Gigi Mulut

Minum Alkohol Bisa Merusak Gigi dan Mulut, Ini Daftar Efek Buruknya

drg. Callista Argentina, 11 Apr 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Konsumsi alkohol berlebihan atau secara terus-menerus bisa mengancam kesehatan gigi Anda. Cari tahu efek alkohol pada gigi lewat fakta medis berikut ini!

Minum Alkohol Bisa Merusak Gigi dan Mulut, Ini Daftar Efek Buruknya

Mengonsumsi minuman beralkohol sudah dianggap sebagai sesuatu yang umum dalam suatu perjamuan. Padahal, alkohol telah terbukti memiliki reputasi buruk bagi kesehatan tubuh. Bahkan, minuman ini juga bisa merusak gigi Anda, lho!

Faktanya, konsumsi minuman mengandung alkohol adalah salah satu faktor risiko kanker mulut. 

Ahli epidemiologi dan peneliti di Pusat Kesehatan NYU Langone Health, Amerika Serikat, Jiyoung Ahn, juga mengatakan bahwa minuman beralkohol bisa memengaruhi keseimbangan bakteri baik dan jahat di dalam mulut.

Menurut Journal of Alcoholism and Drug Dependence, alkohol dapat pula mempengaruhi kelenjar ludah, serta menyebabkan iritasi dan peradangan di mukosa mulut. 

Tidak hanya itu, efek alkohol pada gigi juga bisa menyebabkan kondisi merugikan berikut ini:

1. Erosi Gigi

Alkohol berubah menjadi senyawa asam ketika berada di dalam mulut. Konsumsi alkohol jangka panjang membuat permukaan enamel gigi sering terpapar dengan asam tersebut. Alhasil, enamel bisa melunak sehingga mudah rusak apabila terkena tekanan dari sikat gigi.

Selain itu, alkohol juga bisa membuat otot faring bawah melemah sehingga membuat Anda lebih mudah muntah. Cairan dari lambung yang bersifat asam itu akan naik dan menyebabkan erosi gigi

2. Perubahan Warna pada Gigi

Sebagian besar minuman beralkohol mengandung kromogen, yang memberi warna pada minuman. Senyawa ini menempel pada enamel gigi yang sudah melemah karena paparan asam dalam alkohol. 

Akibatnya, gigi Anda akan lebih mudah menyerap senyawa tersebut sehingga berwarna kekuningan.

Artikel Lainnya: Daftar Makanan Beralkohol yang Mungkin Belum Anda Ketahui

3. Karies Gigi

Minuman beralkohol sering dicampur dengan soda berwarna gelap agar rasanya lebih nikmat. Namun, hal ini dapat meningkatkan efek alkohol dalam merusak gigi, karena kandungan gula di dalam soda. 

Alkohol sendiri mengandung banyak asam dan soda mengandung gula yang tinggi. Kombinasi keduanya membuat risiko karies gigi dan gigi berlubang meningkat.

4. Pembengkakan Kelenjar Ludah (Sialadenosis)

Orang yang mengonsumsi alkohol dalam jangka panjang bisa mengalami pembengkakan kelenjar ludah atau sialadenosis. Kondisi ini terjadi akibat gangguan pada metabolisme dan produksi kelenjar ludah. 

Penurunan produksi air ludah membuat mulut terasa kering. Kemampuan mulut untuk menjaga tingkat keasaman (pH) juga ikut berkurang. 

Jika kondisi tersebut dikombinasikan dengan kurangnya perhatian dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut, kejadian karies gigi dan penyakit gusi mungkin tak bisa dihindari lagi.

Artikel Lainnya: Risiko Mengkonsumsi Alkohol Terhadap Gangguan Kecemasan

5. Radang Lidah (Glossitis)

Konsumsi alkohol berlebih dan secara terus-menerus dapat meningkatkan risiko radang lidah (glossitis). Pada tahap ringan, kondisi ini dapat membuat lidah tampak licin dan terasa sakit. 

Sementara itu, radang lidah tahap berat bisa mencetuskan sensasi seperti terbakar dan perubahan warna menjadi lebih merah. 

6. Radang Gusi (Gingivitis)

Efek alkohol pada gigi juga bisa merembet hingga ke gusi. Pasalnya, konsumsi minuman tersebut terbukti dapat menyebabkan radang gusi alias gingivitis.

Selain itu, orang yang gemar minum alkohol juga lebih mungkin mengalami peradangan pada sudut mulut (angular cheilitis). Keluhan ini tampak seperti koreng yang terasa sakit di sudut mulut.

7. Meningkatkan Risiko Kanker Mulut dan Kanker Orofaring

Konsumsi alkohol berlebih dan dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko kanker orofaring. 

Apabila konsumsi minuman tersebut dikombinasikan dengan kebiasaan merokok, maka risiko kanker mulut bisa ikut melonjak.

Alkohol memiliki efek karsinogenik dan menyebabkan perubahan pada rongga mulut. Di satu sisi, jenis minuman ini juga membuat sel di dalam mulut mengalami dehidrasi, sehingga mudah ditembus racun dan zat karsinogenik. 

Selain itu, kandungan etanol di dalam alkohol juga menurunkan produksi kelenjar saliva, dan lainnya. Hal ini memperburuk kondisi mulut, dan membuatnya rentan terkena penyakit.

Mengingat bahayanya, sebaiknya hindari mengonsumsi alkohol untuk alasan apa pun. Anda pun juga sebaiknya segera berhenti merokok, agar kesehatan gigi dan mulut senantiasa terjaga. 

Apabila membutuhkan tips dan saran terkait kesehatan gigi atau mulut, Anda dapat berkonsultasi kepada dokter melalui LiveChat 24 jam maupun aplikasi KlikDokter.

(NB/JKT)

AlkoholGigi

Konsultasi Dokter Terkait