HomeGaya hidupPerawatan WanitaImplan dan Filler Payudara, Mana Lebih Berbahaya?
Perawatan Wanita

Implan dan Filler Payudara, Mana Lebih Berbahaya?

dr. Sara Elise Wijono MRes, 10 Des 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Implan dan filler payudara dapat dilakukan untuk memperbesar tampilan payudara. Namun, mana yang lebih aman di antara keduanya?

Implan dan Filler Payudara, Mana Lebih Berbahaya?

Payudara kadang dianggap sebagai bagian tubuh wanita yang dapat menunjang penampilan. Tak heran sebagian wanita menginginkan bentuk dan ukuran ideal melalui prosedur implan payudara ataupun filler payudara

Filler dan implan payudara menurut medis memang ditujukan untuk memperbesar ukuran payudara, serta terbukti efektif. 

Namun, bagaimana dengan keamanannya?

Implan Payudara dan Risiko Bahayanya

Prosedur implan payudara dapat dilakukan dengan beberapa cara oleh dokter ahli atau dokter spesialis bedah plastik. Implan payudara dapat diletakkan pada kantung di atas atau bawah otot dada wanita.

Implan payudara memiliki beberapa tipe, yaitu gel berisi cairan salin (air garam) dan silikon. Kedua tipe implan ini tersedia dalam berbagai ukuran, dengan permukaan halus maupun kasar.

Tipe-tipe implan yang tersedia sebenarnya sama-sama dibungkus oleh kulit silikon. Pada tipe gel salin, cairan salin dapat diisi sebelum operasi atau saat operasi dilakukan. 

Artikel Lainnya: Payudara Besar atau Kecil, Mana yang Lebih Ideal?

Pada pelaksanaannya, wanita yang melakukan prosedur implan payudara dapat menjadi pasien rawat inap ataupun rawat jalan. 

Operasi biasanya berjalan 1-2 jam. Pasien pun akan diberikan bius total, sehingga tidak merasakan nyeri saat prosedur implan dilakukan.

Ada pun komplikasi atau bahaya implan payudara yang mungkin muncul, yaitu:

  • Nyeri pada payudara, mungkin muncul secara persisten.
  • Perubahan sensasi pada puting dan payudara.
  • Kesulitan menyusui.
  • Payudara kendur atau ptosis.
  • Terbentuknya jaringan parut (scar) di sekitar implan payudara.
  • Jaringan di sekitar implan payudara mengalami pengerasan.
  • Terdapat jaringan parut pada luka bekas operasi.
  • Bisa terjadi perdarahan maupun infeksi.
  • Masalah dengan hasil, yaitu ukuran dan bentuk implan seperti tidak simetris atau kulit berkerut di area implan payudara.
  • Risiko pembedahan ulang untuk koreksi hasil.
  • Sulit dilakukan pemeriksaan payudara seperti mamogram.
  • Implan bisa pecah dan bocor.
  • Risiko kanker (breast implant-associated anaplastic large cell lymphoma).

Bagaimana dengan Filler Payudara?

Filler adalah prosedur memasukkan suatu zat ke tubuh untuk menambahkan volume suatu organ. 

Prosedur ini dilakukan dengan bius lokal dan tidak membutuhkan perawatan inap atau masa penyembuhan yang lama.

Bahan filler yang biasanya digunakan sangat bervariasi. Dulu, filler mengandalkan bahan dari silikon yang tergolong berbahaya, karena tidak bisa diserap tubuh. 

Namun, sekarang bahan filler yang paling sering digunakan adalah hyaluronic acid (HA). Hyaluronic acid tidak menghasilkan zat berbahaya, sehingga jarang menyebabkan infeksi atau reaksi alergi

Artikel Lainnya: Hal-Hal Tak Terduga Penyebab Payudara Sakit

Akan tetapi, penggunaan filler HA untuk payudara juga dapat menyebabkan beberapa efek samping. Berikut beberapa risiko bahaya filler payudara:

  • Timbulnya keluhan pada kulit serupa jerawat.
  • Hasil tidak simetris.
  • Perdarahan .
  • Memar pada area suntikan.
  • Kerusakan kulit yang menimbulkan luka atau bekas luka.
  • Infeksi pada area suntikan.
  • Degradasi filler dini.
  • Kekencangan payudara yang tidak normal.
  • Benjolan atau nodul di area filler yang teraba di bawah kulit.
  • Sulit dilakukan pemeriksaan kanker payudara.
  • Nekrosis atau kematian jaringan kulit, disebabkan gangguan pada aliran darah akibat penyuntikan filler.
  • Ruam kulit, umumnya tidak terasa gatal.
  • Kemerahan pada kulit.
  • Bengkak.

Lalu, Lebih Berbahaya yang Mana?

Sulit menjawab secara pasti mana yang lebih berbahaya antara implan atau filler payudara. 

Kedua jenis tindakan tersebut memiliki potensi bahaya atau komplikasinya masing-masing. 

Jadi, pertimbangan mana yang lebih berbahaya di antara keduanya dikembalikan kepada pilihan masing-masing wanita. 

Yang perlu diperhatikan, apa pun metode yang dipilih, pastikan Anda melakukannya di dokter spesialis yang benar-benar ahli dan tersertifikasi. 

Jangan lupa pula untuk melakukan sesi konsultasi mendalam sebelum memilih tindakan mana yang terbaik untuk Anda. Pastikan sudah memahami betul keuntungan dan kerugian dari masing-masing tindakan.

Bila ingin tanya lebih lanjut seputar bedah kecantikan, konsultasi lebih mudah di LiveChat KlikDokter.

(FR/AYU)

Kesehatan PayudaraPerawatan Kecantikan

Konsultasi Dokter Terkait