Kesehatan Mental

Kenali Lyme Disease yang Dialami Penyanyi Avril Lavigne

Krisna Octavianus Dwiputra, 13 Sep 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Penyanyi asal Kanada Avril Lavigne muncul dengan kabar mengejutkan. Ia terkena Lyme disease yang hampir mengancam jiwanya.

Kenali Lyme Disease yang Dialami Penyanyi Avril Lavigne

Avril Lavigne merupakan salah satu penyanyi pop wanita Amerika Serikat yang cukup berprestasi. Setelah merilis lagu "Sk8ter Boi" pada 2002, namanya terus melambung. Akan tetapi, lima tahun terakhir dia menghilang dari sorotan kamera dan baru-baru ini memberikan kabar mengejutkan bahwa dia terkena Lyme disease.

Dalam sebuah surat untuk para penggemar yang dipasang di situs resminya, Avril Lavigne menjawab rasa penasaran para fansnya. Dia tidak hanya siap meluncurkan musik baru, tetapi juga menjelaskan bahwa ia tengah ‘bertempur’ melawan penyakit Lyme yang telah menggerogotinya selama lima tahun terakhir.

"Terima kasih telah menunggu dengan sabar saat saya berjuang dan masih terus berjuang dalam pertempuran seumur hidup ini. Lagu pertama yang saya pilih untuk rilis berjudul 'Head Above Water.' Ini juga lagu pertama yang saya tulis dari tempat tidur selama sakit. Saya merasakan tubuh seperti saya tenggelam dan tak bernyawa," tulis Lavigne dalam surat terbukanya.

Lewat pengakuan tersebut wanita pelantun tembang “Complicated” ini menceritakan bahwa Lyme disease sangat menyiksanya. Penyakit tersebut ia alami setelah mengalami gigitan serangga.

Ia berharap bahwa apa yang dialaminya dapat membuat masyarakat lebih waspada. Sebab, Lyme disease bisa tidak terdeteksi. Padahal, memakan biaya pengobatan yang cukup tinggi.

Apa itu penyakit Lyme?

Lyme disease atau penyakit Lyme merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Borrelia. Bakteri jahat ini dapat berpindah ke manusia melalui gigitan kutu dan bisa menyebabkan masalah mental yang serius.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penyakit ini mempengaruhi sekitar 300.000 orang setiap tahun. Bahkan, kasus penyakit Lyme menyumbang 82 persen dari semua kasus penyakit yang berhubungan dengan bakteri pada laporan rentang waktu 2004 hingga 2016.

Penyakit Lyme pertama kali ditemukan di kota Old Lyme, Connecticut, Amerika Serikat pada 1975. Penyakit ini paling umum terjadi di Eropa, Amerika Serikat, dan Asia.

Penularan Lyme disease dapat dilakukan oleh berbagai jenis kutu yang berbeda spesies, tergantung pada wilayah masing-masing. Orang yang tinggal atau menghabiskan lebih banyak waktu di daerah hutan, serta mereka yang hidup dengan hewan peliharaan lebih mungkin untuk terkena penyakit ini.

Tahap awal gejala penyakit Lyme mirip dengan penyakit flu yang disertai demam, nyeri otot, kelelahan, dan sakit kepala. Mayoritas orang yang terkena penyakit ini juga mendapatkan ruam berbentuk peluru di tubuh mereka.

Meski terlihat tak terlalu parah, sebaiknya Anda tidak menganggapnya sepele. Sebab, semakin lama seseorang menderita penyakit Lyme tanpa perawatan, maka gejalanya akan menjadi semakin buruk, seperti timbulnya rasa nyeri di tangan dan kaki, nyeri saraf, detak jantung yang tidak teratur, dan bahkan peradangan otak.

Mengapa sulit mendiagnosa penyakit Lyme?

Tes deteksi penyakit Lyme saat ini membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk mendapatkan hasilnya. Sering kali hasilnya tidak akurat atau memunculkan hasil negatif. Sebab, tes ini bergantung pada antibodi bercak darah Anda, tetapi bisa membuat sistem kekebalan Anda kembali seperti awal. Artinya, tes bisa memberikan hasil negatif jika Anda berada di tahap awal penyakit Lyme.

Jika Anda mendapatkan diagnosis Lyme pada tahap awal, segera lakukan pemulihan dengan pengobatan antibiotik oral yang diresepkan oleh dokter Anda. Karena semakin lama tidak ditangani, semakin besar kemungkinan Anda mengalami komplikasi serius, seperti masalah jantung atau masalah kesehatan mental.

Bicara soal masalah mental, sebuah penelitian yang diterbitkan di Journal of Psychiatry menemukan bahwa pasien dengan penyakit Lyme tingkat akhir dapat mengalami masalah neurologis dan kejiwaan, termasuk gangguan memori, depresi, disleksia, kejang, kecemasan, serangan panik, dan psikosis.

Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa penyakit Lyme yang berlangsung dalam waktu lama dan tidak mendapatkan pengobatan yang semestinya dapat menimbulkan masalah mental yang berhubungan dengan:

  • Tindak kekerasan
  • Perubahan suasana hati
  • Gangguan tidur
  • Perilaku kompulsif obsesif
  • ADD (Attention Deficit Disorder) atau ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder).

Cara mencegah penyakit Lyme

Penyakit ini muncul karena gigitan kutu yang terinfeksi bakteri dan biasanya hidup di dedaunan, rumput, atau kayu. Bagi Anda yang gemar bermain di hutan lebih berisiko terkena penyakit Lyme.

Jadi, jika Anda sedang nongkrong atau menjelajah gunung dan hutan, di mana banyak material daun, rumput, dan kayu, cobalah beberapa tips dari CDC berikut ini:

1. Gunakan pakaian tertutup dan losion anti serangga

Tutupi tubuh dengan memakai kemeja lengan panjang dan celana panjang. Gunakan juga obat nyamuk yang mengandung 20 persen atau lebih DEET, picaridin, atau IR3535 jika sedang tidak memakai baju lengan panjang atau celana panjang.

2. Bersihkan peralatan yang digunakan sebelum masuk ke dalam rumah

Kutu dapat masuk ke rumah melalui tenda atau tas punggung dan menempel pada peralatan Anda, terutama setelah menjelajah hutan atau gunung. Jadi, semprotkan barang Anda dengan produk yang mengandung setidaknya 0,5 persen permethrin.

3. Lakukan pemeriksaan tubuh

Lakukan pemeriksaan mandiri secara menyeluruh ketika Anda sampai di rumah. Cek bagian bawah lengan, sekitar telinga, area pusar, belakang lutut, jari kaki, dan rambut Anda. Jika Anda menemukan tanda centang di tubuh seperti digigit serangga, segera obati.

4. Keringkan pakaian

Pakaian kering Anda sebaiknya dipanaskan dengan api besar selama 10 menit untuk membunuh kutu yang mungkin masih tersisa. Jika pakaian Anda perlu dicuci, gunakan air panas dan keringkan setidaknya selama satu jam. Ingat! hewan peliharaan Anda juga berisiko terkena. Jadi, periksa hewan Anda setiap hari.

Setelah apa yang dialami Avril Lavigne, kini Anda telah mengetahui betapa mengerikannya penyakit Lyme atau Lyme disease. Mulai sekarang, perhatikan kebersihan tubuh Anda sepulang dari berpergian, terutama setelah menjelajah hutan atau gunung.

[NP/ RVS]

Avril LavigneinfeksiKutuGigitan Seranggabakteri BorreliaDepresikesehatan mentallyme diseasePenyakit Lyme

Konsultasi Dokter Terkait