Diet dan Nutrisi

Dampak Diet Rendah Karbo Jangka Panjang bagi Kesehatan

Bobby Agung Prasetyo, 03 Sep 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Diet rendah karbo menjanjikan berat badan ideal. Namun, apakah diet ini aman bagi kesehatan jika dilakukan dalam jangka waktu lama?

Dampak Diet Rendah Karbo Jangka Panjang bagi Kesehatan

Pernahkah Anda mendengar diet rendah karbo? Ya, metode diet tersebut dilakukan dengan membatasi konsumsi asupan yang mengandung karbohidrat agar bisa mendapatkan berat badan ideal.

Diet rendah karbo (cut carbo) mengharuskan pelakunya meningkatkan porsi konsumsi makanan yang mengandung protein dan lemak, tapi membatasi asupan karbohidrat menjadi hanya 60–130 gram per hari. Makanan utama pada diet ini umumnya berupa daging, ikan, telur, kacang-kacangan, biji-bijian, sayur, buah, dan lemak yang sehat.

Namun, apakah diet seperti ini aman bagi kesehatan dan efektif untuk menurunkan berat badan?

Seluk-beluk diet rendah karbo

Diet rendah karbo populer dilakukan oleh banyak kalangan, termasuk artis Indonesia. Secara umum, metode diet ini memang bertujuan untuk mengurangi berat badan.  Akan tetapi, sebuah penelitian yang dilansir dari TIME menerangkan bahwa diet rendah karbo dalam jangka waktu lama dapat berbahaya bagi kesehatan.

Penelitian tersebut dilakukan dengan melibatkan data kesehatan dari hampir 25.000 orang yang dikumpulkan melalui Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional antara 1999 dan 2010. Para peneliti menemukan bahwa orang yang mengonsumsi jumlah karbohidrat terendah memiliki risiko 32% lebih tinggi dari total kematian, risiko sekitar 50% lebih tinggi meninggal akibat penyakit vaskular, dan risiko 36% lebih tinggi meninggal karena kanker.

Tak sekadar di situ, para peneliti juga meninjau tujuh studi terpisah tentang karbohidrat dan kesehatan yang melibatkan sekitar 447.500 orang. Secara garis besar, studi-studi tersebut menunjukkan hasil yang serupa; konsumsi karbohidrat yang rendah dapat meningkatkan risiko kematian dini dan kejadian penyakit vaskular maupun kanker.

“Kita harus menghindari diet dengan tingkat karbohidrat yang sangat rendah, khususnya mereka yang menarik kurang dari 26% asupan kalori harian dari karbohidrat. Risiko mungkin lebih nyata ketika tingkat itu turun di bawah 10%,” kata ketua Lembaga Penelitian Polish Mother’s Memorial Hospital, Maciej Banach.

Pentingnya karbohidrat bagi tubuh

Karbohidrat merupakan zat gizi penting bagi manusia, karena menjadi “bahan bakar” utama bagi tubuh. Berdasarkan penjelasan dr. Nadia Octavia dari KlikDokter, jika tubuh kekurangan asupan karbohidrat, berikut beberapa keluhan yang mungkin saja terjadi:

  • Pusing berputar
  • Mudah lelah dan badan lemas
  • Nyeri kepala
  • Susah buang air besar

Oleh karena itu, Anda sebaiknya tetap mengonsumsi karbohidrat namun dalam batas yang wajar alias tidak berlebihan. Dalam hal ini, dr. Nadia menyarankan Anda untuk menerapkan tips berikut:

  • Berikan "garis" pada tengah-tengah piring Anda. Kemudian, buat lagi "setengah garis" pada hingga piring Anda terbagi menjadi tiga area.
  • Isi area yang paling besar dengan sayuran, misalnya bayam, wortel, kembang kol, jamur, dan lainnya.
  • Isi area kecil dengan karbohidrat, seperti nasi merah atau pasta.
  • Isi area kecil yang lain dengan protein, semisal ayam tanpa kulit atau ikan.
  • Tambahkan juga buah dalam porsi kecil dan susu.
  • Terakhir, pilihlah minuman yang rendah kalori seperti air putih atau teh tawar.

Ingatlah untuk tidak melakukan diet rendah karbo dalam waktu lama. Jika memang tetap ingin melakukannya, Anda sebaiknya berkonsultasi pada dokter atau ahli gizi secara berkala agar kondisi kesehatan tetap terjaga. Anda tak ingin pola diet yang dilakukan malah berdampak buruk bagi keselamatan, bukan?

[NB/ RVS]

KarbohidratDietDiet Rendah KarbohidratDiet KarboKanker

Konsultasi Dokter Terkait