Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeIbu Dan anakKehamilanTips agar Ibu Hamil Bebas Heatstroke akibat Cuaca Panas
Kehamilan

Tips agar Ibu Hamil Bebas Heatstroke akibat Cuaca Panas

Ruri Nurulia, 29 Jul 2018

Ditinjau oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Cuaca panas harus diantisipasi sebaik mungkin agar ibu hamil tak mengalami heatstroke yang dapat berakibat fatal terhadap kehamilan. Simak tips agar ibu hamil bebas heatstroke di sini.

Tips agar Ibu Hamil Bebas Heatstroke akibat Cuaca Panas

Saat hamil, khususnya saat cuaca panas dan terik, bisa menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan bagi ibu hamil. Melakukan aktivitas sederhana seperti menjemur pakaian atau naik tangga bisa terasa berat dan tak nyaman. Tak hanya itu, peningkatan suhu bisa berisiko terhadap kehamilan. Salah satu risiko yang harus diwaspadai adalah terjadinya heatstroke.

Heatstroke atau sengatan panas merupakan suatu kondisi kegawatan yang terjadi ketika suhu tubuh terlalu panas, disertai hilangnya kemampuan tubuh untuk menurunkan suhu. Pada kondisi heatstroke, suhu tubuh bisa meningkat hingga mencapai 40 derajat Celcius atau lebih,” kata dr. Andika Widyatama dari KlikDokter menjelaskan.

Umumnya, heatstroke disebabkan oleh paparan terhadap suhu panas di luar tubuh dalam jangka waktu lama. Namun, heatstroke juga dapat disebabkan oleh aktivitas fisik atau olahraga berat di cuaca yang panas.

Ibu hamil, terutama pada trimester ketiga, akan mengalami peningkatan laju metabolisme basal (BMR) hingga 15–20 persen. Peningkatan laju metabolisme ini akan menyebabkan terjadinya peningkatan proses pembentukan panas dalam tubuh yang berdampak terhadap meningkatnya suhu tubuh. Karena itu, merupakan suatu hal yang normal jika suhu tubuh wanita hamil mengalami sedikit peningkatan dibandingkan suhu tubuh biasanya, dan sering merasa gerah dan kepanasan, selama masih dalam rentang suhu tubuh normal, yaitu 36,5–37,2 Celcius.

Nah, karena peningkatan suhu yang dialami ibu hamil, cuaca panas harus diantisipasi dengan bijak. Jika tidak, kondisi ini bisa berujung pada terjadinya heatstroke yang dapat mengancam nyawa baik ibu hamil maupun bayi yang dikandung.

Kenapa ibu hamil harus waspada terhadap cuaca panas?

Wanita hamil lebih rentan terhadap dehidrasi  dan kondisi ini dapat menimbulkan masalah serius. “Cuaca panas dapat memperburuk dehidrasi dan kondisi lain seperti morning sickness atau flu perut. Dehidrasi selama kehamilan dapat menyebakan kontraksi dini atau persalinan prematur yang dapat memengaruhi kondisi bayi ketika lahir,” kata Dr. Linda Fonseca, ahli obstetri dan ginekolog asal Texas, Amerika Serikat, kepada Live Healthy Austin.

Kenaikan suhu tubuh ibu saat cuaca panas, terlebih dengan kelembapan tinggi, ibu hamil bisa mengalami komplikasi medis. Mulai dari heat cramps, heat exhaustion, dan yang paling berat adalah heatstroke.

Heat cramps adalah bentuk paling ringan dari komplikasi yang diakibatkan peningkatan suhu pada ibu hamil. Gejalanya adalah kedutan pada otot dan kram yang terjadi pada lengan, betis, punggung, dan dinding perut.

Pada heat exhaustion, gejalanya lebih berat dan bisa terjadi keringat yang mengalir deras, merasa lemas, mual atau muntah, denyut nadi yang cepat dan lemah, keringat dingin, dan pingsan. Gejala ini bisa dirasakan tiba-tiba atau bertahap.

Sedangkan heatstroke adalah komplikasi yang harus sangat diwaspadai. Gejalanya adalah kenaikan suhu tubuh di atas 39,4 derajat Celcius. “Selain itu, gejala lainnya meliputi penurunan kesadaran, kejang, sakit kepala, mual, muntah, bicara cadel, frekuensi napas cepat dan dangkal, peningkatan frekuensi denyut nadi, kulit memerah, serta kulit terasa panas dan kering,” dr. Andika menambahkan. Jika tidak ditangani segera, heatstroke dapat menyebabkan kematian. Sering kali ketidakseimbangan elektronik yang signifikan menyertai heatstroke.

