Sehat dan Bugar

Persiapan Kesehatan agar Ibadah Haji Lancar

Bobby Agung Prasetyo, 18 Agt 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Jangan biarkan penyakit menyerang saat Anda melakukan ibadah haji. Lakukan ini sebagai tindakan persiapan kesehatan.

Persiapan Kesehatan agar Ibadah Haji Lancar

Melaksanakan ibadah haji bukan cuma soal kesiapan dana, melainkan juga persiapan kesehatan secara fisik dan mental. Ini karena sejumlah rangkaian ibadah haji di Mekah menuntut para jemaah untuk memiliki fisik yang kuat, sehat, dan “tahan banting”.

Atas dasar itu, setiap calon jemaah haji wajib melakukan persiapan kesehatan secara matang, di samping mempersiapkan dana untuk keberangkatan. Dalam hal persiapan kesehatan, dr. Kartika Mayasari kepada KlikDokter memberikan anjuran sebagai berikut:

● Selalu konsumsi makanan bergizi

Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang adalah langkah awal untuk memiliki kesehatan tubuh yang hakiki.

“Jika mengalami penyakit tertentu, Anda perlu membawa atau mengonsumsi makanan yang sesuai dengan kondisi kesehatan. Misalnya, bagi penderita diabetes, gula pemanis khusus perlu dibawa saat hendak ibadah haji. Anda juga perlu membuat jadwal makan secara teratur, supaya gula darah terkontrol selama menjalankan ibadah haji,” tambah dr. Kartika.

● Olahraga

Olahraga tetap harus dilakukan sebelum berangkat melakukan ibadah haji. Hal ini bertujuan agar stamina dan daya tahan tubuh tetap terjaga dengan baik.

Jenis olahraga yang dianjurkan adalah derajat ringan, seperti berjalan, bersepeda, atau melakukan pekerjaan rumah tangga.

● Menjaga kebersihan

Bersih pangkal sehat. Ya, menjaga kebersihan adalah cara terbaik agar tidak mudah terserang penyakit. Kebiasaan mencuci tangan sebelum makan atau setelah buang air kecil maupun besar merupakan awal yang baik untuk mencegah penularan banyak penyakit, terutama saat melakukan ibadah haji.

● Kenakan pakaian yang nyaman

Jangan memakai pakaian yang tebal dan tidak menyerap keringat. Sebab, negara yang hendak dikunjungi, Arab Saudi, memiliki musim kemarau berkepanjangan sehingga udara di sana cenderung terik dan membuat Anda banyak berkeringat.

Semakin banyak keringat yang dikeluarkan karena pakaian yang kurang nyaman, semakin besar pula kemungkinan Anda untuk mengalami dehidrasi.

● Istirahat yang cukup

Istirahat yang cukup akan mengembalikan stamina tubuh setiap hari. Kualitas tidur juga perlu diperhatikan.

● Konsumsi air putih

Jemaah haji rentan mengalami dehidrasi, sebab cuaca di Tanah Suci cukup panas, terik, dan gersang. Karena itu, konsumsi air putih dalam jumlah cukup bisa melindungi Anda dari dehidrasi dan bahaya di baliknya.

● Membawa obat-obatan pribadi

Jika mempunyai penyakit tertentu, Anda perlu membawa obat-obatan pribadi. Anda tak ingin ibadah haji terganggu oleh penyakit, bukan?

Amanat untuk menjaga kesehatan

Selain tips di atas, Eka Jusuf Singka, Kepala Pusat Kesehatan Haji, menitipkan sejumlah pesan kepada jemaah haji melalui Tim Promotif dan Preventif (TPP) dan Tenaga medis di masing-masing kloter (TKHI). Pesan sekaligus amanat untuk menjaga kesehatan tersebut adalah sebagai berikut:

  • Makan teratur agar tubuh bertenaga dan tidak mudah sakit.
  • Minum jangan menunggu haus. Saat Armina nanti, suhu di Mekah diperkirakan makin panas. Waspadai risiko kekurangan cairan dan heatstroke.
  • Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat keluar pondokan atau tenda termasuk saat antre di toilet di Armina.
  • Kurangi aktivitas fisik yang tidak perlu. Simpan tenaga untuk menyelesaikan Armina.
  • Kurangi aktivitas di luar tenda saat Armina.
  • Bawa obat-obatan pribadi dan mengonsumsinya secara teratur sesuai anjuran dokter.
  • Bagi jemaah yang berisiko, konsultasikan kesehatan ke petugas kesehatan sebelum berangkat Armina.
  • Bawa dan konsumsi minuman oralit saat di Armina.

Selanjutnya

  • Peduli serta saling menjaga antar jemaah, minimal yang sekamar atau seregu. Berangkat bersama-sama dan pulang bersama-sama.
  • Membawa pisau cukur sendiri dan tidak dipinjamkan atau meminjam milik orang lain.
  • Tidak naik ke atas bukit atau tebing atau bebatuan, dan tidak berbaring di jalan atau di kolong kendaraan yang terparkir ketika di area Armina nanti.
  • Pilih rute melempar jumroh (jamaraat) yang aman dan sudah direkomendasikan oleh petugas haji Indonesia, yaitu rute yang melalui tenda-tenda jemaah Indonesia dan masuk melalui terowongan. Di jalur tersebut tersebar petugas dan pos kesehatan, tidak seperti pada jalur lainnya.
  • Tidak memaksakan diri melempar jumroh (jamaraat) ketika kondisi kesehatan tidak memungkinkan.
  • Melontar jumroh (jamaraat) mengikuti waktu yang sudah ditentukan oleh pemerintah Arab Saudi. Untuk jemaah Indonesia, waktu melontar yang disarankan untuk tanggal 10 Dzulhijah adalah setelah ashar atau setelah magrib. Pada tanggal 11 Dzulhijah, setelah Subuh. Jika melontar di waktu selain itu akan berisiko terpapar suhu yang sangat panas dan berdesakan dengan jemaah dari negara lain.
  • Hati-hati jika menggunakan tangga berjalan atau eskalator di area jumroh (jamaraat) karena curam. Angkat pakaian di atas mata kaki untuk menghindari terinjak atau terbelit di eskalator.

Lakukan persiapan kesehatan dengan sebaik-baiknya, agar ibadah haji yang Anda lakukan berjalan dengan lancar. Selamat menunaikan ibadah haji, semoga mabrur!

[NB/ RVS]

ibadah hajiHajiKesehatanPersiapan KesehatanDehidrasi

Konsultasi Dokter Terkait