Sehat dan Bugar

Dampak Kekurangan Oksigen Saat Wisata Gua

dr. Karin Wiradarma, 16 Jul 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Melakukan wisata gua memang mengasyikkan. Namun waspadalah terhadap kondisi kekurangan oksigen yang bisa terjadi.

Dampak Kekurangan Oksigen Saat Wisata Gua

Baru-baru ini sekelompok remaja tim sepak bola dari klub Wild Boar asal Thailand terperangkap di dalam Gua Tham Luang bersama pelatihnya. Akibatnya, mereka pun mengalami gangguan kesehatan karena kekurangan oksigen. Hal serupa juga bisa Anda alami bila melakukan wisata gua tanpa persiapan.

Dua belas remaja putra tersebut terjebak di gua yang terletak di daerah Chiang Rai selama 17 hari, hingga akhirnya berhasil diselamatkan oleh tim penyelamat Angkatan Laut Thailand yang dibantu oleh penyelam dari berbagai negara.

Begitu dramatisnya operasi penyelamatan tersebut, sampai-sampai ada wacana bahwa gua tersebut akan dijadikan museum hidup untuk menunjukkan bagaimana operasi penyelamatan berlangsung.

Para remaja tersebut masuk ke dalam Gua Tham Luang sejak tanggal 23 Juni lalu usai berlatih sepak bola. Namun nahas, hujan deras membuat gua terendam banjir, hingga mengakibatkan mereka terperangkap di dalam gua.

Malangnya, mereka tidak bisa langsung dievakuasi oleh tim penyelamat. Posisi mereka baru diketahui pada tanggal 2 Juli, sehingga operasi penyelamatan baru dapat dimulai pada tanggal 8 Juli. Namun akhirnya, semua korban berhasil dikeluarkan dari Gua Tham Luang pada tanggal 10 Juli lalu.

Terjebak berhari-hari di dalam gua tentunya menyebabkan mereka tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup. Belum lagi, oksigen yang terdapat dalam gua tentunya semakin menipis.

Hati-hati, Anda yang senang melakukan kegiatan pemicu adrenalin seperti wisata gua atau yang biasa disebut caving, juga rentan mengalami hal ini jika tidak melakukan berbagai persiapan di awal.

Bahaya dan gejala kekurangan oksigen

Keadaan dimana tubuh mengalami kekurangan oksigen dalam bahasa kedokteran disebut hipoksia. Padahal, seluruh organ dalam tubuh memerlukan oksigen untuk menjalankan tugasnya. Tanpa oksigen, organ-organ penting seperti otak dan hati dapat mengalami kerusakan hanya dalam hitungan menit.

Meskipun gejala yang timbul dapat berbeda-beda, namun pada umumnya, tanda yang ditimbulkan saat tubuh kekurangan oksigen adalah perubahan pada kulit yang makin terlihat pucat, kemerahan, hingga kebiruan.

Penderita yang mengalami kekurangan oksigen juga dapat mengalami jantung berdebar-debar, batuk-batuk, sesak napas, bernapas cepat, serta produksi keringat yang berlebih.

Bahkan apabila kekurangan oksigen yang dialami sudah lebih parah, penderita dapat mengalami penurunan kesadaran. Apabila berlangsung terus tanpa pengobatan, kerusakan organ dapat terjadi, terutama pada bagian otak. Parahnya lagi, kekurangan oksigen bahkan dapat mengakibatkan kematian.

Tips mengatasi kekurangan oksigen

Ada beberapa hal penyebab hipoksia, antara lain adalah serangan asma berat, adanya penyakit yang menyerang paru-paru, penyakit jantung, anemia, keracunan sianida, sumbatan pada saluran napas (misalnya saat tersedak makanan), dan lain-lain.

Cara untuk mengatasi hipoksia berbeda-beda, tergantung dari penyebabnya. Apabila penderita tersedak, maka orang yang berada di lokasi kejadian harus melakukan manuver tertentu untuk membantu mengeluarkan benda yang menyumbat jalan napasnya.

Jika penderita mengalami asma berat, maka pertolongan pertama yang dapat dilakukan adalah menggunakan inhaler atau obat asma yang biasa diminum untuk mengurangi gejala. Meskipun demikian, sering kali mengonsumsi obat tidak cukup membantu,

Jika hal tersebut terjadi, segera ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang sesuai. Hal ini dikarenakan penderita hipoksia terkadang memerlukan peralatan canggih untuk membantu pernapasannya, seperti ventilator.

Mencegah kekurangan oksigen

Apabila Anda memiliki penyakit asma, sebaiknya hindari bepergian ke luar rumah tanpa membawa inhaler dan obat asma. Anda tidak pernah akan tahu kapan serangan asma kambuh.

Untuk mereka yang menderita penyakit paru-paru dan jantung, diharapkan agar dapat menjalani pengobatan dengan baik dan teratur, hingga organ penting tersebut dapat pulih kembali.

Saat kekurangan oksigen, biasanya seseorang juga rentan mengalami anemia. Agar hal tersebut tidak terjadi, konsumsilah makanan yang mengandung zat besi tinggi, seperti hati, daging merah, atau tablet penambah darah jika diperlukan.

Oksigen sangatlah penting bagi keberlangsungan hidup manusia. Agar tidak kekurangan oksigen saat wisata gua, ikuti cara-cara di atas dan lakukan persiapan sebelum masuk ke dalam gua. Periksa juga karakter gua agar Anda tidak terjebak di dalam gua seperti yang terjadi di Gua Tham Luang.

[NP/ RVS]

Sepak BolaWisataWisata Guaoksigenkekurangan oksigen cavingGua Tham LuangHipoksia

Konsultasi Dokter Terkait