HomeInfo SehatReproduksi6 Penyebab Gagalnya Program Keluarga Berencana Anda
Reproduksi

6 Penyebab Gagalnya Program Keluarga Berencana Anda

dr. Dyah Novita Anggraini, 29 Jun 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Kehamilan dapat dikendalikan dengan mengikuti program Keluarga Berencana. Tapi apa saja penyebab kegagalannya?

6 Penyebab Gagalnya Program Keluarga Berencana Anda

Jumlah anak dalam sebuah keluarga yang dianggap ideal adalah dua anak. Program KB merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengendalikan jumlah anak di dalam sebuah keluarga.

Keluarga berencana adalah suatu gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran, sehingga dapat mengendalikan pertambahan penduduk. Pembatasan kelahiran yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan alat–alat kontrasepsi.

Program KB dan metode kontrasepsi

Tujuan pemerintah dalam program ini adalah agar dapat meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi. Selain itu tujuan lainnya untuk menurunkan angka kelahiran bayi, serta meningkatkan kesehatan keluarga, dengan cara menjarangkan kehamilan.

Terdapat berbagai pilihan metode kontrasepsi yang tersedia, antara lain:

  • Kontrasepsi alami, seperti: metode senggama terputus, metode kalender atau metode amenorea laktasi
  • Kontrasepsi barrier, seperti: kondom, diafragma, spermisida
  • Kontrasepsi hormonal, seperti: pil KB, suntik KB, implant
  • Kontrasepsi dalam rahim atau yang biasa dinamakan KB spiral

Penyebab gagalnya program keluarga berencana

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, selama 10 tahun ini progam keluarga berencana masih dirasa belum cukup berhasil untuk untuk menurunkan angka kelahiran. Hal ini terjadi karena gagalnya program KB yang dijalankan. Berikut ini adalah beberapa faktor penyebab kemungkinan gagalnya program keluarga berencana Anda:

1. Salah menghitung masa subur

Jika Anda memilih alat kontrasepsi alami seperti metode kalender, salah perhitungan masa subur dapat meningkatkan peluang hamil. Jika Anda ingin memakai metode kalender, pastikan haid Anda teratur setiap bulannya, sehingga masa subur bisa diperkirakan juga setiap bulannya.

2. Lupa dengan jadwal kontrasepsi

Jika Anda memilih alat kontrasepsi seperti pil KB atau KB suntik, Anda harus mengonsumsinya tepat waktu dan sesuai dengan aturan. Hati-hati, ketidakdisiplinan dalam menjalankan program dapat meningkatkan peluang untuk hamil. Hal ini dapat terjadi karena terjadi ketidakseimbangan hormon dalam tubuh.

3. Alat kontrasepsi yang rusak

Jika Anda menggunakan alat kontrasepsi yang rusak tentunya dapat meningkatkan peluang untuk hamil. Contohnya saja jika Anda memakai alat kontrasepi seperti kondom yang sudah kedaluwarsa atau rusak. Untuk mencegah hal ini, pastikan sebelum menggunakan alat kontrasepsi, Anda memeriksa kondisi serta tanggal kedaluwarsanya.

4. Konsumsi obat yang berinteraksi dengan alat kontrasepsi

Terdapat beberapa jenis obat yang dapat berinteraksi dengan alat kontrasepsi, misalnya saja yang berbentuk pil. Konsumsi obat seperti antibiotik dapat berisiko membuat pil KB tidak dapat berfungsi dengan baik.

5. Menyimpan alat kontrasepsi di tempat yang tidak seharusnya

Jika Anda menyimpan alat kontrasepsi di rumah, pastikan tersimpan di tempat yang sesuai dengan aturannya, baik itu dari suhu tertentu atau kondisi ruang penyimpanannya. Karena jika tidak, alat kontrasepsi akan rusak dan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

6. Pasutri (pasangan suami istri) masih berusia muda

Jika Anda termasuk pasutri yang masih berusia muda dan termasuk kategori usia subur, penggunaan alat kontrasepsi biasanya kurang berhasil untuk menghalangi terjadinya pembuahan. Jadi, wajar jika program KB Anda pun gagal.

Jika memang ingin berhasil dalam menjalankan program keluarga berencana, Anda dapat melakukan perlindungan ganda. Contohnya jika Anda sudah memakai pil KB, saat berhubungan seksual cobalah untuk tetap menggunakan kondom.

Selain itu, pastikan untuk memeriksakan alat kontrasepsi Anda ke dokter atau bidan yang biasa dikunjungi secara rutin. Jika saat ini Anda kesulitan menentukan alat kontrasepsi apa yang sesuai, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter agar program KB bisa berhasil dengan baik dan sesuai dengan harapan Anda.

[NP/ RVS]

Pil KBprogram KBAlat Kontrasepsikeluarga berencanaKeluargaKBHari Keluarga NasionalHari Keluarga Berencana

Konsultasi Dokter Terkait