Jantung

Heat Stroke Bisa Terjadi saat Macet, Ini Gejalanya!

dr. Nadia Octavia, 08 Apr 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Hati-hati, bagi pengendara motor yang sering kejebak macet di siang hari. Kalau tak paham betul soal gejala heat stroke atau sengatan panas, akibatnya bisa fatal!

Heat Stroke Bisa Terjadi saat Macet, Ini Gejalanya!

Di negara beriklim tropis seperti Indonesia, cuaca panas di siang hari tentu bukan hal yang asing lagi. Mereka yang tidak naik mobil ber-AC pun mau tak mau harus menyesuaikan diri, meski kadang tak nyaman dan berpotensi menimbulkan gejala heat stroke.

Cuaca super panas bisa sangat menyiksa bila dikombinasikan dengan macetnya jalanan. Pasalnya, Anda tak bisa kabur cepat-cepat dari kondisi tersebut, bahkan bisa terjebak dan merasa ‘terpanggang’. Alhasil, sengatan panas rentan dialami dan bisa bikin pingsan.

Apa Itu Heat Stroke dan Apa Penyebabnya?

Heat stroke adalah kelainan pada tubuh yang terjadi karena adanya udara panas tinggi, sehingga menyebabkan suhu tubuh meningkat (hipertermia) disertai dengan kelainan fisik dan saraf.

Heat stroke disebabkan oleh penumpukan panas yang berlebihan di dalam tubuh di mana suhu lingkungan sekitar lebih tinggi daripada suhu tubuhnya sendiri.

Oleh karena itu, heat stroke sering kali terjadi di negara dengan cuaca sangat panas dan tingkat kelembaban rendah, seperti negara-negara Timur Tengah.

Selain karena suhu tinggi, aktivitas fisik melelahkan yang dilakukan di cuaca panas plus dehidrasi juga menjadi faktor risiko terjadinya sengatan panas saat terjebak macet.

Gejala Heat Stroke saat Terjebak Macet

Nah, supaya seseorang yang terjebak di lingkungan panas tak sampai kehilangan kesadaran, maka perhatikanlah gejala heat stroke di bawah ini:

  • Mulai Kram dan Lelah

Sebelum suhu tubuh menjadi tinggi, biasanya otot akan mengalami kejang terlebih dulu alias kram. Kram terjadi di bagian tangan, betis, atau bagian kaki lainnya. Setelah itu, tubuh akan merasakan lelah yang luar biasa dan timbul rasa haus.

  • Suhu Tubuh Tinggi (Demam)

Gejala heat stroke berikutnya adalah peningkatan suhu tubuh. Saat suhu tubuh mencapai 40 derajat Celsius, segera cari pertolongan medis. Sekalipun suhu tubuh belum mencapai suhu tersebut, menepilah ke tempat yang lebih sejuk.

  • Berkeringat Tidak Wajar

Berkeringat karena gerah biasa berbeda dengan berkeringat saat terkena sengatan panas.

Intinya, kondisi berkeringat jadi tak normal –entah itu mengalir terlalu deras atau sama sekali tidak mengeluarkan keringat karena tubuh sudah tak mampu mempertahankan suhu internalnya. 

  • Linglung dan Sakit Kepala

Serangan panas dapat menyerang saraf dan menyebabkan gangguan kognitif yang meliputi kurangnya koordinasi, kebingungan, hingga ketidakmampuan untuk berjalan.

Tak pelak, hal ini juga berdampak pada timbulnya sakit kepala. Hati-hati pula bila ada orang yang bertanya dengan Anda dan Anda tak bisa menjawab pertanyaan dengan tepat.

Artikel Lainnya: Waspadai Serangan Heatstroke di Musim Kemarau

  • Mual dan muntah

Saat Anda berkeringat, tubuh semakin dehidrasi. Panas akan mulai memengaruhi berbagai kinerja organ tubuh.

Akibatnya, pusing serta mual muntah pun terjadi. Supaya tak makin dehidrasi dan lemas, akan lebih baik setelah muntah Anda minum air putih yang cukup.

  • Kulit Kemerahan

Gejala heat stroke yang selanjutnya adalah kulit jadi merah dan bila disentuh, akan terasa hangat. Dalam keadaan normal, tubuh memang akan mengarahkan aliran darah ke kulit dan membuatnya tampak merah.

Sedangkan, jika kondisinya sedang tak normal seperti sekarang, maka warna merah pada kulit akan lebih terlihat. Kulit pun terasa lebih kering karena tubuh mulai kehilangan cairannya.

