Saraf

Diet Tepat untuk Penderita Asam Urat

dr. Fiona Amelia MPH, 30 Agt 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Anda menderita asam urat? Ini diet terbaik untuk mencegah kekambuhan penyakit asam urat yang Anda alami.

Diet Tepat untuk Penderita Asam Urat

Asam urat bisa timbul sewaktu-waktu dengan keluhan khas berupa nyeri dan bengkak pada sendi ibu jari kaki. Pemicu serangan biasanya berkaitan dengan pola makan tinggi purin, obesitas, dan stres. Untuk mengurangi frekuensi serangan dan peradangan sendi, ikuti saran diet berikut ini.

  1. Utamakan sumber karbohidrat kompleks

Utamakan untuk mengonsumsi sumber karbohidrat kompleks seperti serealia utuh, nasi merah, dan roti gandum. Batasi atau hindari makanan-makanan dengan pemanis tambahan seperti serealia berpemanis, roti-rotian, kue-kue kering, cake, permen, minuman kemasan, minuman bersoda, serta produk-produk yang mengandung high-fructose corn syrup.

  1. Perbanyak sayur dan buah

Sayuran dan buah kaya akan serat sehingga membantu tubuh mengeluarkan asam urat melalui saluran cerna. Konsumsi serat juga akan mengendalikan kadar gula darah dan menstabilkan hormon insulin, yang memengaruhi pembentukan asam urat.

Berbeda dengan pandangan umum, sayur tinggi purin seperti bayam dan asparagus sekalipun sudah terbukti tidak meningkatkan risiko penyakit gout maupun kekambuhannya.

  1. Hindari segala jenis jeroan

Semua jeroan seperti hati, pankreas, ginjal, otak, paru, lidah dan babat, mengandung purin yang sangat tinggi dan karenanya dapat memicu serangan gout.

  1. Batasi sumber protein hewani

Sumber protein dari daging merah dan ayam boleh dikonsumsi tetapi dibatasi hanya 100 gram per hari. Sebisa mungkin pilihlah daging yang tanpa lemak. Untuk ikan dan seafood, yang perlu dihindari adalah kerang, sarden, teri, dan kembung. Sedangkan tuna, kod, mas, pecak, kakap, salmon, tiram, lobster, kepiting, dan udang boleh dikonsumsi secara terbatas.

  1. Perbanyak sumber protein nabati

Sumber protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, seperti lentil, peanut butter, kacang-kacangan, dan polong-polongan, tergolong aman untuk dikonsumsi penderita asam urat.

  1. Batasi sumber asam lemak jenuh

Selain daging dan ayam, asam lemak jenuh juga bisa didapat dari susu dan produk susu whole milk/full-cream. Sebaiknya, pilih susu skim dan produknya seperti keju atau yoghurt yang rendah lemak.

  1. Perbanyak konsumsi vitamin C

Konsumsi vitamin C dapat membantu menurunkan peradangan sendi dan kadar asam urat di dalam darah. Anda dapat mengonsumsinya dalam bentuk suplemen 500 mg per hari atau dari berbagai sayur dan buah seperti jeruk, stroberi, kiwi, jambu merah, brokoli, kol, paprika, dan tomat.

  1. Perbanyak minum air putih

Selain artritis gout, asam urat yang tinggi juga bisa memicu pembentukan batu ginjal. Karena itu, Anda perlu mengonsumsi dua sampai tiga liter air putih per hari. Air akan membantu tubuh Anda mengeluarkan asam urat melalui urine.

  1. Batasi kopi

Studi menunjukkan bahwa konsumsi kopi berkafein dalam batas wajar, yakni 2 cangkir per hari, dapat menurunkan risiko penyakit gout. Meski demikian, kopi mungkin perlu dihindari bila Anda mengalami kondisi medis lain.

  1. Hindari alkohol

Hindari alkohol yang berasal dari bir dan minuman beragi lainnya. Sedangkan wine dianggap aman karena tidak meningkatkan risiko serangan gout, asal dikonsumsi dalam batas wajar.

Faktor genetik memang berperan terhadap kemunculan penyakit akibat asam urat yang tinggi. Namun, pola diet rendah purin dan gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi nyeri sendi dan frekuensi serangan. Meski demikian, ini tidak dapat menggantikan pengobatan medis jika memang diperlukan. Siap untuk mencobanya?

[RS/ RVS]

DietJeroanDiet Asam UratDiet Rendah PurinAsam Urat TinggiAsam Urat

Konsultasi Dokter Terkait