Kehamilan

Waspadai Serangan Jantung pada Ibu Hamil

HOTNIDA NOVITA SARY, 28 Sep 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Beberapa tahun terakhir, semakin banyak ditemukan serangan jantung saat hamil. Tentu ini sangat berisiko bagi ibu dan bayi. Mengapa ini bisa terjadi?

Waspadai Serangan Jantung pada Ibu Hamil

Kehamilan yang lancar dan sehat adalah idaman semua wanita. Akan tetapi, berbagai risiko mengintai ibu hamil, salah satunya adalah serangan jantung.

Kondisi ini bisa dialami oleh ibu hamil dan jumlahnya meningkat, berdasarkan sebuah penelitian di Amerika Serikat. Lantas, mengapa ini dapat terjadi?

Angka Serangan Jantung pada Ibu Hamil Meningkat

Studi New York University (NYU) School of Medicine, AS, menemukan risiko menderita serangan jantung di antara wanita hamil dan segera setelah persalinan meningkat 25 persen pada 2002 hingga 2014.

Peneliti mempelajari lebih dari 49 juta kelahiran yang tercatat di rumah sakit. Mereka menemukan, 1.061 serangan jantung terjadi selama persalinan, 922 ibu dirawat di RS sebelum melahirkan karena serangan jantung.

Bahkan, dalam rentang waktu dua bulan setelah melahirkan, sebanyak 2.390 ibu mengalami serangan jantung.

Tingkat serangan jantung juga terbukti meningkat. Dari 7,1 kejadian dari setiap 100.000 kehamilan pada 2002, menjadi 9,5 kejadian dari setiap 100.000 kehamilan pada 2014.

“Serangan jantung terjadi pada 1 dari 12.000 ibu selama atau segera setelah kehamilan. Selain itu, 1 dari setiap 20 wanita yang mengalami serangan jantung selama kehamilan meninggal saat mereka di rumah sakit,” kata dr. Nathaniel Smilowitz, penulis utama studi tersebut.

Hasil ini cukup menakutkan bagi ibu hamil. Lantas, apa penyebab serangan jantung pada bumil ini dapat terjadi?

Penyebab Serangan Jantung pada Bumil

Menanggapi ini, dr. Arina Heidyana berpendapat kalau peningkatan serangan jantung saat hamil ini belum diketahui jelas penyebab pastinya.

“Tapi, kondisi obesitas dan penyakit diabetes yang semakin banyak dialami saat kehamilan bisa jadi faktor risikonya juga,” ujar dr. Arina.

Bukan hanya pada ibu hamil sebenarnya, faktor obesitas dan diabetes meningkatkan risiko serangan jantung pada orang secara umum.

Seperti kamu tahu, pilihan gaya hidup yang buruk dapat menggiring kamu pada berat badan berlebih yang berujung pada sederet penyakit lain. Misalnya, diabetes dan hipertensi.

“Selain itu, serangan jantung juga lebih mungkin terjadi pada ibu hamil saat ada riwayat keluarga dengan penyakit jantung dan sakit jantung bawaan,” dia menambahkan.

Selanjutnya, menurut peneliti dari NYU, hal yang turut memicu serangan jantung adalah fakta bahwa semakin banyak wanita yang memilih untuk hamil di usia yang lebih tua.

“Wanita berusia 35-39 tahun berisiko lima kali lebih mungkin mengalami serangan jantung saat hamil daripada wanita berusia 20-an. Bahkan, hamil di usia awal 40-an bisa 10 kali lebih mungkin alami serangan jantung dibandingkan wanita berusia 20-an,” kata peneliti.

Artikel Lainnya: Preeklamsia Bikin Ibu Hamil Rentan Kena Penyakit Jantung

Serangan jantung saat hamil memiliki gejala serupa dengan orang lainnya, yaitu:

  • nyeri dada yang menjalar ke lengan, punggung, pundak kiri, leher, rahang, tulang dada, serta tubuh bagian atas.
  • sesak napas.
  • mual juga muntah.
  • nyeri di ulu hati.
  • lemas, pusing, keringat dingin.
  • Detak jantung tidak beraturan dan cepat.

Saat ibu hamil merasakan gejala tersebut atau kamu melihat orang dengan tanda di atas, segera lakukan pertolongan pertama karena itu adalah kondisi kegawatdaruratan.

“Pertolongan pertama ibu hamil yang mendapat serangan jantung harus dibawa ke RS segera untuk mendapatkan penanganan,” kata dr. Arina.

Penanganan yang terlambat bisa berujung fatal, baik pada ibu maupun bayi.

Tips Menjaga Kesehatan Jantung bagi Ibu Hamil

Tak ingin serangan jantung dan penyakit jantung pada ibu hamil? Menurut dr. Arina, menerapkan gaya hidup dan pola makan sehat adalah kunci.

“Agar bumil terhindar dari serangan jantung bisa dengan mengurangi makanan yang berlemak, berminyak. Makanan jenis ini bisa meningkatkan kadar kolesterol yang dapat memicu serangan jantung,” kata dr. Arina.

“Selain itu, jaga selalu tekanan darah dan gula darah tetap stabil. Pantau terus kenaikan berat badan dan rutin kontrol ke dokter,” dia menambahkan.

Kalau dirasakan nyeri dada menjalar, sesak napas, lemas, pusing, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke dokter.

Masih ingin mengonsultasikan kesehatan kehamilan kamu? jangan ragu memanfaatkan layanan Tanya Dokter di aplikasi Klikdokter.

(AYU/ARM)

Ibu Hamil

Konsultasi Dokter Terkait