  • Detak Jantung Meningkat dan Sulit Bernapas

Saat kepanasan, jantung berada di bawah tekanan luar biasa. Itu karena jantung harus memompa lebih keras dan cepat supaya sistem pendingin alami tubuh bekerja. Alhasil, tubuh jadi sulit bernapas atau hiperventilasi (ngos-ngosan).

Artikel Lainnya: Jangan Cuek pada 6 Gejala Heatstroke Ini!

Cara Mengatasi Heat Stroke saat Macet

Tujuan mengetahui gejala-gejala di atas adalah untuk mencegah agar Anda pingsan. Ketika sejumlah gejala yang telah disebutkan itu muncul, segera lakukan pertolongan pertama.

Adapun cara mengatasi heat stroke yang dengan mudah bisa Anda lakukan saat macet, antara lain:

  • Melipir ke Tempat yang Lebih Sejuk

Saat muncul gejala-gejala akan ‘ambruk’ akibat sinar matahari yang terlalu menyengat, segeralah menepi ke tempat yang lebih sejuk. Anda bisa berteduh di bawah pohon atau berhenti di minimarket.

Bila masih lelah dan sesak napas, tak perlu langsung masuk ke minimarket. Bersandarlah dulu di pilar bangunannya atau duduk sebentar di depannya. Jika sudah kuat, masuklah dan biarkan tubuh terkena suhu sejuk AC.

  • Lepaskan Jaket, Helm, dan Ikat Pinggang

Jika sebelumnya Anda pakai helm, jaket, atau ikat pinggang, lepas dulu benda-benda tersebut.

Biarkan tubuh dalam keadaan nyaman. Melepas beberapa benda yang menempel ketat di tubuh bisa membantu mengembalikan ritme napas yang sempat terburu-buru.

  • Kompres Tubuh

Belilah minuman dingin supaya Anda bisa mengompres tubuh dengan benda tersebut. Jika ada es batu, itu lebih baik. Kompreslah tubuh –khususnya di bagian leher, ketiak, dan selangkangannya.

Bagian tubuh yang disebutkan tadi merupakan titik panas yang harus segera diturunkan suhunya. Membasuh wajah dengan air yang dibeli juga bisa mengembalikan kesadaran Anda.

Artikel Lainnya: Cegah Heatstroke Saat Ibadah Haji, Penuhi Kebutuhan Cairan

  • Minum Air Putih yang Banyak

Hal yang bisa memperparah gejala heat stroke, yaitu dehidrasi. Untuk itu, kembalikan kondisi tersebut dengan minum air putih yang banyak.

Minuman dingin sebaiknya dipakai untuk mengompres, ketika suhunya sudah tak terlalu dingin, barulah Anda meminumnya.

Saat terkena serangan panas, hindari membeli es kopi atau es teh karena keduanya bersifat diuretik (bikin ingin kencing terus). Sehingga, dehidrasi akan semakin parah. Lebih baik, beli air kelapa daripada dua minuman tersebut.

  • Berikan Pijatan

Pijatan bisa diberikan di bagian kepala, pelipis, leher, dan kaki. Tujuannya, supaya sirkulasi tubuh menjadi lebih lancar. Setelah dipijat, otot-otot pun biasanya menjadi tidak tegang (kram juga bisa hilang).

  • Jangan Langsung Berkendara Lagi

Perhatikan kondisi tubuh. Apakah yakin sudah tak lemas lagi? Bila masih kliyengan, lemas, dan napas masih pendek-pendek, sebaiknya jangan langsung berkendara lagi. Tunggulah sampai kondisi tubuh stabil.

Perubahan kondisi tubuh akibat sinar matahari yang kelewat panas sebenarnya bisa Anda cegah dari awal.

Sebagai contoh, Anda bisa membawa minuman di tumbler sendiri, sehingga kalau haus, Anda tak perlu menahan dahaga. Selain itu, sesuaikan juga jaket motor yang dikenakan. Untuk lebih lengkapnya soal cara mencegah heat stroke, Anda bisa baca di sini.

Itu dia penjelasan soal gejala sengatan panas dan cara mencegah kondisi tersebut saat naik motor di bawah teriknya matahari. Bila masih punya pertanyaan lain terkait kondisi medis, Anda bisa berkonsultasi melalui fitur Live Chat yang tersedia di aplikasi KlikDokter.

(AM/ RH)

cuaca panasSengatan PanasDehidrasiGejala Heat StrokeHeat strokeBadan Lemas

Konsultasi Dokter Terkait