HomeIbu Dan anakKesehatan BalitaEfek pada Balita Jika Orang Tua Kecanduan Ganja
Kesehatan Balita

Efek pada Balita Jika Orang Tua Kecanduan Ganja

dr. Dyan Mega Inderawati, 14 Sep 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Dari kehancuran psikis hingga tertular penyakit berbahaya, inilah efek pada balita bila orang tua menggunakan ganja.

Efek pada Balita Jika Orang Tua Kecanduan Ganja

Sekecil apa pun yang dilakukan orang tua, sedikit banyak pasti akan memberi dampak pada anak. Baik itu tindakan positif atau sebaliknya, sesuatu yang sifatnya negatif. Termasuk pada kasus penyalahgunaan narkotika, dalam hal ini ganja. Bila salah satu atau kedua orang tua pengguna ganja, efeknya juga akan dirasakan oleh anak. Lebih parah lagi jika usia anak masih balita.

Perlu diingat, efek negatif yang ditimbulkan ini tidak terbatas pada kesehatan fisik anak, namun juga jiwa yang dalam jangka panjang akan memengaruhi tumbuh kembangnya.

Dampak ganja bagi kesehatan penggunanya

Ganja sendiri merupakan produk kering dari daun tumbuhan Cannabis sativa. Tumbuhan ini memiliki daun yang menyerupai daun singkong, hanya saja ukurannya lebih kecil. Salah satu kandungan kimia daun ini, delta-9-tetrahydrocannabinol (THC), bersifat psikoaktif.

Artinya, THC ini mampu memengaruhi kerja otak dalam mengatur pola pikir dan kesadaran seseorang. Salah satunya adalah membuat seseorang merasa lebih rileks dan gembira. Efek inilah yang ingin didapatkan mereka yang menyalahgunakan ganja.

Oleh para penggunanya, ganja kering ini umumnya digunakan dengan dihancurkan dan dihirup menggunakan alat yang menyerupai tabung. Efek bahan aktif yang akan terdapat dalam ganja akan terjadi segera setelah ganja dihirup.

Perlu diingat ganja ini bersifat aditif. Jadi seseorang menggunakannya cenderung akan ketergantungan. Penggunaaanya di kemudian hari akan menjadi lebih sering mengonsumsinya dengan dosis yang umumnya semakin meningkat.

Saat sedang mengalami efek psikoaktif ganja, seseorang akan kehilangan fokusnya untuk sesaat. Ketika itu, ia tidak lagi mampu menjalankan fungsi sosialnya sebagaimana orang lain.

Bayangkan bila efek ini terjadi pada orang tua. Tentu yang akan merasakan dampaknya adalah anak-anak. Lebih parah lagi bila sang anak usianya masih muda, katakan balita. Padahal, di usianya yang masih belum genap 5 tahun, ia masih sangat butuh bimbingan dan perhatian penuh dari kedua orang tuanya.

Balita turut terkena efek ganja dari orang tua

Di saat orang tuanya sedang menggunakan ganja, anaklah yang harus menanggung segala akibatnya, baik fisik maupun psikis. Di bawah ini adalah beberapa efek yang dapat terjadi pada anak – dalam hal ini balita - ketika orang tuanya menjadi pencandu narkoba.

  • Anak cenderung ditelantarkan

Efek utama yang umumnya terjadi adalah sang anak menjadi tidak diperhatikan dan cenderung ditelantarkan. Bagaimana bisa orang tua konsentrasi mengurus sang anak sedangkan fokus dan kesadarannya dirampas oleh isapan ganja?

  • Anak lebih agresif

Karena kehilangan sosok pelindung dan panutan, beberapa anak akan cenderung merasa sendiri dan tidak ada lagi yang menaunginya. Di saat itulah ia merasa harus bisa menjaga dirinya sendiri. Beberapa anak menjadi cenderung pendiam dan penyendiri. Akan tetapi, sebagian anak lain justru menjadi agresif, pemberontak, dan tidak jarang menjadi seorang kriminal.

  • Penurunan prestasi di sekolah

Bagaimanapun, apa yang terjadi di rumah akan memberikan dampak pada kehidupan sosial anak di luar. Anak menjadi sulit belajar di sekolah karena kondisi psikis yang tidak stabil dan tidak adanya bimbingan dari orang tua. Bila tidak segera teratasi, prestasinya lah yang akan kandas, bersamaan dengan masa depannya.

  • Tertular penyakit berbahaya

Pengguna narkoba umumnya tidak hanya menggunakan satu jenis obat. Begitu pula bila orang tua merupakan pemakai ganja. Bisa saja ia menggunakan narkoba jenis lainnya, misalnya morfin yang disuntikkan ke pembuluh darah.

Hati-hati, penggunaan narkoba suntik dengan cara yang tidak steril berpotensi menjadi media penularan HIV, hepatitis B, dan hepatitis C yang sangat berbahaya. Bukan tidak mungkin sang balitalah yang jadi korban penularan berikutnya.

  • Anak juga menggunakan narkoba

Tidak jarang kita mendengar anak yang menggunakan narkoba akibat pengaruh buruk orang tuanya. Bayangkan bila “ajaran” keliru ini didapatkan sang anak sejak usianya yang masih sangat muda. Tumbuh kembang dan masa kembangnyalah yang akan jadi taruhannya.

Dampak buruk tersebut sangat bisa dicegah dengan menghindari penggunaan narkoba, apa pun jenisnya. Berawal dari coba-coba, seluruh anggota keluarga yang akan jadi korbannya.

Bila sudah ada salah satu anggota keluarga atau orang tua yang kecanduan ganja, ajaklah ia untuk berkonsultasi ke dokter atau pusat rehabilitasi agar kondisi segera normal kembali. Ingat, tidak hanya diri sendiri yang menjadi target efek buruk ganja, tetapi juga orang terdekat termasuk balita yang masih panjang masa depannya.

[RS/ RVS]

KecanduanOrang TuaBalitaganjaAnakNarkoba

Konsultasi Dokter Terkait