Otot dan Sendi

Kram Otot Saat Ikut Kirab Obor Asian Games, Ini Solusinya

Krisna Octavianus Dwiputra, 16 Agt 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Kirab obor Asian Games sudah mendekati perhentian terakhir. Para peserta atau penonton kirab sama-sama rentan kena kram otot.

Kram Otot Saat Ikut Kirab Obor Asian Games, Ini Solusinya

Kirab obor  Asia Games 2018 hari ini, Kamis (16/8) akan dimulai dari Balai Kota DKI Jakarta dan berakhir di Danau Sunter. Tapi, bagi Anda yang mengikuti kirab obor Asian Games – baik sebagai peserta kirab atau penonton – harus waspada dengan ancaman kram otot.

Setelah diarak dari Lippo Mal Kramat Jati sampai kantor Wali Kota Jakarta Selatan pada Rabu (15/8), kirab obor pada hari ini memasuki wilayah Jakarta Pusat dan Timur. Sebelum dibawa ke Patung Kuda pada Jumat (17/8) pagi, garis akhir perhentian pada hari ini sampai di Danau Sunter.

Kirab obor Asian Games 2018 ini menjadi perhatian masyarakat luas, apalagi sudah sampai di Jakarta, salah satu kota utama penyelenggaraan Asian Games. Biasanya, warga akan berada di pinggir jalan, sekedar nonton atau mengikuti pembawa obor berlari.

Serangan kram otot saat kirab obor

Para peserta kirab obor Asian Games dan masyarakat yang menonton acara tersebut secara langsung di lokasi, harus waspada dengan serangan kram otot. Berdiri terlalu lama, atau berlari bisa membuat otot-otot Anda menegang, apalagi jika tidak didahului dengan pemanasan. Tentu itu akan mengurangi keasyikan melihat kirab obor Asian Games 2018 yang sangat bersejarah.

Menurut dr. Karin Wiradarma dari KlikDokter, kram otot adalah kontraksi otot yang terjadi secara tiba-tiba, tidak disadari, dan terasa menyakitkan. Pada kondisi ini, otot biasanya akan terasa tegang, kencang, serta dapat dilihat dan dipegang karena membentuk suatu tonjolan.

Kram otot lazim terjadi di bagian betis. Ini bisa terjadi lama atau hanya beberapa detik saja. Dalam kondisi otot kram, kontraksi yang bisa terjadi adalah 150 sampai 300 kontraksi per menit.

Gejala lain kram otot dapat muncul bersamaan dengan ketegangan otot, rasa kesemutan, hingga otot yang kram itu berkedut. Seperti dilansir Huffington Post, penyebab kram otot lainnya seperti kelelahan otot atau cedera. Ini juga bisa disebabkan oleh suplai darah yang tidak memadai ke otot serta tekanan saraf. Beberapa faktor lainnya, yakni keringat berlebih, otot kurang fleksibel, dan otot kaku karena jarang bergerak, juga bisa menjadi penyebab kondisi ini.

Tips mengatasi kram otot

Sebelum mengikuti kirab obor, ada baiknya lakukan beberapa pencegahan kram otot. Menurut dr. Alvin Nursalim dari Klikdokter, mencegah kram otot bisa dilakukan dengan cara meregangkan otot betis beberapa menit sebelum beraktivitas dengan cara menarik jari-jari kaki ke arah lutut dan tungkai dalam keadaan lurus.

Namun, jika Anda sudah terlanjur mengalami sakit kram otot, cobalah pijat secara perlahan titik di mana otot tersebut terasa kencang atau sakit. Memijat otot yang sakit secara perlahan bisa menurunkan ketegangan, apalagi ditambah pereda nyeri seperti balsem.

Selain cara-cara di atas, berikut ini beberapa tips mudah untuk mengatasi kram otot:

  • Kompreslah dengan air dingin atau es. Anda bisa juga melakukan kompres dengan air hangat.
  • Konsumsilah obat-obatan antinyeri - seperti paracetamol - apabila Anda masih merasakan nyeri setelah kompres. Apabila kram pada kaki menimbulkan nyeri pada saat Anda tidur, mungkin bisa diberikan obat-obatan pelemas otot.
  • Konsumsilah air putih yang cukup.
  • Ketika suka agak berkurang rasa tegang ototnya, berdirilah, dan gerakkan kaki Anda secara perlahan.

Jika Anda sudah melakukan beberapa hal di atas tapi tak kunjung menghilang rasa sakitnya, segera periksa ke dokter. Itu supaya kram otot tidak berlanjut menjadi penyakit yang lebih parah nantinya.

[RVS]

Asian GamesOtotKramKram OtotTorch RelayKirab Obor

Konsultasi Dokter Terkait