Saraf

Risiko Alzheimer juga Dipengaruhi Golongan Darah?

Ayu Maharani, 13 Sep 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Golongan darah tertentu dianggap memiliki risiko Alzheimer yang lebih tinggi. Bagaimana medis menanggapi ini?

Risiko Alzheimer juga Dipengaruhi Golongan Darah?

Apa golongan darah Anda? Apakah A, B, O, atau AB? Banyak yang percaya bahwa setiap golongan darah memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Bahkan, tak sedikit yang menuding bahwa golongan darah juga memengaruhi kerentanan terhadap masalah kesehatan secara spesifik. Belakangan, terdapat penelitian yang menyebutkan bahwa penyakit Alzheimer lebih mungkin terjadi pada golongan darah tertentu.

Dilansir dari Psychology Today, ahli saraf di Universitas Sheffield mengatakan bahwa golongan darah dapat berdampak pada volume materi abu-abu (gray matter) di bagian otak. Materi tersebut terdiri atas sebagian besar neuron dari berbagai daerah otak.

Peran golongan darah dalam picu Alzheimer

Penelitian yang dilakukan oleh Matteo De Marco dan Annalena Venneri itu menemukan bahwa golongan darah O memiliki lebih banyak materi abu-abu pada otak kecilnya. Hal ini membuat orang dengan golongan darah tersebut memiliki risiko yang lebih rendah untuk mengalami penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.

Di sisi lain, ketika peneliti membandingkan hal tersebut dengan golongan darah A, B, dan AB, materi abu-abu memang ditemukan di daerah temporal dan limbik otak, termasuk hippocampus kiri. Akan tetapi, volume materi abu-abu tersebut hanyalah sedikit.

Tak hanya itu, peneliti dari Harvard Medical School pada tahun 2014 juga pernah melaporkan bahwa orang bergolongan darah AB yang berusia di atas 45 tahun memiliki kemungkinan 82 persen lebih tinggi untuk mengalami gangguan kemampuan berpikir dibandingkan dengan orang bergolongan darah O.

Meski demikian, orang dengan golongan darah AB ataupun golongan darah selain O tak perlu berkecil hati. Sebab bagaimanapun juga, faktor risiko Alzheimer atau demensia tidak cuma dipengaruhi oleh golongan darah. Masih ada mekanisme biologis lain yang mungkin terlibat.

Apa solusinya?

De Marco mengatakan, olahraga adalah pengobatan non-farmakologis untuk meningkatkan volume otak. Selain itu, latihan fisik yang dilakukan secara rutin dan teratur juga bisa mengoptimalkan fungsi kognitif sepanjang umur Anda. Pada intinya, apapun golongan darah Anda, olahraga bisa merangsang pertumbuhan neuron baru (neurogenesis) di seluruh otak, yang nantinya turut menurunkan risiko Alzheimer atau demensia di hari mendatang.

Selain olahraga, risiko gangguan memori di otak juga bisa diperkecil dengan mengonsumsi makanan yang mengandung asam lemak omega-3. Makanan dengan kandungan zat gizi tersebut terbukti mampu memperbaiki struktur sel dan sinyal otak, yang nantinya bisa meningkatkan fungsi kognitif Anda. Beberapa makanan yang kaya omega-3, misalnya ikan salmon, sarden, dan tenggiri, juga biji-bijian seperti kenari, biji chia, dan biji rami.

Menambahi itu, dr. Citra Roseno mengatakan bahwa risiko Alzheimer atau demensia juga bisa ditekan bila Anda melakukan aktivitas yang dapat menantang kemampuan otak. Sebagai contoh, menulis, melukis, bermain teka-teki silang, belajar bahasa asing, pergi ke museum atau galeri seni.

Jadi, terlepas dari golongan darah yang dimiliki, Anda harus tetap berupaya menjaga kesehatan otak dengan saksama. Lakukanlah hal-hal yang membuat otak Anda terus bekerja, agar Alzheimer ataupun gangguan otak lainnya tak terjadi di kemudian hari. Salam sehat!

[NB/ RVS]

Golongan DarahOtakBulan Alzheimer SeduniaDemensiaAlzheimer

Konsultasi Dokter Terkait