HomeInfo SehatKesehatan Umum9 Penyakit dengan Keluhan Utama Badan Lemas
Kesehatan Umum

9 Penyakit dengan Keluhan Utama Badan Lemas

dr. Fiona Amelia MPH, 01 Agu 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Badan lemas yang terjadi secara terus-menerus bisa jadi tanda dari munculnya berbagai penyakit. Simak penjelasannya di bawah ini.

9 Penyakit dengan Keluhan Utama Badan Lemas

Anda tentu pernah mengalami kondisi badan lemas. Namun biasanya, keadaan ini dapat segera teratasi hanya dengan cukup istirahat dan memperbaiki gaya hidup. Bila rasa lemas yang dialami tidak seperti biasanya, bisa jadi ada penyakit tertentu yang mendasari timbulnya rasa lemas di tubuh Anda.

Ciri badan lemas yang tak biasa

Rasa lemas yang tidak biasa umumnya terjadi secara berulang dan kerap membuat aktivitas sehari-hari terganggu. Rasa lemas ini kurang lebih menyerupai kondisi saat Anda mengalami serangan flu atau kurang tidur. Tetapi yang jelas, produktivitas seseorang menjadi sangat berkurang karenanya.

Rasa lemas yang seperti ini bisa jadi merupakan keluhan utama dari berbagai penyakit penyebab yang memang membutuhkan penanganan medis yang spesifik. Berikut ini daftarnya.

  1. Alergi

Rinitis alergi merupakan penyebab badan lemas yang kerap ditemui. Kondisi yang ditandai dengan bersin-bersin di pagi hari ini sebetulnya mudah diatasi, asal Anda mengenali dan menghindari pemicu alergi.

Pemicu alergi bisa berasal dari serbuk sari, serangga, tungau debu rumah, bulu binatang, spora jamur yang terhirup, perubahan cuaca, dan lain sebagainya.

Alergi atau intoleransi terhadap makanan juga bisa ditandai dengan badan lemas. Mulai sekarang, coba perhatikan apakah rasa lemas Anda didahului oleh konsumsi makanan-makanan tertentu.

  1. Anemia

Penderita anemia atau kurang darah umumnya merasa cepat lelah dan “berat” saat ingin menggerakkan anggota tubuh. Kondisi ini paling rentan dialami oleh wanita yang mengalami perdarahan saat haid dalam jumlah berlebihan (menoragia), memiliki mioma rahim, polip rahim, atau wanita hamil.

Meski demikian, anemia juga bisa dialami oleh pria dan wanita usai memasuki menopause yang disebabkan oleh masalah pada lambung dan usus, atau akibat mengonsumsi obat antinyeri golongan antiinflamasi nonsteroid (OAINS).

  1. Depresi dan gangguan cemas

Kondisi depresi dan rasa cemas yang berlebihan akan membuat seseorang kehabisan energi. Kedua kelainan psikis ini menyebabkan seseorang sulit untuk tertidur atau mempertahankan tidur. Penderitanya kerap terbangun pada dini hari, sehingga merasa lemas dan mengantuk di siang hari. Rasa lemas ini bisa sampai membuat seseorang tak mampu melakukan aktivitas sehari-hari, meskipun yang dilakukan adalah kegiatan yang cukup sederhana.

Selanjutnya

  1. Diabetes

Badan lemas kerap menjadi salah satu keluhan awal pada diabetes, selain sering haus dan berkemih. Keluhan ini pun cenderung menetap hingga kadar gula darah yang tinggi berhasil dikendalikan.

  1. Sindrom kelelahan kronis (chronic fatigue syndrome)

Sindrom kelelahan kronis ditandai oleh rasa lemas yang hebat dan membuat seseorang tidak mampu beraktivitas seperti pergi bekerja atau melakukan aktivitas rumah tangga. Keluhan lain yang sering menyertai yaitu rasa nyeri pada otot atau sendi.

Kondisi kelelahan yang seperti ini disebut kronis bila telah berlangsung selama 4 bulan atau lebih. Kurang lebih 25 persen penderitanya tidak dapat meninggalkan rumah atau bahkan hanya terbaring di tempat tidur.

  1. Fibromyalgia

Merupakan salah satu penyebab nyeri otot kronis yang kerap ditemukan pada wanita. Sama seperti sindrom kelelahan kronis, kondisi ini membuat penderitanya merasakan lemas yang hebat dan cepat lelah, sehingga aktivitas sehari-hari pun terhambat. Penderita fibromyalgia akan sering terbangun di malam hari, sehingga tidak pernah merasakan tidur nyenyak meski durasi tidur terasa cukup.

Selanjutnya (2)

  1. Hipotiroidisme

Hormon tiroksin yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid diperlukan dalam mengatur metabolisme energi hingga sistem kekebalan tubuh. Bila terjadi hipotiroidisme, di mana kadar hormon tiroksin yang dihasilkan terlalu sedikit, tubuh akan merasa lemas.

Keluhan lain yang menyertai yakni terjadinya pertambahan berat badan, konstipasi, selalu merasa kedinginan, mengalami nyeri otot, dan kulit kering. Wanita lebih berisiko mengalami hipotiroidisme ketimbang pria dan risiko ini juga meningkat seiring dengan bertambahnya usia.

  1. Penyakit jantung

Badan yang terasa lemas atau kelelahan setelah melakukan aktivitas ringan seperti jalan santai, dapat menandakan adanya penyakit jantung. Meski demikian, kondisi ini umumnya dapat diperbaiki dengan obat-obatan ataupun tindakan tertentu.

  1. Sleep apnea

Saluran napas yang menyempit dapat memicu sleep apnea atau henti napas saat tidur. Pada penderita sleep apnea, pernapasan dapat berhenti hingga satu menit dan akan kembali berlanjut saat seseorang mengorok atau batuk.

Bila kondisi ini terjadi berulang-ulang, kadar oksigen dalam darah dan otak akan menurun, sehingga memicu seseorang untuk terbangun dari tidurnya. Tidur yang tidak nyenyak tersebut akan membuat badan terasa lemas keesokan harinya. Pria yang obesitas dan merokok lebih berisiko mengalami sleep apnea.

Badan lemas ternyata bisa menjadi tanda Anda terkena suatu penyakit, seperti yang telah dijelaskan di atas. Hal ini terutama berlaku untuk rasa lemas yang berlangsung hingga dua minggu atau lebih. Bila Anda telah mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat namun kondisi tak kunjung membaik, segera konsultasikan kondisi Anda kepada dokter.

[NP/ RVS]

JantungpernapasanDiabetesDepresiBadan LemasAlergi

Konsultasi Dokter Terkait