Diabetes

Ini Negara dengan Kasus Diabetes Melitus Terendah

dr. Resthie Rachmanta Putri. M.Epid, 24 Mar 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Penyakit diabetes makin marak ditemukan di berbagai belahan dunia. Namun, ada juga beberapa negara yang memiliki kasus diabetes melitus sangat rendah, lho!

Ini Negara dengan Kasus Diabetes Melitus Terendah

Diabetes melitus alias kencing manis adalah penyakit kronik yang kasusnya semakin meningkat beberapa tahun terakhir. Hal ini terjadi karena diabetes merupakan penyakit yang berhubungan erat dengan gaya hidup tidak sehat.

Data yang dirilis oleh International Diabetes Federation dan World Bank pada tahun 2017 melaporkan bahwa 6 dari 100 orang dewasa di Indonesia mengalami diabetes melitus. Jika diurutkan dari negara yang memiliki kejadian diabetes paling sedikit di dunia, Indonesia berada di urutan 89.

Peringkat Indonesia terkait kasus diabetes melitus bukanlah sesuatu yang membanggakan. Pasalnya, hal tersebut menandakan bahwa kasus diabetes melitus di Indonesia masih terbilang sangat tinggi.

Di sisi lain, ada juga lho negara-negara dengan kasus diabetes yang rendah. Kira-kira, negara mana saja yang termasuk ke dalam kategori tersebut?

Negara dengan Kasus Diabetes Paling Rendah

Berikut ini 10 negara dengan angka kasus diabetes melitus paling rendah di dunia:

  1. Benin

Negara yang terletak di Afrika Barat ini memiliki angka kejadian diabetes paling kecil di dunia. International Diabetes Federation melaporkan, dari 100.000 penduduk dewasa yang tinggal di Benin, hanya satu orang mengalami diabetes.

Banyak orang hidup di Ibu Kota Negara tersebut yang bekerja sebagai pemburu, pemain akrobat, atau olahragawan. Ketiga jenis pekerjaan itu melibatkan aktivitas fisik, dan dapat berkontribusi dalam mencegah penyakit diabetes.

Selain itu, makanan utama yang dikonsumsi juga tergolong sehat karena hanya terdiri dari biji-bijian, seperti jagung, sorgum, dan sayur. Untuk menambah rasa, masyarakat Benin umumnya mencampurkan makanan dengan saus buatan rumah yang tersusun dari tomat, kacang, terung, dan merica. 

Namun, meski memiliki kasus diabetes melitus yang rendah, higienitas penduduk Benin yang tidak optimal dan layanan kesehatan yang sangat minim menyebabkan angka harapan hidup yang rendah. Rata-rata, penduduknya hanya dapat hidup hingga usia 59 tahun.

Artikel lainnya: 11 Tips Olahraga bagi Penderita Diabetes Tipe 2

  1. Zimbabwe

Zimbabwe terkenal sebagai negara dengan penduduk paling bersahabat di dunia. Sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani, dan memiliki tingkat ekonomi yang rendah. Anak-anak dan orang dewasanya sangat menyukai aktivitas di luar rumah maupun olahraga. 

Penduduk Zimbabwe mengonsumsi bubur kental yang dibuat dari biji-bijian dan gandum yang digiling, ditambah dengan sayuran hijau, diberi saus kacang serta tomat.

Makan di luar rumah bukanlah kebiasaan masyarakat Zimbabwe, sekalipun mereka tinggal di kawasan perkotaan. Pola makan tersebut membuat masyarakat Zimbabwe terhindar dari risiko diabetes melitus, lho!

Namun sayangnya, karena berbagai mitos terkait kesehatan yang masih banyak diyakini oleh masyarakat Zimbabwe, taraf kesehatan penduduk negara tersebut masih dalam lingkup penyakit infeksi dan gizi buruk.

Artikel lainnya: Tips Berpuasa bagi Penderita Diabetes

  1. Gambia

Negara terkecil di Afrika ini memiliki menu makan yang unik, yaitu perpaduan antara makanan khas Afrika dan makanan ala barat. Ini karena Gambia pernah dijajah Inggris selama 200 tahun.

