HomeInfo SehatKulitWaspada Infeksi Jamur, Kenali Jenis dan Gejalanya
Kulit

Waspada Infeksi Jamur, Kenali Jenis dan Gejalanya

Bobby Agung Prasetyo, 18 Jul 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Hati-hati, infeksi jamur bisa menyerang Anda kapan saja. Kenali jenis jamur dan gejala spesifik yang bisa terjadi karenanya.

Waspada Infeksi Jamur, Kenali Jenis dan Gejalanya

Infeksi jamur merupakan gangguan kesehatan yang bisa terjadi kapan pun dan di mana pun. Meski cenderung tidak berbahaya, infeksi jenis ini tentu dapat menganggu penampilan dan menurunkan kualitas hidup penderitanya.

Berdasarkan pengertiannya, infeksi jamur terjadi saat seseorang tidak menjaga kebersihan tubuh. Beberapa gejala yang sangat mudah terlihat meliputi rasa gatal, berbau, lembap, serta kulit yang mudah iritasi dan berwarna kemerahan.

Menurut dr. Dyan Mega Inderawati dari KlikDokter, infeksi jamur berhubungan erat dengan kondisi kulit yang lembap. Ini karena jamur —termasuk kuman berbahaya— lebih senang berkembang biak di tempat yang lembap dan tidak terjaga kebersihannya.

Infeksi Jamur dan Gejalanya

Infeksi jamur kulit yang sering dialami biasanya menyerang kaki, kuku, selangkangan, dan punggung. Beberapa faktor risiko yang berperan pada kejadian tersebut adalah kelebihan berat badan, produksi keringat berlebih, menggunakan pakaian ketat atau celana berlapis, dan tidak menjaga kebersihan tubuh dengan saksama.

Meski memiliki faktor risiko serupa, jenis jamur dan gejala yang terjadi saat ada infeksi benar-benar berbeda. Berdasar pada penjelasan dr. Melyarna Putri dari KlikDokter, berikut jenis jamur dan gejala yang menyertainya:

1. Tinea pedis

Tinea pedis merupakan infeksi jamur jenis dermatofita yang banyak menimbulkan gejala pada telapak kaki dan jari-jari. Infeksi jamur jenis ini paling sering ditemui pada jempol, jari telunjuk, jari tengah, jari manis, dan jari kelingking kaki.

Gejala tinea pedis berupa terbentuknya celah yang dilingkari sisik halus dan tipis. Biasanya, gejala ini dialami oleh orang yang telapak kakinya sering lembap.

2. Tinea unguium

Tinea unguium merupakan infeksi jamur jenis dermatofita pada kuku, baik pada kuku tangan maupun kaki. Kuku yang terinfeksi jamur tinea unguium akan menjadi rapuh, berubah warna, kusam, dan akhirnya hancur.

3. Tinea kruris

Tinea kruris adalah infeksi jamur jenis dermatofita yang sering mengenai daerah lubang dubur, selangkangan, bokong, perut bagian bawah, dan lipat paha.

Gejala yang terjadi akibat infeksi jamur jenis ini adalah terbentuknya batas tegas di antara kulit, dimana bagian pinggirnya terlihat lebih kemerahan atau bersisik. Apabila hal ini telah terjadi dalam waktu yang lama, warna bercak akan berubah menjadi kehitaman dan disertai dengan sedikit sisik.

4. Tinea kapitis

Pernahkan melihat seseorang dengan kepala yang botak namun pada bagian tertentu saja? Mungkin saja orang tersebut terkena infeksi jamur pada kepala atau dalam dunia medis lebih dikenal dengan tinea kapitis.

Tinea kapitis menyebabkan rambut mudah patah dan rontok. Ujung-ujung rambut yang patah, jika nanti sudah tumbuh kembali, akan memberi gambaran khas, yaitu seperti bintik-bintik hitam atau black dot.

5. Tinea korporis

Tinea korporis adalah infeksi jamur jenis dermatofita yang menyerang bagian tubuh selain lubang dubur, selangkangan, bokong, perut bagian bawah, dan lipat paha.

Gejala yang terjadi akibat infeksi jamur jenis ini adalah kelainan kulit berupa kelainan kulit berbatas tegas di mana bagian pinggirnya terlihat lebih kemerahan atau bersisik dibandingkan dengan daerah tengahnya. Dalam jangka waktu tertentu, warna bercak akan berubah menjadi kehitaman dan disertai dengan sedikit sisik.

6. Malassezia folliculitis

Malassezia folikulitis sering memberi keluhan mirip dengan jerawat. Infeksi ini juga sering terjadi di punggung, dada dan lengan atas, bahkan kadang di leher, namun jarang di muka.

Pada kasus infeksi jamur malassezia folliculitis, jerawat yang terjadi biasanya akan menimbulkan keluhan gatal. Hal ini sangat berbeda dengan keluhan jerawat yang terjadi akibat keluhan lain.

7. Malassezia furfur

Panu adalah penyakit jamur pada kulit yang disebabkan oleh malassezia furfur robin. Kelainan kulit yang timbul akibat infeksi jamur tersebut biasanya tidak memberikan keluhan berarti, dan sifat gatalnya adalah ringan.

Meski demikian, infeksi malassezia furfur robin juga bisa memberikan gejala berupa bercak bersisik halus. Bercak tersebut biasanya berwarna putih sampai hingga cokelat kehitaman. Bercak akibat malassezia furfur robin biasanya terdapat pada ketiak, lipat paha, lengan, tungkai atas, leher, wajah, dan kulit kepala yang berambut.

Mencegah Infeksi Jamur

Jangan biarkan jamur bertindak semena-mena dan menyebabkan berbagai keluhan yang bisa mengganggu aktivitas hingga menurunkan kualitas hidup Anda. Terapkan tips ini sebagai langkah pencegahannya:

  • Hilangkan faktor pencetus infeksi, misalnya menjaga bagian tubuh tertentu agar tetap kering, tidak lembap, dan bersih.
  • Tingkatkan sistem kekebalan tubuh Anda dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang.
  • Usahakan untuk tidak bertukar barang pribadi, seperti pakaian luar dan dalam,  alat cukur, peralatan mandi termasuk handuk.
  • Jaga kebersihan diri secara keseluruhan dengan baik, misalnya dengan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara berkala, serta mandi sebanyak dua kali sehari dengan air bersih dan sabun.

Jika dengan tips di atas infeksi jamur masih saja terjadi, jangan ragu untuk segera berobat ke dokter. Hal yang dikhawatirkan, infeksi jamur tersebut berhubungan dengan penyakit lain yang mungkin lebih berbahaya. Karena itu, tak ada salahnya untuk selalu waspada. Salam sehat!

[NB/ RVS]

kulitinfeksiJamurInfeksi JamurPanu

Konsultasi Dokter Terkait