Kesehatan Umum

6 Gangguan Kesehatan yang Bisa Muncul Saat Lari Maraton

dr. Dyah Novita Anggraini, 02 Sep 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Seperti olahraga lainnya, lari maraton bisa memunculkan cedera dan gangguan kesehatan lainnya jika tak dipersiapkan dengan baik.

6 Gangguan Kesehatan yang Bisa Muncul Saat Lari Maraton

Jakarta Marathon 2018 akan dimulai pada bulan depan, dan pastinya Anda sudah tak sabar menantinya. Maraton merupakan olahraga lari jarak jauh kurang lebih sepanjang 42 km. Perjalanan yang jauh ini tentunya akan berpengaruh pada kondisi tubuh. Saat lari maraton seluruh organ tubuh akan bekerja berat untuk menghasilkan energi saat berlari.

Ada enam gangguan kesehatan yang muncul saat lari maraton, seperti:

1. Dehidrasi

Saat berlari maraton, diperkirakan seorang pelari akan berkeringat sebanyak 0,5 sampai 1 liter per jam. Jika keringat yang berlebihan ini tak diimbangi dengan asupan cairan yang cukup, maka dapat memicu dehidrasi.

2. Iritasi kulit

Pengeluaran keringat yang berlebihan dan gesekan yang terus-menerus saat berlari bisa menyebabkan iritasi kulit. Terutama di daerah ketiak, paha, dan kaki.

3. Kram otot kaki

Kram otot dapat terjadi tiba-tiba saat sedang berlari. Tandanya, bagian kaki yang kram akan menegang dan kaku. Hal ini dapat disebabkan penggunaan otot yang berlebihan sehingga otot mengalami kontraksi yang tidak diinginkan. Bisa juga karena pelari tersebut tidak melakukan pemanasan dan peregangan yang baik sebelum olahraga dimulai.

4. Cedera otot dan sendi

Otot dan sendi yang digunakan secara berlebihan mampu memicu cedera yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Area otot dan sendi yang paling sering terkena adalah area lutut.

5. Kuku jari kaki menghitam

Lari jarak jauh yang tidak didukung sepatu yang nyaman dan sesuai dengan ukuran dapat menekan area kuku kaki. Hal ini menyebabkan kuku kaki selalu menyentuh area ujung sepatu, sehingga sirkulasi darah tidak lancar dan membuat kuku kaki berwarna kehitaman.

6. Henti jantung

Henti jantung, atau cardiac arrest, adalah suatu kondisi ketika jantung berhenti berdetak secara tiba-tiba karena gangguan gaya listrik pada otot jantung. Kondisi ini dapat terjadi saat lari jarak jauh, terutama jika pelari memiliki riwayat keluarga penyakit jantung atau ada riwayat peningkatan kolesterol tinggi.

Agar terhindar dari beberapa gangguan kesehatan di atas, pelari maraton harus melakukan persiapan yang matang agar tubuh senantiasa sehat sampai pertandingan berlangsung. Beberapa persiapan yang dapat dilakukan adalah:

  • Menjaga asupan makanan. Selama persiapan, Anda disarankan untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi setiap harinya. Namun pada hari pertandingan Anda disarankan untuk memperbanyak asupan karbohidrat, tinggi protein, dan rendah serat minimal 6 jam sebelum berlari. 
  • Cukupi asupan cairan tubuh. Menjaga asupan cairan tubuh sebelum pertandingan membantu Anda terhindari dari risiko dehidrasi saat berlari.
  • Tidur cukup. Pastikan Anda memiliki tidur yang berkualitas sebelum jadwal pertandingan dimulai. Disarankan untuk tidur selama 8 jam setiap malam agar sistem kekebalan tubuh Anda tetap terjaga dan memberikan waktu yang cukup bagi otot untuk beristirahat.
  • Memastikan peralatan lari Anda nyaman dan sesuai ukuran tubuh.
  • Periksa pakaian, sepatu, dan kaus kaki yang akan Anda gunakan untuk pertandingan dan pastikan sudah sesuai dengan ukuran tubuh. Ukuran yang tidak pas akan membuat tidak nyaman dan menimbulkan efek samping saat dipakai.

Persiapan yang matang mampu menunjang keberhasilan Anda selama mengikuti perlombaan lari maraton. Selamat bertanding di Jakarta Marathon 2018!

[RS/ RVS]

Lari MaratonIritasi KulitlaricederaKukuOtotKramKram OtotJakarta Marathon 2018DehidrasiSendi

Konsultasi Dokter Terkait