Saraf

Penanganan bagi Phantosmia, si Bau Hantu

Bobby Agung Prasetyo, 02 Sep 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Phantosmia alias bau hantu mulai mengganggu Anda secara intens? Ini cara tepat untuk mengatasinya.

Penanganan bagi Phantosmia, si Bau Hantu

Aroma yang muncul secara mendadak, mulai dari wangi bunga sampai aroma busuk, kerap dikaitkan dengan fenomena gaib. Masyarakat yang percaya menyebutnya sebagai bau hantu (phantom smells). Padahal, secara medis, kondisi tersebut dapat dijelaskan secara masuk akal dan jauh dari kesan mistis. Dunia medis menyebutnya sebagai phantosmia.

Kondisi ini terjadi ketika seseorang mengalami halusinasi indera penciuman. Akibatnya  ia kerap mengendus suatu aroma yang sumbernya tidak ada pada saat itu.

Pada umumnya, phantosmia berhubungan dengan adanya masalah pada hidung seperti sinusitis, atau kondisi sistem saraf maupun otak―termasuk migrain, stroke, atau skizofrenia. Meski begitu, para ahli medis belum dapat menemukan penyebab pasti dari kondisi ini.

Gangguan kesehatan di balik phantosmia

Phantosmia relatif tidak umum, dan pada beberapa kasus, para pengidapnya bisa sembuh tanpa harus menjalani perawatan intensif. Namun demikian, phantosmia juga bisa menjadi tanda awal dari penyakit kronis yang berkaitan dengan hidung serta otak.

Memang, seseorang mungkin saja merasakan bau hantu karena berbagai alasan. Hal ini pun bisa saja berhubungan dengan adanya masalah pada hidung atau otak.

Melansir Medical News Today, masalah pada hidung yang bisa menjadi penyebab paling umum terkait masalah penciuman seperti kasus phantosmia, di antaranya:

  • Polip hidung
  • Tumor
  • Infeksi sinus kronis
  • Demam atau rhinitis alergi
  • Rhinitis non-alergi

Di sisi lain, masalah pada otak yang juga bisa menjadi penyebab dari phantosmia adalah:

  • Epilepsi atau kejang
  • Trauma kepala
  • Migrain dengan aura
  • Penyakit Parkinson
  • Skizofrenia
  • Depresi
  • Stroke
  • Obat-obatan tertentu

Mengatasi phantosmia si bau hantu

Penanganan phantosmia tergolong variatif. Hal ini bergantung kondisi yang terjadi pada orang yang mengalaminya.

Cara pertama yang bisa dilakukan dalam hal mengelola gejala phantosmia adalah menggunakan larutan garam untuk membilas saluran hidung. Tindakan ini dapat membantu mengeluarkan apa pun yang terperangkan di saluran hidung dan meredakan gejala yang mungkin menjadi penyebab phantosmia si bau hantu.

Jika tidak berhasil, penderita phantosmia bisa melakukan tes pencitraan, termasuk CT scan, scan MRI, dan scan EEG untuk mengetahui kemungkinan penyebab dari kondisi yang sedang terjadi; apakah itu masalah pada rongga hidung, otak, atau sistem saraf.

Setelah ditemukan penyebabnya dari phantosmia, penderita bisa mengontrol kondisinya dengan obat-obatan berikut ini:

  • Obat bius untuk mematikan sel-sel saraf
  • Obat-obatan untuk mempersempit pembuluh darah di hidung
  • Krim steroid atau semprotan

Obat-obatan di atas hanya bisa didapatkan setelah penderita phantosmia melakukan konsultasi secara langsung pada dokter.

Jika dengan obat-obatan gejala phantosmia masih saja terjadi, pihak medis mungkin akan menganjurkan tindakan operasi. Keputusan ini biasanya diambil saat penderita phantosmia maupun pihak medis sudah mengetahui seberapa jauh tingkat keparahan penyakit, dan apa saja risiko yang mungkin terjadi bila keadaan tak kunjung ditindaklanjuti.

Ingatlah bahwa sebagian besar hal yang Anda alami bisa dijelaskan secara medis. Jadi, jika Anda merasa sering merasakan fenomena mistik seperti bau hantu atau phantosmia, tak ada salahnya untuk berkonsultasi lebih lanjut pada dokter. Anda tidak ingin benar-benar dihantui oleh kondisi tersebut, bukan?

[NB/ RVS]

AromaBauPhantosmiabau hantu

Konsultasi Dokter Terkait