HomeGaya hidupSehat dan BugarTips untuk Ibu agar Anak Tidak Obesitas
Sehat dan Bugar

Tips untuk Ibu agar Anak Tidak Obesitas

dr. Nitish Basant Adnani BMedSc MSc, 09 Apr 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Walau sekilas tampak menggemaskan, tapi jangan sampai anak mengalami obesitas. Kenali penyebab dan tips menangani obesitas pada anak di sini.

Tips untuk Ibu agar Anak Tidak Obesitas

Meskipun sekilas tampak menggemaskan, obesitas yang sering kali terjadi pada anak bisa berdampak buruk pada kesehatannya saat beranjak dewasa nanti. Karenanya, berat badan yang berlebih pada anak harus segera diatasi.

Faktanya, anak-anak yang sudah memiliki berat badan berlebih atau sudah obesitas sejak kecil cenderung untuk tetap punya kondisi yang sama hingga dewasa 

Selain itu, ada pula bahaya obesitas yang mengintai, yaitu anak lebih mungkin untuk menderita penyakit seperti diabetes serta penyakit jantung dan pembuluh darah pada usia yang lebih muda.

 

Faktor Pemicu Obesitas pada Anak

Obesitas pada masa kanak-kanak dapat disebabkan oleh banyak faktor. Di antaranya adalah:

  • Kurang atau minimnya aktivitas fisik.
  • Konsumsi terlalu banyak makanan cepat saji atau makanan yang sudah diproses
  • Lamanya waktu yang dihabiskan anak untuk menonton TV, bermain gawai, atau perangkat elektronik lainnya.
  • Orang tua yang sibuk, yang cenderung tidak memberi perhatian yang cukup pada apa yang dikonsumsi anak, tidak menyediakan makanan rumahan, serta tidak menyediakan camilan sehat.

Hal-hal di atas berkontribusi pada kegemukan pada anak. Bila Anda membuat si kecil menghindarinya, pastinya obesitas tak akan terjadi.

Artikel lainnya: Cara Menurunkan Berat Badan Anak yang Obesitas

Mencegah Obesitas pada Anak

Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk membuat anak agar lebih aktif, mengonsumsi makanan yang lebih sehat, sekaligus meningkatkan rasa percaya diri.

Tumbuhkan Perilaku Makan yang Sehat

Jangan berfokus pada penurunan berat badan dengan cara mengurangi kalori yang dikonsumsi anak, karena itu berarti mengurangi makanan yang ia makan.

Pengurangan jumlah makanan tersebut bisa membuat anak tidak mendapatkan energi, vitamin, dan mineral yang ia butuhkan untuk tumbuh dan berkembang dengan sehat.

Cara yang lebih dianjurkan adalah dengan membantu anak untuk memiliki perilaku makan yang sehat, dengan mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang.

Sediakan Makanan Sehat

Orang tua diharapkan dapat menyediakan makanan yang sehat dan seimbang untuk anak. Ini perannya krusial dalam menyediakan nutrisi yang cukup bagi anak, sekaligus membantu menciptakan kebiasaan makan yang sehat.

Perlahan tapi pasti, ajari anak tentang pentingnya mengonsumsi makanan bernutrisi seperti gandum utuh, buah-buahan, sayuran, produk susu, kacang-kacangan, serta daging rendah lemak.

Perhatikan juga porsi makan anak—tidak kurang dan tidak berlebihan demi mencapai berat badan ideal.

Artikel lainnya: Perlukah Anak Obesitas Tetap Minum Susu?

Batasi Penggunaan Gadget

Berdasarkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), anak-anak tidak disarankan untuk menghabiskan waktu lebih dari dua jam hanya duduk santai atau rebahan di depan TV, atau bermain dengan perangkat elektronik lainnya.

Fokuslah pada aktivitas anak yang sehat seperti mengerjakan pekerjaan rumah, membantu pekerjaan rumah, membaca buku, melakukan permainan edukatif, sehingga menonton tayangan hiburan atau berselancar di internet atau media sosial dengan gawai harus dibatasi.

Ajak anak untuk melakukan olahraga atau aktivitas fisik lainnya, setidaknya satu jam per hari. Olahraga yang dilakukan bisa berupa kegiatan aerobik seperti lari, yang menguatkan otot seperti gimnastik, atau yang menguatkan tulang seperti lompat tali.

Orang tua dituntut untuk kreatif karena anak-anak biasanya cepat bosan dan tidak tertarik untuk melakukan kegiatan yang dianggapnya monoton.

Cobalah untuk mengajaknya beraktivitas yang dapat menstimulasi dan menginspirasi anak, misalnya menari, main sepak bola, basket, melukis, atau sesederhana membantu memasak.

Artikel lainnya: Perlukah Anak Obesitas Tetap Minum Susu?

Sediakan Camilan Sehat

Atur makanan selingan atau snack di rumah dengan tidak menyediakan makanan yang tidak sehat seperti camilan dalam kemasan. Ingat, anak cenderung akan meniru apa yang orang tuanya makan atau sediakan.

Jadilah teladan untuk anak dan singkirkan makanan yang tidak sehat seperti yang mengandung tinggi kalori, tinggi gula, dan tinggi garam.

Ingat juga bahwa ada kalori dalam minuman yang mengandung gula, sehingga kurangi konsumsi soda dan jus buah kemasan.

Ajari anak untuk tidak mengonsumsi banyak makanan yang tinggi kalori seperti permen atau cokelat, serta makanan yang kandungan lemaknya tinggi. Bukannya melarang anak sepenuhnya, tapi konsumsinya wajib dibatasi.

Artikel lainnya: Makanan Asin Picu Obesitas pada Anak?

Tumbuhkan Kebiasaan Makan Bersama

Menurut penelitian, anak-anak cenderung untuk makan berlebihan jika ia makan sambil menonton TV. Maka dari itu, tanamkan kebiasaan bagi anak untuk duduk bersama orang tua di meja makan bila waktunya makan.

Pantau Status Gizi Anak

Memantau status gizi anak sangat penting untuk mengetahui apakah anak memiliki masalah berat badan berlebih atau obesitas.

Karenanya, lakukan pengukuran rutin akan status gizi buah hati sesuai dengan usianya, sehingga orang tua juga tahu apa yang bisa dilakukan bila anak mengalami malnutrisi alias kurang gizi.

Matikan peralatan elektronik seperti TV, jauhkan atau atur smartphone dan gawai lainnya ke dalam moda diam, sehingga anak lebih fokus dengan piring makannya. Cara ini juga bisa membuat keluarga lebih menikmati waktu bersama.

Demikian tips untuk membantu mencegah dan mengatasi obesitas pada anak. Beri anak pengertian kenapa mereka harus aktif bergerak dan memprioritaskan pola makan sehat.

Bila perlu, konsultasi dengan dokter bila orang tua mengalami kesulitan dalam menanamkan perilaku hidup sehat pada anak untuk cegah obesitas. Anda juga bisa konsultasi dulu lewat fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.

(RN/AYU)

obesitas pada anakObesitas

Konsultasi Dokter Terkait