Jika ibu hamil mengalami heatstroke, kondisi ini dapat membahayakan diri Anda dan bayi. Ketika kenaikan suhu inti tubuh naik lebih dari 38,8 derajat Celcius, bayi dapat mengalami cacat tabung saraf (neural tube defect). Risiko inilah juga merupakan alasan kenapa ibu hamil dianjurkan untuk tidak mandi air panas atau sauna. Heatstroke saat hamil juga dapat mengakibatkan keguguran dan kematian ibu yang terjadi saat kehamilan.

 

Tips mencegah terjadinya heatstroke pada ibu hamil

Hal yang terpenting untuk menurunkan risiko heatstroke pada ibu hamil adalah dengan membatasi paparan susu tinggi, seperti sinar matahari, sauna, atau berendam air panas, khsuusnya dalam waktu yang lama.

Dikumpulkan dari berbagai sumber, lakukan langkah-langkah di bawah ini agar ibu hamil terhindar dari heatstroke.

  • Gunakan pakaian yang longgar dan ringan. Langkah ini penting untuk memudahkan tubuh mengeluarkan panas.
  • Penuhi asupan cairan dengan cukup minum air putih (8–10 gelas) dapat membantu mencegah terjadinya heatstroke. Konsumsi cairan yang cukup dapat mengganti cairan yang keluar dari tubuh melalui keringat. Selain itu, pastikan urine tidak berwarna gelap karena ini adalah salah satu tanda dehidrasi.
  • Hindari aktivitas luar ruangan saat cuaca panas dan terik. Sebaiknya ibu hamil beraktivitas pada waktu yang memiliki suhu yang sejuk dalam sehari, seperti pada pagi atau sore hari.
  • Jika harus berada di luar ruangan pada siang hari, proteksi diri dengan menggunakan topi atau payung, kacamata hitam, dan tabir surya untuk melindungi diri dari paparan matahari. Segera cari tempat berteduh jika Anda merasa lemas.
  • Batasi atau hindari kafein. Kafein dapat meningkatkan tekanan darah dan suhu inti. Tak hanya itu, kafein bisa timbulkan efek diuretik, yang artinya frekuensi buang air pada kecil menjadi jauh lebih sering.
  • Berenang dapat menjadi latihan fisik ringan bagi ibu hamil, menurunkan suhu tubuh, sekaligus membantu meringankan keluhan rasa sakit dan nyeri. Jika berenang tak mungkin dilakukan, Anda bisa mandi air hangat dengan meneteskan minyak esensial seperti lavender secukupnya, atau sesedehana merendam kaki dengan air dingin.
  • Dalam pengobatan tradisional Cina, makanan dikelompokkan berdasarkan efek pendingan atau pemanasan pada tubuh. Buah yang kaya air seperti semangka, melon, berries, dan sayuran untuk salad seperti timun, selada, dan kacang polong segar dianggap sebagai makanan ‘pendingin’. Sup sayuran dingin dengan tomat, zucchini, bayam, atau es loli homemade dengan jus atau pure buah bisa Anda jadikan camilan. Plain yoghurt dingin dengan potongan buah juga bisa menjadi pilihan.
  • Dinginkan ruangan dengan AC atau kipas angin. Jika kamar terekspos sinar matahari, tutup jendela dengan tirai.

Segeralah mencari bantuan medis jika ibu hamil mengalami:

  • Kondisi yang tidak membaik setelah melakukan berbagai tips yang disebutkan di atas
  • Pingsan atau jatuh
  • Merasa kebingungan
  • Muntah lebih dari sekali atau tidak dapat minum
  • Suhu tubuh mencapai 39 derajat Celcius
  • Mengalami kontraksi uterus atau penurunan gerakan janin
  • Seseorang yang menemani Anda tidak responsif atau kebingungan dengan keluhan yang Anda alami saat berada di bawah cuaca panas

Menyadari risiko paparan cuaca panas dan suhu tinggi bukan berarti ibu hamil paranoid, tapi melakukan berbagai tindakan pencegahan sangat penting agar kesehatan Anda dan bayi tetap aman. Jika ibu hamil mudah kepanasan selama kehamilan, konsultasikan ini dengan dokter.

Jika terjadi gejala heat exhaustion atau heatstroke pada ibu hamil, segera cari tempat yang dingin atau langsung cari bantuan medis. Menurunkan suhu tubuh sesegera mungkin sangat penting agar terhindar dari ancaman heatstroke, dan ini bisa menjadi momen krusial antara hidup dan mati untuk Anda dan bayi dalam kandungan. Jadi, untuk para ibu hamil di luar sana, stay cool!

(RH)

cuaca panasKehamilanHeatstrokeIbu Hamil

Konsultasi Dokter Terkait

Tanya Dokter