aktif, metabolisme Anda pun jadi lebih sehat sehingga membantu menurunkan berat badan dengan lebih mudah.

Evaluasi gaya hidup dan minat

Ketika Anda sudah mendekati atau memasuki pensiun, apakah minat Anda beralih ke aktivitas yang lebih santai? Apakah Anda menghabiskan lebih banyak waktu untuk membaca, menonton TV, dan memasak makanan enak yang sekadar memanjakan lidah alias tidak sehat? Pergeseran aktivitas ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan.

Untuk menurunkan berat badan, Anda tidak perlu melepaskan hobi Anda, tetapi membuat penyesuaian sederhana untuk mengubah keseimbangan energi. Misalnya, jika Anda suka bepergian, pilih liburan yang aktif alih-alih wisata kuliner. Jika Anda suka memasak, berinvestasilah dalam kelas memasak yang sehat.

Seimbangkan jenis olahraga

Seiring dengan bertambahnya usia, program olahraga yang seimbang perlu direncanakan. Pastikan program olahraga Anda lengkap dan terarah, mulai dari strength training, aerobik, dan latihan fleksibilitas (peregangan). Anda dapat berkonsultasi dengan dokter olahraga jika memang membutuhkan.

Strength training dapat membangun dan mempertahankan otot serta menjaga metabolisme tetap sehat. Aerobik bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan jantung sekaligus mengimbangi penurunan metabolisme yang terjadi seiring bertambahnya usia. Sementara latihan fleksibilitas baik untuk membantu tubuh tetap lentur dan nyaman.

Konsumsi cukup protein

Protein tak hanya membantu Anda merasa kenyang lebih lama, tetapi juga berguna dalam membangun dan memperbaiki jaringan tubuh. Dan tahukah Anda bahwa proses mengonsumsi protein membakar lebih banyak kalori? Asupan protein yang direkomendasikan adalah 1,2 hingga 1,4 gram protein per kilogram berat badan.

Anda tidak perlu menerapkan semua perubahan ini sekaligus dalam semalam. Perlahan tapi pasti, itulah kuncinya. Anda dapat melakukan dua perubahan per bulan agar tidak kewalahan dan bisa lebih konsisten.

Untuk menurunkan berat badan, sedot lemak bukanlah satu-satunya jalan bagi lansia. Anda dapat melakukan 8 tips yang telah kami jelaskan agar mendapatkan tubuh yang bugar, langsing, dan sehat. Janganlah menyerah dengan semakin bertambahnya usia Anda. Selalu lakukan yang terbaik untuk tubuh Anda, dan rangkullah segala kekurangan dan kelebihannya.

[RVS]

Operasi PlastikLansiaSedot lemakRatna Sarumpaet

Konsultasi Dokter Terkait