Makanan sehari-hari penduduk Gambia adalah benachin (semacam campuran antara nasi, daging pedas, dan pure tomat), kentang lumat yang dipadukan dengan domodah (daging kukus mentega), dan chura-gerteh (bubur dari kacang-kacangan dan beras yang dimakan bersama yoghurt).

Sebagian besar penduduk Gambia hidup dari bercocok tanam. Bahkan, kaum wanita di sana juga lebih banyak menghabiskan banyak waktunya di sawah. Perpaduan aktivitas fisik sehari-hari di sawah dan kebiasaan makanan yang banyak mengandung serat membuat Gambia masuk ke dalam tiga besar negara dengan diabetes rendah.

  1. Greenland

Greenland merupakan negara di benua Amerika yang memiliki angka diabetes terkecil pada tahun 2017. Dikelilingi perairan dan dataran yang berbatu-batu, makanan utama penduduk negara ini adalah ikan dan sayur. Keduanya bisa diperoleh dengan mudah dan dengan harga yang murah.

Meski Greenland bersuhu dingin dan dikelilingi perairan yang berselimutkan es hampir sepanjang tahun, penduduknya senang menghabiskan waktu untuk melakukan aktivitas di luar rumah, seperti memancing di es atau berkereta luncur dengan anjing. Aktivitas fisik di suhu dingin berperan menurunkan risiko diabetes.

Artikel lainnya: Tekan Risiko Diabetes dengan Plant Based Diet

Selain itu, pemerintah dan kerajaan Denmark juga mendukung kesejahteraan penduduk Greenland dengan menyediakan fasilitas kesehatan gratis bagi semua penduduk. Karena akses kesehatan yang mudah dan makanan yang sehat, Greenland masuk ke dalam kategori negara dengan kasus diabetes yang rendah.

  1. Burkina Faso

Seperti Benin dan Zimbabwe, Burkina Faso juga terletak di Afrika Barat. Termasuk negara termiskin di benua Afrika, makanan utama penduduk Burkina Faso adalah sejenis pasta yang terbuat dari tepung jagung atau disebut dengan nama To. Makanan ini dikonsumsi dalam keadaan hangat, dan dicampur dengan saus kacang.

Karena kepercayaannya, penduduk di negara ini jarang sekali mengonsumsi daging. Ini karena masyarakat setempat menggunakan daging sebagai persembahan bagi dewa-dewa.

Penduduk Burkina Faso bekerja sebagai petani atau peternak. Sebagian besar menghabiskan waktunya di ladang. Keterbatasan ekonomi pada negara ini mampu menekan angka kejadian diabetes.

  1. Pantai Gading

Negara yang dikenal juga dengan nama Cote d'Ivoire ini juga terletak di Afrika Barat. Meski termasuk dalam negara miskin, Pantai Gading merupakan negara yang tingkat ekonominya paling baik di Afrika.

Makanan utama penduduk Pantai Gading adalah jagung, beras, ubi, dan singkong. Umumnya, makanan tersebut dikonsumsi bersama dengan kacang-kacangan, sayur, dan sebagian daging atau ikan.

Artikel lainnya: Bolehkah Penderita Diabetes Menjalani Diet Ketogenik?

Makanan khasnya bernama fufu yaitu sejenis pasta yang terbuat dari ubi, dimakan dengan saus pedas serta ikan. Karena makanannya yang cenderung rendah kolesterol dan gula, tak banyak penduduknya yang mengalami diabetes.

Sayangnya, angka kejadian HIV/AIDS dan penyakit infeksi lain di Pantai Gading terbilang masih tinggi. Bahkan, banyak kematian terjadi karena masalah penyakit infeksi.

  1. Tanjung Verde

Tanjung Verde merupakan negara di Afrika yang terletak di perairan Atlantik. Makanan utama penduduknya adalah jagung. Makanan khas Tanjung Verde disebut Cachupa, yaitu kukusan jagung kering, kacang-kacangan, dicampur dengan sayuran dan daging. 

