Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeInfo SehatKulitPenyebab Munculnya Keloid di Kulit
Kulit

Penyebab Munculnya Keloid di Kulit

dr. Alberta Jesslyn Gunardi. BMedSc Hons, 19 Agt 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Keloid ditandai dengan tumbuhnya bekas luka yang menonjol di kulit. Penyebabnya bisa berbagai macam. Berikut ini adalah penjelasan medisnya.

Penyebab Munculnya Keloid di Kulit

Ketika Anda terluka, proses penyembuhan luka dapat terjadi secara tidak normal. Hal ini menyebabkan bekas luka menonjol seperti keloid. Meski tidak membahayakan kesehatan, munculnya keloid cukup mengganggu penampilan.

Fase penyembuhan luka

Setiap luka akan mengalami 4 tahapan proses penyembuhan luka yang sama. Anda perlu mengetahuinya agar dapat mengendalikan diri dari rasa panik karena luka tak kunjung sembuh atau mengering.

  • Fase hemostasis. Bertujuan untuk menghentikan perdarahan dengan pembentukan bekuan darah.
  • Fase inflamasi. Dalam tahapan yang biasa disebut dengan fase peradangan ini luka akan membersihkan dirinya untuk mencegah terjadinya infeksi.
  • Fase proliferasi. Untuk membentuk jaringan granulasi.
  • Fase maturasi. Untuk meningkatkan kekuatan dari bekas luka.

Penyebab munculnya keloid

Penyembuhan luka yang terjadi secara tidak normal tersebut akan menyebabkan bekas luka atau parut yang abnormal, bertumbuh dan menonjol melebihi batas luka dan menjadi keloid. Serat kolagen di dalamnya besar dan berbentuk tidak teratur.

Berbeda dari bekas luka normal, keloid berwarna kemerahan dan memberikan rasa gatal. Selain itu, keloid juga dapat mengalami iritasi akibat gesekan terhadap pakaian. Pada kasus tertentu keloid yang besar dan keras juga dapat membatasi gerakan.

Penyebab pasti dari munculnya keloid masih belum diketahui. Pada kondisi normal, saat Anda terluka, sel di kulit akan membuat kolagen untuk  menutup luka. Setelah luka sembuh, sel pun berhenti bekerja dan meninggalkan bekas luka atau parut yang kecil.

Karena sel berhenti bekerja dalam proses penghancuran, maka terjadi penumpukan kolagen yang berlebihan. Kondisi ini bahkan bisa terjadi dalam jarak waktu beberapa bulan atau tahun setelah luka sembuh. Akibatnya bekas luka menjadi tumbuh, menonjol dan membesar membentuk keloid.

Uniknya, sebuah review dari Journal of Medical Investigations and Practice mengungkapkan bahwa ada beberapa kasus keloid yang muncul tanpa adanya luka pada kulit sebelumnya. Hal inii kemudian menyebabkan keloid dikategorikan sebagai tumor jinak.

Namun, Anda tak perlu cemas. Keloid tidak akan berubah menjadi kanker dan menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Berikut adalah beberapa jenis luka yang meningkatkan risiko terjadinya keloid, yaitu:

  1. bekas luka akibat jerawat
  2. luka bakar
  3. bekas luka akibat gigitan serangga
  4. bekas luka akibat cacar air
  5. bekas luka tindik telinga atau tato
  6. bekas luka akibat dicakar
  7. bekas luka sayatan operasi
  8. bekas luka yang melintasi garis ketegangan kulit
  9. luka yang terinfeksi

Selain itu, terdapat juga beberapa faktor yang turut berperan dalam meningkatkan kemungkinan terjadinya keloid, seperti:

  1. kulit gelap seperti orang Afrika-Amerika
  2. orang Asia
  3. orang Latin
  4. ibu hamil
  5. usia lebih muda dari 30 tahun, terutama yang sedang mengalami pubertas
  6. keturunan

Meski tidak berbahaya, keloid tak boleh dianggap remeh. Agar terhindar dari keloid, sebaiknya Anda tidak melakukan tato, tindik tubuh dan operasi yang tidak diperlukan. Dengan demikian, tak akan ada keloid di kulit yang dapat merusak penampilan.

[NP/ RVS]

PeradanganLukakulitBekas LukaKeloid

Konsultasi Dokter Terkait