HomeInfo SehatDiabetesBenarkah Konsumsi Obat Diabetes Picu Infeksi Kelamin?
Diabetes

Benarkah Konsumsi Obat Diabetes Picu Infeksi Kelamin?

Bobby Agung Prasetyo, 09 Sep 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Berdasarkan sebuah penelitian, konsumsi obat diabetes dapat picu infeksi kelamin. Apa penyebabnya? Simak ulasan lengkapnya di sini.

Benarkah Konsumsi Obat Diabetes Picu Infeksi Kelamin?

Anda mengidap diabetes? Kerap disebut diabetes mellitus, penyakit metabolik ini disebabkan karena meningkatnya kadar glukosa atau gula darah. Kadar tersebut nyatanya amat vital bagi kesehatan karena merupakan sumber energi yang penting bagi sel-sel dan jaringan. Pada penderita diabetes, ternyata menurut penelitan, obat-obatan yang dikonsumsi bisa memicu infeksi kelamin.

Pemberian obat-obatan pada penderita diabetes biasanya mencakup obat minum (oral) atau suntik. Khusus diabetes tipe 1, pengobatan dapat berupa insulin yang diberikan melalui suntikan. Sementara pada pengidap diabetes tipe 2, terdapat beberapa golongan obat oral yang dapat diberikan sesuai indikasi oleh dokter. Namun, pada kasus-kasus tertentu, insulin suntik juga dapat diberikan untuk diabetes tipe 2.

Kendati demikian, konsumsi obat diabetes juga mesti dipantau secara saksama. Pasalnya, berdasarkan penelitian yang dilansir dari laman Live Science, pengidap diabetes tipe 2 yang mengonsumsi golongan obat tertentu bisa mengalami efek samping mengkhawatirkan, yaitu adanya risiko infeksi kelamin. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Ada bakteri ganas pemicu infeksi kelamin pada obat diabetes

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengeluarkan peringatan tentang obat inhibitor natrium-glukosa cotransporter-2 (SGLT2), obat yang biasa diresepkan untuk mengobati diabetes tipe 2.

Selama periode lima tahun, obat tersebut dikaitkan dengan sejumlah kasus infeksi kelamin atau genital langka yang menyebabkan kulit mati atau necrotizing fasciitis. Dilaporkan ada 12 pasien yang menderita kondisi ini dan satu di antaranya meninggal dunia.

Secara spesifik, obat tersebut dikaitkan dengan kasus infeksi bakteri pemakan daging yang memengaruhi perineum, area kulit antara anus dan vulva atau skrotum. Berdasarkan penjelasan dari Mayo Clinic, ketika jenis infeksi ini memengaruhi bagian tubuh, kondisinya dinamakan gangren fournier, yang meski sangat jarang terjadi tapi dapat berakibat fatal.

Menurut Amesh Adalja, peneliti dari Johns Hopkins University Center for Health Security,  Amerika Serikat (AS), infeksi kelamin jenis ini lebih sering terjadi pada pria daripada wanita, dan dapat menyebar ke bagian tubuh lain sekitar area genital, bahkan perut.

Bagaimana obat diabetes sebabkan infeksi?

Menurut Jamie Alan, peneliti dari Universitas Negeri Michigan, AS di mana ada gula darah yang tinggi, maka besar kemungkinan terjadi peningkatan infeksi bakteri. Apalagi, salah satu makanan yang disukai bakteri adalah gula.

Ia menjelaskan bahwa kandungan gula yang keluar lewat urine berarti ini menjadi makanan bakteri di area sekitar genital, sehingga area tersebut menjadi rawan terkena infeksi.

Bakteri akan menjadi masalah hanya jika ada titik masuk untuk menginfeksi, seperti luka akibat pisau cukur atau adanya ulkus kulit di dekat alat kelamin. Infeksi yang serius bahkan membutuhkan beberapa kali operasi untuk mengangkat semua jaringan yang terinfeksi.

Terdengar menyeramkan, ya? Meski demikian, dibutuhkan penelitian lebih lanjut guna mengetahui dampak negatif lainnya dari obat-obatan diabetes, apagi bakteri penyebab infeksi kelamin ini kasusnya juga terhitung jarang.

Mengatasi diabetes dan risiko terjadinya infeksi kelamin

Diabetes harus diobati secara menyeluruh. Gula darah harus terkendali dengan baik, dengan cara memahami informasi seputar diabetes, pengaturan pola makan, dan olahraga. Pemberian obat harus disesuaikan dengan kondisi dan harus di bawah pengawasan dokter.

Menurut dr. Fiona Amelia, MPH, dari KlikDokter, target pengendalian gula darah pada diabetes adalah sebagai berikut:

  • HbA1c <7% (optimal bila <6,5 persen)
  • Gula darah puasa
  • Gula darah  2 jam post prandial (setelah makan)

Sementara untuk infeksi kelamin dan sejenisnya, perlu pemeriksaan lebih lanjut dari ahli medis. Hal tersebut dilakukan guna menemukan penyebab secara akurat.

“Kelainan kulit dapat diketahui hanya dari penglihatan langsung. Tidak perlu malu, sebab jauh lebih penting untuk mengetahui penyebab sesungguhnya dari kelainan kulit agar penanganannya tepat,” kata dr. Fiona.

Meski kasusnya jarang terjadi, tapi waspadalah bahwa konsumsi obat diabetes tertentu bisa memicu infeksi kelamin. Bicarakan dengan dokter Anda mengenai kekhawatiran ini, khususnya terkait obat-obatan yang dikonsumsi. Tak lupa, terapkan pola hidup sehat dengan olahraga secara teratur dan mengatur pola makan sehat.

[RN/ RVS]

penyakit kelamindiabetes mellitusinfeksiObat diabetesDiabetesInfeksi Kelamin

Konsultasi Dokter Terkait