Minum Arang Aktif untuk Detoks, Amankah?

Arang aktif, atau activated charcoal, banyak muncul di makanan dan minuman beberapa tahun belakangan ini. Anda bisa mendapatinya di yoghurt, kue, bahkan cocktail. Tak seperti arang biasa, bahan ini dianggap dapat bermanfaat bagi kesehatan, salah satunya untuk detoks.

Ya, konsumsi arang aktif dinilai dapat menarik racun keluar dari tubuh manusia. Komposisinya menyerap, yang berarti menarik substansi lain ke permukaannya dan membawanya keluar dari tubuh.

Proses pembuatannya dilakukan dengan cara memanaskan arang yang terbuat dari kayu, batu bara, kelapa, atau gambut sampai terbentuk pori-pori yang menyerupai spons.

Manfaat arang aktif beragam, dari mengobati keracunan makanan, menunjang kesehatan ginjal, memutihkan gigi, menurunkan kadar kolesterol, dan mengatasi overdosis obat.

Melalui situs resminya, aktris Hollywood Gwyneth Paltrow turut memopulerkan arang aktif dengan menyebut bahwa minuman berbahan dasar tersebut ampuh sebagai detoks terbaik.

Tak heran kalau hari ini, produk arang aktif berbentuk serbuk minuman hingga kapsul ada di mana-mana. Bahkan, kopi yang dicampur arang aktif sekarang populer sebagai kudapan khas kaki lima.

Dilansir CNN, arang aktif nyatanya tidak aman untuk kesehatan. Sebenarnya, arang aktif ini dapat mengikat kandungan vitamin, mineral dan antioksidan dalam makanan Anda.

Arang aktif kadang-kadang ditambahkan ke jus buah atau sayuran dan dijual sebagai suplemen penambah nutrisi. Sayangnya, vitamin dalam buah dan sayuran mungkin tidak akan terserap karena keberadaan arang tersebut.

Selain itu, arang aktif dapat mengikat fungsi obat yang seharusnya, termasuk sejumlah antidepresan dan antiinflamasi. Hal itu menyebabkan obat-obatan tersebut jadi kurang efektif.

Ketahui juga bahwa arang aktif hanya akan mengikat partikel yang ada di perut atau usus Anda. Ia bekerja dengan melakukan kontak fisik dengan isi usus Anda.

Jika Anda mencoba menggunakannya untuk detoksifikasi dari alkohol atau makanan berlemak yang telah Anda konsumsi, hal itu jelas tidak mungkin. Karena makanan atau minuman yang sudah dikonsumsi pada malam sebelumnya sudah terserap ke dalam aliran darah Anda.

Lagi pula, arang aktif hanya akan memperlambat usus Anda. Pada tingkat yang lebih lanjut, ia pun diketahui mampu menyebabkan kondisi mual, sembelit, hingga tinja yang menghitam.

Menurut dr. Fiona Amelia dari KlikDokter, manfaat detoks yang sebenar-benarnya saja masih pro dan kontra. Detoks tidak pernah menyebutkan secara jelas racun apa yang perlu dibersihkan dan bagaimana cara menghilangkannya.

Terlebih ketika penggunaan arang dikaitkan dengan detoks. Metode ini perlu ditinjau lebih dalam guna mengetahui kebenarannya secara klinis.

“Tubuh manusia memiliki organ ginjal dan hati yang sangat efektif dalam menyaring dan menghilangkan sebagian besar racun di dalam tubuh. Racun tersebut dikeluarkan dalam bentuk tinja, urine, dan keringat,” kata dr. Fiona.

Lebih lanjut. dr. Fiona menjelaskan bahwa detoks memiliki banyak variasi dan melibatkan paling tidak salah satu hal berikut:

• Berpuasa selama 1-3 hari
• Mengonsumsi jus buah dan sayur segar, air putih, smoothies
• Hanya meminum cairan khusus, seperti air garam atau jus lemon
• Tidak mengonsumsi makanan dengan kadar logam berat, kontaminan, dan alergen yang tinggi
• Mengonsumsi suplemen atau ramuan herbal
• Menggunakan pencahar atau melakukan pembersihan usus
• Berhenti mengonsumsi alkohol, kopi, rokok, dan gula-gula sederhana (gula tambahan) secara total

Berniat minum arang aktif sebagai detoks? Coba pikirkan kesehatan diri Anda matang-matang. Hal yang paling penting adalah, melakukan pola hidup lebih sehat dengan melibatkan olahraga dan konsumsi makanan yang bergizi ketimbang mengonsumsi zat yang belum tentu memberikan kebaikan bagi tubuh.

[RS/ RVS]