Sehat dan Bugar

Meningkatkan Kualitas Udara di Rumah Demi Kesehatan Keluarga

dr. Caessar Pronocitro M.Sc Sp.A, 29 Jun 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Kesehatan Anda dan keluarga berawal dari dalam rumah. Apa yang perlu dilakukan untuk menjaga kualitas udara di dalam rumah?

Meningkatkan Kualitas Udara di Rumah Demi Kesehatan Keluarga

Sebagian besar orang tak memahami bahwa kualitas udara di dalam rumah merupakan hal penting, yang memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan keluarga yang tinggal di dalamnya. Buruknya kualitas udara dapat menyebabkan munculnya berbagai penyakit yang dapat mengancam kesehatan Anda dan keluarga.

Polusi tak hanya dapat mengancam Anda di luar rumah, tapi juga di dalam rumah. Buktinya adalah, ada beberapa orang yang mengalami keluhan saat berada di rumah, terutama yang terkait dengan pernapasan, tapi berangsur membaik saat meninggalkan rumah? Jika pernah, kemungkinan sumber masalahnya ada pada kebersihan, khususnya kualitas udara di rumah.

Selain itu, Anda juga harus waspada dengan senyawa volatile organic compound (VOC) yang kerap ditemukan pada cat dinding, yang dapat menguap dalam kondisi suhu normal ruangan dan suhu tekanan udara ruangan. Dampak kesehatan dari emisi VOC meliputi iritasi mata, hidung, tenggorokan, sakit kepala, sulit bernapas, mual, pusing, hilangnya koordinasi, kebingungan, serta risiko kanker. Mengurangi eksposur VOC di rumah dapat dilakukan dengan sistem ventilasi yang baik dan pemilihan bahan bangunan atau produk rumah seperti cat dinding yang kandungan VOC-nya paling minimal.

Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan kualitas udara di rumah:

1. Bebas rokok

 

Rokok tak hanya berbahaya bagi perokok aktif, tapi juga perokok pasif. Perokok pasif, baik anak-anak maupun orang dewasa, berisiko mengalami kanker paru, infeksi pernapasan, serta asma. Dalam jangka panjang, paparan rokok akan meningkatkan risiko terjadinya penyakit stroke dan serangan jantung.

2. Jaga kelembapan udara

Jika Anda mendapati adanya pertumbuhan jamur dan lumut, ini berarti kelembapan di dalam ruangan sudah terlalu tinggi. Coba cek apakah ada pipa yang bocor atau menetes, karpet yang tidak dikeringkan, atau kurangnya pembuangan uap air dari dalam rumah yang semuanya ini dapat menjadi sumber kelembapan yang berlebih di dalam rumah.

Tak hanya itu, kondisi rumah yang terlalu lembap juga akan memicu perkembangbiakan tungau debu, bakteri, maupun virus. Akibatnya, Anda dan keluarga dapat mengalami reaksi alergi, asma, ataupun gangguan pernapasan.

3. Keluarkan karbon monoksida dari dalam rumah

Salah satu gas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar adalah karbon monoksida. Gas ini tidak berbau dan tidak berwarna, tapi berbahaya karena mengurangi kemampuan darah mendistribusikan oksigen di dalam tubuh.

Karbon monoksida diproduksi dari perapian, kompor, pemanas, dan kendaraan bermotor. Gejala keracunan karbon monoksida meliputi pusing, disorientasi, kebingungan, bahkan hingga berujung pada kematian.

Usaha melindungi keluarga dari karbon monoksida dapat dilakukan dengan memastikan adanya pembuangan gas ke luar rumah, tidak menggunakan mesin berbahan bakar di ruang tertutup, dan tidak menyalakan kendaraan bermotor di dalam rumah.

Dan jangan lupa, jadikan rumah Anda kawasan bebas rokok. Sebab rokok juga menghasilkan gas berbahaya ini.

4. Tingkatkan sirkulasi udara

Agar udara di dalam rumah sehat, maka udara bersih harus masuk dan udara kotor harus keluar. Di sinilah peran peran penting sistem ventilasi. Tempat-tempat seperti kamar mandi dan dapur membutuhkan exhaust fan yang berfungsi menyedot udara baik ke dalam maupun ke luar ruangan, untuk membuang kelembapan dan gas berbahaya. Meski demikian, yang penting untuk diingat adalah mengatasi polusi dari sumbernya, bukan hanya soal membuang produk gas berbahaya ke luar rumah.

5. Cegah pelepasan bahan kimia dari dinding dan cat

Tanpa disadari, polutan juga dapat berasal dari bahan yang digunakan sebagai dinding maupun cat pelapisnya. Produk kayu, plywood, dan perabotan bisa mengandung zat kimia yang melepaskan gas ataupun bau. Kandungan formaldehida dan VOC berisiko menimbulkan permasalahan kesehatan.

Oleh karena itu, hindari penggunaan produk dengan kandungan benzena dan metil klorida. Tak hanya berhati-hati dalam pemilihan bahan dinding, tapi juga perhatikan pemilihan cat dinding.

Pilih cat dinding berkualitas yang ramah lingkungan, berbahan dasar air, tidak mengandung timah, merkuri, dan kandungan VOC yang mendekati nol. Pilih juga cat dinding yang memiliki kandungan Silver-Ion sehingga dapat memberikan proteksi ganda, yaitu melindungi keluarga dari ancaman bakteri sumber penyakit. Ya, memilih cat dinding yang sehat adalah salah satu cara untuk memastikan keluarga yang sehat.

 

Kesehatan seluruh anggota keluarga harus selalu menjadi prioritas utama. Kualitas udara di rumah adalah salah satu faktor penting untuk mencapainya. Lakukan kiat-kiat di atas, termasuk memastikan dinding rumah sehat dan terlindungi dengan pemilihan produk yang berkualitas yaitu yang mengandung Silver-Ion anti-bakteri, dan tidak mengandung bahan beracun seperti VOC. Dengan dinding yang sehat, keluarga pun sehat. Tak cukup sampai sini, berikan juga keluarga proteksi dari dalam dengan memenuhi kebutuhan gizi harian yang sehat dan seimbang. Dengan demikian, daya tahan tubuh dan kesehatan keluarga secara menyeluruh senantiasaterjaga.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar topik ini, silakan berkonsultasi dengan dokter kami melalui Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter. Gratis, lho!

(RN/ RH)

Kesehatan Keluargakualitas udaraKeluarga SehatUdara Sehat

Konsultasi Dokter Terkait