HomeGaya hidupDiet dan Nutrisi4 Tipe Orang yang Butuh Diet Tinggi Protein
Diet dan Nutrisi

4 Tipe Orang yang Butuh Diet Tinggi Protein

Rieke Saras, 02 Jul 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Beberapa orang memerlukan asupan protein yang lebih banyak daripada kebanyakan manusia.

4 Tipe Orang yang Butuh Diet Tinggi Protein

Diet Atkins, diet Paleo, diet keto. Tren diet beberapa tahun belakangan ini tampaknya begitu mengagungkan protein. Namun, apakah semua orang orang benar-benar perlu mengonsumsi protein dalam jumlah banyak?

Jawabannya tidak. David Katz, MD, direktur Yale University Prevention Research Center mengatakan bahwa orang harus berhenti berkutat pada asupan makronutrien saja (karbohidrat, protein, lemak) dan sebaiknya lebih fokus pada kombinasi makanan yang tepat. Demikian pernyataannya dikutip dari Prevention.

Faktanya, tubuh manusia sudah mendapatkan protein yang memadai dari asupan sehari-hari. Ini karena kebanyakan makanan – bahkan makanan yang kamu pikir tidak memiliki protein – mengandung sejumlah protein di dalamnya. Sehingga, pada orang dewasa yang sehat, kekurangan protein sebenarnya jarang terjadi.

The Dietary Guidelines for Americans menganjurkan asupan protein per hari antara 10 dan 35 persen. Hanya mengonsumsi 10 persen protein saja, atau sekitar 46 gram protein per hari untuk wanita, sebenarnya sudah cukup untuk mencegah kekurangan protein.

Namun Dr. Katz mengakui, ada beberapa tipe orang yang memerlukan lebih banyak lagi protein dari kebanyakan manusia. Siapa saja?

  1. Binaragawan

Para binaragawan identik dengan protein, mulai dari minuman whey protein hingga suplemen protein. Tapi sebenarnya, apa alasan binaragawan membutuhkan banyak protein?

Jika kamu setiap hari melakukan latihan beban, jaringan otot akan luruh sehingga harus diperbaiki dan dibangun kembali. Di sinilah peran protein sebagai sumber asam amino esensial dalam membantu menyusun otot para binaragawan tersebut.

Tanpa protein yang cukup, jangan harap otot-otot akan terbentuk. Ibaratnya kamu ingin membangun rumah, tapi hanya mengandalkan batu bata tanpa besi yang mumpuni. Hasilnya pasti sia-sia karena konstruksi bangunan tidak akan terwujud. 

  1. Orang yang berat badannya mudah naik

Sejumlah bukti ilmiah menunjukkan bahwa asupan tinggi protein, tergantung jenis proteinnya, dapat memberikan rasa kenyang dengan kalori yang sedikit. Itu karena protein membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, sehingga membuatmu kenyang lebih lama.

Selain itu, protein berguna dalam menstabilkan gula darah, yang kemudian dapat menurunkan keinginan untuk makan. Protein juga dapat meminimalkan kehilangan otot, asalkan dibarengi dengan aktivitas fisik yang cukup.

  1. Orang yang sering mengonsumsi makanan manis, berkarbohidrat, dan tidak sehat

Kamu pencinta roti, pasta, dan kue-kue manis? Jika ya, mungkin kamu salah satu orang yang memerlukan diet tinggi protein ini. Pasalnya, ketika kamu mengonsumsi asupan protein yang tinggi, kamu tidak akan terlalu tertarik lagi untuk menyantap makanan bergula dan berkarbohidrat (karena sudah kenyang).

Jika kamu belum yakin dengan fakta tersebut, mungkin perlu mendengar fakta ini. Dalam sebuah uji coba acak yang disebut Optimal Macronutrient Intake Trial to Prevent Heart Disease, orang yang mengganti beberapa karbohidrat dengan protein sehat (atau lemak sehat) ternyata memiliki tekanan darah serta kolesterol LDL yang lebih rendah dibanding orang yang menjalani diet tinggi karbohidrat.

  1. Orang paruh baya (usia 50 tahun ke atas)

Bagi kamu yang memasuki usia paruh baya, diet tinggi protein dapat berguna untuk menangkal kehilangan otot, kondisi yang tak terhindarkan seiring dengan bertambahnya usia. Menurut Dr. Katz, orang paruh baya berisiko terkena sarkopenia, hilangnya massa otot secara bertahap.

Dalam studi tahun 2015 yang dilakukan University of Arkansas, orang dewasa berusia 52 hingga 75 yang melipatgandakan asupan harian protein dari yang dianjurkan, ditemukan lebih baik dalam membangun dan menjaga otot.

Jika kamu termasuk ke dalam kelompok usia ini dan memiliki kolesterol tinggi atau faktor risiko kardiovaskular lainnya, sebaiknya tidak mengonsumsi ekstra protein dari hewani. Cobalah untuk lebih fokus dengan sumber protein nabati, seperti kacang-kacangan, biji-bijian, dan ikan.

Setiap orang memiliki tubuh yang berbeda dengan kebutuhan nutrisi yang berbeda pula. Jadi tidak ada aturan yang sama persis untuk semua orang. Jika kamu merasa termasuk ke dalam golongan orang yang memerlukan diet tinggi protein, dapat berdiskusi dengan dokter atau ahli gizi agar tidak salah langkah.

Kamu juga bisa konsultasi seputar diet sesuai dengan kondisi kesehatanmu atau kondisi medis lainnya lewat fitur tanya dokter online di KlikDokter. Yuk, mulai sekarang #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter untuk mengikuti informasi seputar kesehatan terkini.

[RVS]

proteinmakananDietDiet Tinggi Protein

Konsultasi Dokter Terkait