Sehat dan Bugar

Otot Masih Nyeri, Bolehkah Tetap Olahraga?

Rieke Saras, 25 Jul 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ketika mengalami nyeri otot setelah olahraga, orang sering bertanya-tanya: berhenti atau lanjutkan? Daripada bingung, baca ini dulu!

Otot Masih Nyeri, Bolehkah Tetap Olahraga?

Untuk Anda yang baru memulai olahraga atau sudah menjadikan olahraga sebagai rutinitas sehari-hari, nyeri otot tentunya bukan hal yang baru. Anda bisa merasakannya di paha, betis, punggung, atau bagian tubuh lainnya sehari setelah berolahraga, dan ini dapat berlangsung selama berhari-hari. Alhasil gerak Anda pun menjadi terbatas karena rasa sakit tersebut.

Lalu, ketika mengalami nyeri otot, haruskah Anda berhenti olahraga untuk sementara atau tetap melanjutkannya?

Nyeri otot atau cedera?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, perlu Anda ketahui bahwa nyeri otot yang terjadi setelah berolahraga umumnya wajar dan tidak berbahaya. Dikutip dari Shape, rasa nyeri tajam dan terbakar yang Anda rasakan 24 hingga 48 jam setelah olahraga intens disebut dengan delayed onset muscle soreness (DOMS).

Ahli fitness dan gizi Harley Pasternak, M.Sc., mengatakan bahwa olahraga yang intens akan menciptakan mikrotrauma pada otot sehingga terjadilah DOMS. “Tapi setelah pulih, otot akan lebih kuat dan padat dari sebelumnya.” Jadi jika Anda sakit paha dan bokong setelah kemarin latihan squats, tak perlu khawatir karena ini merupakan pertanda baik.

Tapi pastikan nyeri yang Anda alami adalah DOMS dan bukan cedera. “Cara yang baik untuk membedakannya adalah apakah nyeri tersebut memengaruhi kedua sisi,” ujar Pasternak. Misalnya, jika Anda melakukan angkat beban pada kedua bahu tapi yang sakit malah hanya bahu kiri, itu bisa menjadi indikasi cedera.

Lanjutkan olahraga dengan tips ini

“Jika Anda merasakan nyeri di otot, ligamen, dan tendon, itu adalah DOMS dan Anda dapat terus berolahraga di sekitar area tersebut,” kata Pasternak. Dalam kasus nyeri pada lengan dan bahu, untuk sementara Anda dapat berfokus pada paha depan, perut, atau glutes (otot panggul dan pantat), dan kembali latih tubuh bagian atas dalam beberapa hari. Dengan begitu, Anda tetap dapat berolahraga dan memberikan waktu pada bagian tubuh yang nyeri untuk pulih.

Untuk mencegah DOMS terulang kembali, Pasternak menyarankan Anda untuk memulai rutinitas olahraga secara perlahan. Hal ini akan membantu otot-otot Anda untuk beradaptasi. Nyeri otot seharusnya berkurang setelah Anda terbiasa dengan volume, intensitas, dan durasi latihan.

Namun jika Anda merasa nyeri tersebut bagian dari cedera, harap waspada. Pendiri LDN Muscle Max Bridger mengatakan kepada Guardian, “Jika nyeri tersebut disertai dengan luka memar atau bengkak, lebih baik segera berhenti berolahraga dan cari bantuan medis.”

Lalu bagaimana jika Anda tidak terlalu merasakan nyeri otot usai berolahraga? “Ini bukan berarti olahraga yang Anda lakukan tidak efektif,” ujar Bridger. Intensitas nyeri yang dirasakan setiap orang berbeda-beda, dan tidak ada kaitannya dengan efektif atau tidaknya sebuah latihan.

Meredakan nyeri otot pasca olahraga

Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri otot. Berikut empat kiat dari Pasternak:

  1. Pemanasan. Hal ini akan meningkatkan suhu tubuh sehingga membantu mempersiapkan otot untuk olahraga.
  2. Minum cukup air. Kekurangan elektrolit dapat memicu nyeri otot dan gangguan pada perut.
  3. Kompres dingin. Menempelkan kompres dingin pada otot yang sedang nyeri dapat menurunkan peradangan.
  4. Lakukan kardio. Latihan kardio meningkatkan aliran darah dan membawa nutrisi seperti oksigen, protein, dan besi pada otot-otot yang Anda latih serta membantu pemulihan lebih cepat.

Ketidaknyamanan atau nyeri otot yang terjadi setelah Anda olahraga tak perlu membuat kapok untuk melakukan aktivitas sehat tersebut. Itu pertanda Anda sedang membangun otot dan membakar kalori. Jadi tetap mau lanjut olahraga, kan, besok pagi? Tetap semangat, ya!

[RVS]

OlahragaOtotnyeriNyeri Otot

Konsultasi Dokter Terkait