Kesehatan Anak

Kenali Ciri-Ciri Jajanan Anak yang Tidak Sehat

dr. Sepriani Timurtini Limbong, 07 Jan 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Yuk, kenali ciri-ciri jajanan anak yang tidak sehat supaya Anda dapat selalu menjaga kesehatan buah hati.

Kenali Ciri-Ciri Jajanan Anak yang Tidak Sehat

Kebanyakan anak-anak suka sekali jajan, meskipun sudah dibekali makanan dari rumah.

Jenis makanan yang menjadi jajanan anak pun bervariasi, mulai dari memiliki rasa yang beragam hingga warna yang mencolok. 

Padahal, tak sedikit dari makanan tersebut yang diberi tambahan zat tertentu yang bisa berdampak buruk terhadap kesehatan anak. 

Jika makanan yang mengandung zat-zat aditif tersebut dikonsumsi anak dalam jangka waktu lama, maka akan membahayakan tubuh dan menimbulkan efek samping.

Berbagai risiko seperti infeksi pada saluran pencernaan, reaksi alergi, asma, gangguan pada organ hati, ginjal, serta kanker bisa meningkat. 

Oleh sebab itu, penting bagi orang tua untuk mengenali ciri jajanan tidak sehat berikut ini:

1. Warna Makanan Sangat Mencolok

Warna makanan yang sangat mencolok menandakan adanya zat pewarna makanan yang digunakan terlalu banyak.

Berhati-hatilah karena bisa saja pewarna yang digunakan menggunakan pewarna tekstil, seperti rhodamin dan methanol yellow, yang tentunya berbahaya bagi tubuh.

Jenis jajanan anak yang mengandung pewarna tekstil berbahaya bisa diamati dari warna makanan yang tidak mudah hilang di tangan. Bahkan setelah tangan dicuci dengan sabun dan air mengalir.

2. Rasanya Sangat Tajam

Jajanan anak yang tidak boleh dikonsumsi berikutnya adalah jajanan dengan rasa yang tajam. Misalnya terlalu manis, terlalu gurih, atau terlalu asin.

Anda perlu mencegah si Kecil mengonsumsinya. Pasalnya, jajanan dengan rasa kuat ini umumnya mengandung zat aditif berlebihan.

Jajanan yang sehat memiliki rasa manis, asam, dan gurih yang alami dan tidak berlebihan.

3. Berbau Tidak Sedap 

Ciri jajanan yang tidak sehat dapat diketahui dari aromanya yang sudah berbau tidak sedap, asam, dan tengik.

Anak biasanya tidak memahami hal ini. Jadi, ajarkan kepadanya aroma makanan yang segar dan sehat, agar bisa membedakan dengan makanan yang berbau tidak sedap.

4. Makanan Sangat Kenyal 

Anda sebaiknya mengajarkan si Kecil untuk menghindari yang makanan sangat kenyal. Jenis jajanan anak ini termasuk yang berbahaya. Mengapa demikian?

Jajanan yang terasa sangat kenyal dan renyah bisa saja memiliki kandungan boraks. Bahan ini digunakan agar makanan bisa tahan lama.

Artikel Lainnya: Menu Sarapan Praktis yang Bisa Dibawa Anak ke Sekolah

5. Makanan Disimpan di Area Terbuka

Berikanlah informasi kepada anak untuk memilih jajanan yang dijual tertutup dengan plastik, daun pisang, atau kertas tidak bertinta.

Makanan yang ditutup atau dibungkus biasanya akan bebas dari serangga seperti lalat, semut, kecoak, serta bebas dari kotoran dan debu.

Beritahu si Kecil bahwa makanan yang disimpan di area terbuka merupakan contoh jajanan anak sekolah yang berbahaya.

Jajanan yang berada di area terbuka rentan terkena debu, kotoran, dan paparan serangga seperti lalat. Makanan sejenis ini dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan pencernaan.

Selain mencermati ciri-ciri jajanan yang tidak sehat, jangan lewatkan untuk memberikan anak sarapan dengan gizi lengkap dan seimbang.

Selain menghindari risiko gangguan kesehatan akibat jajanan tidak sehat, sarapan ikut menentukan kualitas prestasi seorang anak.

Anda juga disarankan untuk membawakan anak bekal makanan sehat dari rumah. Tak harus buatan sendiri, Anda bisa juga makanan yang dijual di pasaran, asalkan aman.

Anak sekolah sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Jadi, Anda perlu mendukungnya dengan memberikan asupan pangan yang cukup untuk mencapai gizi seimbang.

Pastikan juga untuk mengedukasi anak tentang jenis jajanan yang tidak sehat, agar ia tidak sembarang jajan dan kesehatannya tetap terjaga.

Ingin mengetahui pola makan sehat yang bisa mendukung tumbuh kembang anak? Konsultasikan kepada dokter melalui fitur Tanya Dokter di aplikasi Klikdokter.

[WA]

NutrisiAnakPengawet

Konsultasi Dokter Terkait