Perawatan Wanita

10 Bahan Berbahaya yang Ada di Produk Kecantikan

dr. Adeline Jaclyn, 04 Sep 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Beberapa produk kecantikan mengandung bahan berbahaya yang memiliki efek samping merugikan bagi kesehatan.

10 Bahan Berbahaya yang Ada di Produk Kecantikan

Semakin banyak produk kecantikan yang beredar di pasaran. Hal ini tentu membuat Anda semakin bingung untuk menentukan mana yang paling sesuai dan aman bagi kesehatan.

Tidak dimungkiri, memilih produk kecantikan tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Untuk menemukan mana yang benar-benar sesuai dan aman bagi kesehatan, Anda harus memerhatikan bahan-bahan yang terkandung di dalam produk tersebut.

Nah, jika kebetulan Anda menemukan kandungan sebagai berikut, sebaiknya hindari membeli produk kecantikan tersebut.

1. Parabens

Parabens digunakan secara luas sebagai pengawet. Zat ini dapat mencegah pertumbuhan bakteri, jamur dan ragi pada produk kosmetik.

Sayangnya, parabens yang masuk ke dalam tubuh dapat dideteksi sebagai hormon estrogen. Karena itu, paparan parabens secara berulang bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara.

Parabens dapat ditemukan pada make-up, sabun mandi, deodoran, sampo dan pembersih wajah.

2. Synthetic Colors

Pewarna sintetik berasal dari minyak bumi atau sumber tar batubara. Bahan kimia ini diduga dapat menjadi karsinogenik alias penyebab kanker pada manusia, menyebabkan iritasi pada kulit, dan dikaitkan dengan kejadian ADHD pada anak-anak.

3. Fragrance atau Wewangian

Campuran wewangian telah dikaitkan dengan meningkatnya angka kejadian alergi, dermatitis atau eksim, gangguan pernapasan, dan efek potensial pada sistem reproduksi. Bahan ini sering ditemukan pada produk, seperti parfum, cologne, kondisioner, sampo, sabun mandi, dan pelembap.

4. Phthalates

Phthalates telah diketahui dapat mengganggu sistem endokrin, yang bertanggung jawab terhadap produksi hormon. Bahan ini dapat diserap melalui kulit, dan telah terbukti dapat menyebabkan kerusakan hati, ginjal, paru dan sistem reproduksi.

Para ahli menduga bahwa phthalates juga turut meningkatkan risiko asma dan obesitas pada anak. Bahan kimia ini pun dikaitkan dengan kejadian kanker payudara, perkembangan payudara dini pada anak perempuan, dan cacat lahir reproduksi pada pria maupun wanita.

Phthalates sering ditemukan pada deodoran, parfum atau cologne, semprot rambut, cat kuku, pelembap, dan produk untuk bayi dan anak.

5. Triclosan

Triclosan secara luas digunakan sebagai antimikroba. Bahan kimia ini telah diketahui dapat menyebabkan gangguan sistem endokrin, terutama hormon tiroid dan reproduksi. Studi juga menemukan bahwa bahan ini juga turut berperan pada terjadinya resisten antibitoik. Triclosan dapat ditemukan pada pasta gigi, sabun antibakteri, dan deodoran.

6. SLS / SLES

SLS (sodium lauryl sulfate) dan SLES (sodium laureth sulfate) merupakan surfaktan yang dapat ditemukan di lebih dari 90% produk perawatan diri dan pembersih (produk berbusa).

SLS diketahui dapat menyebabkan iritasi pada kulit, paru, dan mata. Senyawa ini berpotensi berinteraksi dan bergabung dengan bahan kimia lain menjadi nitrosamine yang bersifat karsinogenik (penyebab kanker). Bahkan, kombinasi antara bahan tersebut juga dapat menyebabkan komplikasi berupa kerusakan ginjal dan pernapasan.

SLS atau SLES dapat ditemukan pada sampo, sabun mandi, maskara, tabir surya, lipstik, produk rambut, dan perawatan jerawat.

7. Formaldehyde

Ini adalah bahan pengawet yang dapat ditemukan pada produk kosmetik yang memiliki sifat mencegah pertumbuhan bakteri. Bahan kimia ini dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit dan mengganggu sistem kekebalan tubuh.

Parahnya, formaldehyde juga dianggap sebagai zat karsinogenik pada manusia, dan telah dikaitkan dengan angka terjadinya kanker yang berhubungan dengan pekerjaan seperti kanker hidung dan nasofaring.

Formaldehyde dapat ditemukan pada produk perawatan diri, seperti di cat kuku, sabun mandi, kondisioner, sampo, pembersih, dan eye-shadow.

8. Toluene

Toluene adalah zat yang mampu melarutkan cat atau merupakan pengencer cat. Bahan ini dapat memengaruhi sistem pernapasan, menyebabkan mual, dan mengiritasi kulit.

Ibu hamil harus menghindari paparan uap toluene, karena dapat menyebabkan kerusakan perkembangan pada janin. Bahan kimia ini pun dihubungkan dengan toksisitas pada sistem kekebalan tubuh.

Toluene dapat ditemukan di cat dan produk perawatan kuku, serta produk pewarna rambut.

9. Propylene Glycol

Propylene glycol adalah alkohol organik yang biasa digunakan sebagai kondisioner. Bahan ini dapat meningkatkan risiko dermatitis atau eksim, serta menimbulkan sensasi gatal pada kulit.

Propylene glycol dapat ditemukan di pelembap, tabir surya, produk make-up, kondisioner, sampo dan sprai rambut.

10. Sunscreen Chemicals

Bahan kimia ini berfungsi sebagai tabir surya, yang menyerap sinar ultraviolet dari matahari. Sunscreen chemicals dapat mengganggu sistem endokrin, dan mudah diserap oleh tubuh.

Bahan kimia ini diduga dapat menyebabkan kerusakan sel dan meningkatkan risiko kanker. Beberapa zat yang tergolong sebagai sunscreen chemicals, misalnya benzophenone, PABA, avobenzone, homosalate, dan ethoxycinnmate.

Jangan biarkan sesuatu yang seharusnya bermanfaat justru memberikan efek sebaliknya. Oleh karena itu, perhatikan betul-betul setiap kandungan yang ada di dalam produk kecantikan yang hendak Anda beli. Jangan sampai salah pilih lagi, ya!

[NB/ RVS]

KosmetikProduk KecantikankulitKecantikan

Konsultasi Dokter Terkait