Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeIbu Dan anakKesehatan AnakTips Memilih Susu Pasteurisasi yang Aman untuk Dikonsumsi
Kesehatan Anak

Tips Memilih Susu Pasteurisasi yang Aman untuk Dikonsumsi

dr. Theresia Rina Yunita, 02 Apr 2020

Ditinjau oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Berniat untuk konsumsi susu pasteurisasi untuk penuhi gizi sehari-hari? Perhatikan tips memilih susu pasteurisasi yang aman bagi kesehatan berikut ini.

Tips Memilih Susu Pasteurisasi yang Aman untuk Dikonsumsi

Susu adalah sumber kalsium yang baik untuk tubuh. Si putih penuh nutrisi ini tersedia dalam beragam bentuk, mulai dari bubuk, cair, hingga kental manis. Di antara ketiganya, susu cair adalah yang paling menjadi idola.

Bagaimana dengan susu favorit Anda? Apakah Anda juga menyukai susu cair? Perlu diketahui bahwa susu cair memang sering dijadikan sebagai primadona lantaran dianggap paling baik karena tidak melalui banyak proses sehingga kandungan nutrisi di dalamnya tetap utuh.

Salah satu jenis susu cair yang banyak beredar di pasaran adalah susu pasteurisasi. Seberapa jauh Anda mengenal jenis susu yang satu ini?

Perbedaan Susu Pasteurisasi dan Non-pasteurisasi

Dalam susu murni yang belum diolah terdapat sejumlah bakteri, seperti Salmonella, E. coli dan Listeria. Bakteri tersebut dapat menyebabkan gangguan saluran pencernaan, penyakit tifoid. bahkan keguguran pada ibu hamil.

Artikel lainnya: Ini Beda Susu Formula, Susu UHT dan Susu Pasteurisasi

Nah, pasteurisasi adalah sebuah proses memanaskan susu yang bertujuan untuk membunuh bakteri berbahaya tersebut. Proses pasteurisasi ini terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

  • Pasteurisasi HTST (High Temperature, Short Time)

Pada metode HTST, susu dipanaskan hingga 163 derajat Fahrenheit atau 72 derajat Celsius selama 15 detik, lalu didinginkan dengan cepat. Metode ini paling banyak digunakan di seluruh dunia. 

Susu pasteurisasi HTST bisa bertahan hingga 2–3 minggu asalkan disimpan secara tertutup di dalam lemari pendingin.

  • Pasteurisasi LTLT (Low Temperature, Long Time)

Pada metode LTLT, susu dipanaskan dalam suhu 65 derajat Celsius selama 30 menit, lalu didinginkan sesuai dengan suhu yang diinginkan. Metode ini jarang dilakukan.

Artikel lainnya: Susu Full Cream vs Susu Low Fat, Mana Lebih Baik untuk Anak?

  • Ultra High Temperature (UHT)

Susu dipanaskan pada suhu 280 derajat Fahrenheit selama setidaknya 2 detik. Karena suhu pemanasannya yang cukup tinggi, susu UHT bisa bertahan di luar lemari pendingin hingga 9 bulan jika belum dibuka kemasannya.

Tips Memilih Susu Pasteurisasi yang Aman

Agar Anda bisa mendapatkan manfaatnya dengan maksimal, berikut ini beberapa tips memilih susu pasteurisasi yang bisa dijadikan sebagai acuan:

  • Baca Label pada Kemasan

Baca label yang terdapat pada kemasan susu sebelum membeli. Cari produk yang mencantumkan tulisan "susu pasteurisasi". Bila tidak yakin, tanyakan kepada petugas di toko swalayan tempat Anda membeli.

  • Identifikasi Lebih Lanjut

Bila Anda ingin membeli langsung susu dari peternak atau pasar, tanyakan kepada penjual apakah susu tersebut telah melalui proses pasteurisasi terlebih dahulu atau tidak.

  • Perhatikan Tanggal Kedaluwarsa

Tanggal kedaluwarsa susu pasteurisasi biasanya tertera di kemasan. Pastikan produk susu yang Anda beli masih layak untuk dikonsumsi dan tidak melewati tanggal tersebut.

Artikel lainnya: Susu Murni vs Susu UHT, Mana Lebih Baik untuk Anak?

  • Hirup Aroma Susu

Bila aroma susu pasteurisasi yang Anda beli sudah berubah, terasa menyengat atau asam, jangan dikonsumsi lagi. Lebih baik buang ke tempat sampah.

  • Perhatikan Tekstur Susu

Bila tampak menggumpal setelah dituang ke dalam wadah, itu berarti bahwa susu tersebut sudah tidak layak dikonsumsi.

  • Perhatikan Sekilas Kualitas dari Merk

Pilihlah merk susu yang sudah terpercaya atau memiliki nama besar, sehingga terjamin kualitasnya.

Artikel lainnya: Cara Tepat Atasi Alergi Susu Sapi pada Si Kecil

  • Beli di Akhir

Saat belanja di pasar swalayan, sebaiknya beli susu tersebut di akhir sesi belanja Anda. Hal ini dilakukan agar kualitas susu tetap terjaga sebelum akhirnya masuk ke dalam lemari pendingin Anda di rumah.

  • Jangan Biarkan di Luar Terlalu Lama

Setelah dibuka, jangan biarkan susu berada di suhu ruangan selama lebih dari 2 jam. Faktanya, susu pasteurisasi yang berada di susu ruang selama lebih dari durasi tersebut berpotensi basi sehingga tidak layak lagi dikonsumsi.

Bila belum dibuka kemasannya, susu pasteurisasi bisa bertahan di suhu ruangan selama kurang lebih 4 jam.

  • Segera Habiskan

Bila telah dibuka, habiskan susu pasteurisasi tidak lebih dari 5 hari. Tetap simpan susu tersebut di dalam lemari pendingin.

Perhatikan kiat memilih susu pasteurisasi yang aman bagi kesehatan, agar Anda yang mengonsumsinya bisa mendapatkan manfaat sehatnya dengan optimal. Jangan sampai lupa untuk tetap mengombinasikan konsumsi susu dengan asupan sehat lainnya, ya!

Punya pertanyaan mengenai susu pasteurisasi atau seputar masalah kesehatan lainnya? Jangan sungkan untuk langsung bertanya pada tim dokter dari KlikDokter melalui Live Chat 24 jam.

(NB/RPA)

Susu UHTsusuHari Susu Seduniasusu pasteurisasi

Konsultasi Dokter Terkait

Tanya Dokter