Ginjal dan Saluran Kemih

Benarkah Batu Ginjal Rentan Kambuh Saat Musim Kemarau?

Bobby Agung Prasetyo, 03 Agt 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Batu ginjal dapat kambuh secara mendadak, khususnya saat musim kemarau. Ini penjelasannya.

Benarkah Batu Ginjal Rentan Kambuh Saat Musim Kemarau?

Batu ginjal adalah batu atau massa keras yang terbentuk dari pengendapan kristal pada urine. Material tersebut merupakan sisa pembuangan dari zat-zat dalam darah yang melewati proses penyaringan di ginjal. Penumpukan “limbah” tersebut, menjadi pemicu terbentuknya batu ginjal.

Menurut dr. Theresia Rina Yunita dari KlikDokter, gejala batu ginjal yang dikeluhkan oleh pasien meliputi nyeri saat buang air kecil, urine berwarna keruh, urine berdarah, urine mengandung pasir, atau bahkan keluarnya batu kristal saat buang air kecil.

“Tak hanya itu, jika sudah timbul infeksi, pasien juga akan mengalami demam dan merasakan nyeri pada pinggang,” tambahnya.

Batu ginjal adalah penyakit kambuhan

Faktanya, memang ada studi yang menunjukkan bahwa jika seseorang mengalami batu ginjal, dalam lima tahun kemudian orang tersebut memiliki 50 persen kemungkinan untuk mengalami batu ginjal lagi. Jadi, Anda yang pernah terkena batu ginjal memang rentan untuk mengalaminya lagi untuk yang kedua kalinya.

Menurut dr. Resthie Rachmanta Putri, M.Epid dari KlikDokter, hal ini bisa terjadi karena penyebab utama batu ginjal adalah akibat gaya hidup yang kurang sehat. Pemicunya biasanya karena penderita sering mengalami dehidrasi, banyak makan tinggi kandungan oksalat, atau banyak makanan yang tinggi asam urat. “Selama gaya hidup tidak diperbaiki, maka batu ginjal rentan untuk kambuh,” tegas dr. Resthie.

Nah, ada yang mengatakan bahwa kekambuhan batu ginjal juga dipengaruhi cuaca. Katanya, batu ginjal rentan kambuh saat musim kemarau. Benarkah demikian?

Kaitan antara batu ginjal dan musim kemarau

Dilansir dari Men’sjournal, seorang urulog asal New York, Amerika Serikat (AS), Benjamin Choi, mengungkapkan bahwa ia lebih melihat lebih banyak pasien yang terganggu oleh batu ginjal pada musim kemarau.

Benjamin menjelaskan bahwa ginjal bertanggung jawab menyaring limbah tubuh dari darah dan mengubahnya jadi urine. Sekilas memang tampak jernih, tapi sebenarnya urine mengandung partikel-partikel kecil yang dapat menggumpal dan membentuk batu.

“Jika Anda memiliki sedikit darah dalam urine atau merasakan sakit ringan di punggung, tepatnya bawah tulang rusuk, itu bisa menjadi batu ginjal. Ketika batu menghalangi ureter, saluran yang mengambil air kencing dari ginjal ke kandung kemih, di situlah rasa sakit terjadi secara hebat. Jika ini terjadi, pasien harus dilarikan ke unit gawat darurat,” kata Benjamin.

Dehidrasi menjadi penyebab utama dari kambuhnya batu ginjal pada musim kemarau. Salah satu upaya pertolongan pertama adalah dengan memenuhi kebutuhan cairan sepanjang hari dan rajin berolahraga. Pastikan urine Anda hampir jernih, hanya ada sedikit sentuhan kekuningan.

Jika urine berwarna kuning cenderung keruh, bisa jadi Anda mengalami batu ginjal. Langkah lain untuk mencegah kekambuhan atau munculnya batu ginjal pada musim kemarau adalah dengan menghindari kafein, soda, dan alkohol yang dapat membuat tubuh dehidrasi.

Ketahui juga bahwa batu ginjal juga bisa terjadi akibat dari:

  • Olahraga ekstrem, karena dapat memicu pengeluaran cairan tubuh lebih banyak dari biasanya.
  • Kelainan bawaan, salah satunya adalah cystinuria, yaitu kondisi tubuh yang terlalu banyak asam amino sistin dan tinggi oksalat.
  • Obat-obatan tertentu, seperti suplemen kalsium dan vitamin C yang dikonsumsi dalam jumlah yang tidak tepat.

Tips mencegah batu ginjal kambuh

Jika Anda pernah mengalami batu ginjal, tak perlu khawatir karena ada beberapa cara untuk mencegah batu ginjal datang kembali. Dipaparkan oleh dr. Resthie, berikut pastikan untuk melakukan hal-hal di bawah ini.

  1. Hindari dehidrasi

Dehidrasi bisa menyebabkan timbulnya kristal oksalat, asam urat, atau kristal lainnya mengendap di ginjal. Hal ini bisa menyebabkan pembentukan batu ginjal. Untuk mencegah dehidrasi, biasakan untuk mengonsumsi air putih sebanyak 1,5-2 liter per hari.  Namun, jika Anda berada dalam kondisi yang mengeluarkan banyak keringat, misalnya saat olahraga atau sauna, minumlah air lebih banyak.

Salah satu tanda paling akurat untuk memastikan bahwa kebutuhan cairan tubuh terpenuhi dengan baik adalah dengan melihat warna air seni Anda. Air seni berwarna jernih atau kuning samar menunjukkan kebutuhan cairan tubuh tercukupi.

  1. Konsumsi oksalat bersama dengan kalsium

Sebagian besar kasus batu ginjal merupakan jenis kalsium oksalat yang banyak didapatkan dari makanan sehari-hari, seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, cokelat, dan teh. Kebanyakan penderita batu ginjal berusaha menghindari makanan tersebut agar sakitnya tak kumat lagi. Hal ini tidak sepenuhnya tepat.

“Mengonsumsi makanan yang mengandung oksalat sebenarnya tidak apa-apa, asalkan dikonsumsi bersamaan dengan makanan tinggi kalsium. Hal ini akan menyebabkan kalsium berikatan dengan oksalat di usus, sehingga oksalat tidak mengendap di ginjal,” kata dr. Resthie.

  1. Menghindari makanan yang tinggi purin (asam urat)

Anjuran dari dr. Reshtie, “Sebaiknya jangan mengonsumsi makanan yang tinggi purin (zat yang membentuk asam urat) seperti daging merah, jeroan, kerang, dan alkohol. Perbanyak konsumsi buah, gandum, biji-bijian, dan susu rendah lemak.”

  1. Obat untuk membuat air seni menjadi lebih basa

Agar penyakit batu ginjal tidak kambuh lagi, dokter umumnya akan memberikan obat untuk membuat air seni menjadi lebih basa. Kondisi ini akan mencegah terbentuknya kristal dan batu di ginjal. Salah satu obat yang biasa diberikan dokter untuk hal ini adalah sitrat. Umumnya obat tersebut dikonsumsi dalam jangka panjang.

Faktanya, penyakit batu ginjal memang bisa kambuh, terutama saat musim kemarau. Namun, dengan disiplin melakukan berbagai tips di atas, menjalankan gaya hidup sehat, serta pengobatan yang tepat dan terpantau oleh dokter, kekambuhan batu ginjal dapat dicegah!

[RN/ RVS]

musim kemaraukandung kemihurineginjalWarna UrinePurinAsam UratDehidrasiBatu Ginjal

Konsultasi Dokter Terkait