Untuk sarapan, penduduk Tanjung Verde umumnya mengonsumsi roti yang terbuat dari tepung beras, dimakan dengan susu, madu, atau kopi pahit. Selain itu, penduduk negara ini juga banyak yang mengonsumsi olahan jagung.

Perlu diketahui bahwa olahan jagung yang banyak dikonsumsi penduduk Tanjung Verde termasuk makanan dengan indeks glikemik rendah. Artinya, kadar gula darah tak banyak melonjak setelah mengonsumsi makanan tersebut. Ini membuat penduduk Tanjung Verde memiliki risiko yang lebih rendah untuk terkena diabetes melitus.

Artikel lainnya: Tips agar Ibu Bekerja Tak Kena Diabetes

Di samping itu, fasilitas kesehatan yang cukup mudah diakses dan gratis juga membuat penduduk Tanjung Verde lebih sehat dibandingkan penduduk di negara Afrika lainnya.

  1. Guinea

Guinea merupakan salah satu negara miskin di Afrika. Karena kondisi ekonominya yang pas-pasan, sebagian besar penduduknya hanya makan satu kali dalam sehari. Makanannya berupa singkong, jagung, atau sorgum yang diberi saus kombinasi antara kacang, okra, dan tomat.

Kejadian diabetes memang jarang terjadi di negara ini. Namun karena kebiasaan makan yang tidak mencukupi, banyak penduduknya yang mengalami kekurangan gizi alias malnutrisi.

Artikel lainnya: Tips Sehat Makan Oatmeal untuk Penderita Diabetes

  1. Guinea-Bissau

Meski namanya serupa, Guinea dan Guinea-Bissau merupakan dua negara berbeda yang sama-sama terletak di Afrika Barat. Makanan utama negara ini adalah jagung kering.

Seperti diketahui, jagung kering termasuk karbohidrat dengan indeks glikemik rendah. Jenis makanan ini tidak menyebabkan lonjakan gula darah, sehingga negara tersebut memiliki angka kejadian diabetes yang cukup rendah.

Berita buruknya, angka harapan hidup penduduk Guinea-Bissau juga cukup rendah karena kejadian malaria dan tuberkulosis yang tinggi.

  1. Liberia

Berasal dari kata “liberty”, negara Liberia merupakan bekas jajahan Amerika Serikat pada abad 19. Sistem patrilineal sangat kuat di negara ini. Wanita mengurus semua berbagai urusan di rumah, mulai dari memasak, membersihkan rumah, membesarkan anak. Sementara pria bekerja di perkebunan atau sawah.

Untuk ke tempat kerja, jarak yang ditempuh dari rumah cukup jauh. Umumnya, masyarakat Liberia menempuh jarak tersebut dengan berjalan kaki. Di negara ini, sumber air tak mudah didapat. Untuk mendapatkan air di rumah, penduduk harus berjalan cukup jauh dengan menggotong puluhan liter air. 

Berbagai aktivitas fisik berat yang dilakukan oleh kaum pria dan wanita di Liberia ternyata berbuah manis. Sebab, hal ini membuat Liberia dinobatkan sebagai negara dengan diabetes rendah.

Sebagian besar negara yang memiliki kasus diabetes melitus terendah ternyata berasal dari benua Afrika yang taraf kesehatannya cukup rendah. 

Hal yang bisa dijadikan pelajaran adalah mengendalikan pola makan, dengan memperbanyak asupan serat dan mengurangi makanan berlemak, serta melakukan aktivitas fisik yang cukup. 

Ingin tahu lebih lanjut mengenai kasus diabetes melitus di seluruh dunia? Tak perlu sungkan untuk bertanya langsung pada tim dokter dari KlikDokter melalui Live Chat 24 jam.

(NB/RPA)

Gaya HidupPola MakanDiabetes

Konsultasi Dokter Terkait