Waspada Bawang Merah Palsu dan Efeknya bagi Kesehatan
dr. Andika Widyatama, 28 Jun 2018
Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter
Bawang merah palsu sedang beredar di pasaran. Lantas, apa pengaruhnya bagi kesehatan apabila dikonsumsi? Simak penjelasannya berikut!
Belangkangan, masyarakat sedang ramai memperbincangkan tentang bawang merah palsu yang sedang beredar di pasar-pasar Indonesia. Menurut sumber dari Kementerian Pertanian (Kementan), bawang merah palsu ini diimpor dari India. Bawang merah ini dikatakan palsu karena sebenarnya bawang ini bukanlah bawang merah melainkan bawang bombai. Bawang bombai tersebut memang berukuran mini sehingga menyerupai bawang merah.
Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Suwandi, menyampaikan bahwa bawang bombai dibagi menjadi dua jenis berdasarkan ukurannya, yaitu berukuran kurang dari 5 cm dan lebih dari 5 cm. Bawang merah palsu alias bawang bombai yang beredar di pasaran tersebut berukuran kurang dari 5 cm. Padahal, berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 105 tahun 2017, Indonesia tidak lagi mengimpor bawang bombai yang berukuran kurang dari 5 cm. Bawang bombay dengan ukuran di bawah 5 cm dan masuk ke pasaran Indonesia tersebut, termasuk dalam kategori barang yang ditolak pasar atau reject.
Parahnya, ada beberapa importir yang memanfaatkan keadaan tersebut. Diperkirakan setidaknya ada 10 importir yang melanggar aturan penjualan bawang bombai tersebut. Importir-importir tersebut menjual bawang bombai mini tersebut sebagai bawang merah secara illegal. Menurut Suwandi, bawang merah palsu tersebut di India dijual dengan harga Rp. 2.500 per kg dan masuk ke Indonesia dengan harga Rp. 6000 sampai Rp. 7.000 per kg. Kemudian, di tingkat eceran dijual dengan harga Rp. 25.000 sampai Rp. 30.000 per kg. Padahal biasanya bawang bombai tersebut dijual dengan harga Rp. 14.000 per kg.
Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan menyampaikan bahwa beredarnya bawang merah palsu ini tentu merugikan petani bawang merah lokal karena bawang merah palsu dijual dengan harga masih jauh lebih murah dibandingkan bawang merah lokal sehingga bawang merah petani tersebut tidak dapat bersaing secara harga dan akhirnya tidak laku.
Tidak hanya petani, masyarakat juga bisa dirugikan dengan adanya penjualan bawang merah palsu. Kemudian, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan bahwa kerugian petani bawang merah lokal terkait penjualan bawang merah palsu bisa mencapai Rp. 5,8 triliun. Sedangkan, kerugian negara mencapai Rp. 1,6 triliun.
Efeknya pada kesehatan
Lalu, apakah bawang merah palsu dari India tersebut dapat membahayakan kesehatan bila dikonsumsi? Sampai artikel ini ditulis belum ada penjelasan dari Kementerian Kesehatan mengenai efek bagi kesehatan yang terjadi bila mengonsumsi bawang merah palsu tersebut.
Namun, berdasarkan informasi yang didapatkan dari Kementan bahwa bawang merah palsu yang beredar di pasaran sebenarnya adalah bawang bombai yang berukuran mini. Bawang bombai sendiri memiliki serangkaian manfaat bagi kesehatan. Berikut ini manfaatnya:
1. Membantu mencegah kanker
Kandungan sulfide di dalam bawang bombai dipercaya dapat melindungi tubuh dari pertumbuhan sel tumor dan kanker. Selain itu, bawang bombai juga mengandung antioksidan yang membantu mencegah terjadinya kanker. Antioksidan ini bernama quercetin yang sebenarnya termasuk flavonoid. Flavonoid merupakan zat yang memberi warna pada berbagai buah dan sayur. Menurut National Onion Association, zat disulfides, trisulfides, cepaene, dan vinyldithiins dalam bawang bombai juga berfungsi sebagai anti kanker.
2. Menurunkan tekanan darah
Bawang bombai dipercaya dapat mencegah dan menurunkan risiko mengalami tekanan darah tinggi (hipertensi). Suatu zat di dalam bawang bombai dapat menjaga fleksibilitas pembuluh darah sehingga dapat menjaga tekanan darah tetap stabil. Sebuah penelitian menyatakan bahwa flavonoid dan phytochemical dalam bawang bombai dapat menurunkan risiko mengalami penyakit kardiovaskular dan stroke.
3. Menjaga kesehatan kulit
Kandungan vitamin C yang tinggi pada bawang bombai berfungsi dalam pembentukan kolagen di dalam tubuh. Kolagen tersebut dibutuhkan untuk struktur pembentukan kulit dan rambut. Selain itu, bawang bombai dipercaya efektif untuk menghilangkan bekas luka seperti luka tergores, luka operasi, dan luka bakar. Kandungan alantoin dan heparin dalam bawang bombay dapat membantu menyamarkan dan mengurangi rasa nyeri dan gatal pada bekas luka.
4. Memperbaiki mood
Di dalam bawang bombai terdapat asam folat. Asam folat ini dipercaya dapat mengurangi depresi. Lebih lanjut, asam folat dapat menghambat kerja homosistein yang menghambat aliran darah menuju ke otak sehingga aliran darah ke otak lebih lancer. Kelebihan homosistein juga dapat mengganggu produksi beberapa hormon yang berhubungan juga dengan pengaturan mood, nafsu makan, dan tidur. Hormon-hormon tersebut antara lain serotonin, dopamin, dan norepinefrin.
5. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Beberapa kandungan di dalam bawang bombai dapat berfungsi sebagai antimikroba. Kandungan tersebut termasuk phytochemicals yang terdiri dari disulfide, trisulfide, cepaene, dan vinyldithiins. Kemudian, menurut University Of Maryland Medical Center, quercetin pada bawang bombai juga dapat meredakan gejala pada infeksi kandung kemih.
Tips membedakan bawang merah asli dan palsu
Alangkah baiknya Anda lebih berhati-hati dalam membeli produk bawang merah dan tentunya produk makanan lainnya. Menurut Asosiasi Petani Bawang Indonesia ada beberapa cara untuk membedakan antara bawang merah asli dan bawang merah palsu yang sedang beredar di pasaran. Caranya yaitu:
- Bawang bombai memiliki kadar air lebih tinggi atau jenis bawangnya lebih basah. Sementara bawang merah memiliki tekstur yang lebih padat dan kering.
- Bawang merah lokal tidak bisa dimasak sebagai fried ring onion karena memiliki lebih dari dua sampai lima siung. Untuk ukuran yang kecil mungkin hanya memiliki satu siung.
- Ketika digoreng bawang lokal memiliki aroma yang lebih sedap.
- Ketika kulit bagian terluarnya dikupas, bawang merah palsu memiliki warna merah yang lebih gelap. Sementara bawang merah asli di dalam negeri memiliki warna yang lebih pucat.
Meskipun bawang merah palsu alias bawang bombai mini dari India tersebut mungkin tidak berbahaya bagi kesehatan bila dikonsumsi, ada baiknya kita menunggu kejelasan dari pemerintah. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari efek buruk dari bawang bombai mini tersebut yang mungkin dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti proses produksi dan distribusi yang tidak sehat dan aman. Selain itu, penting bagi Anda untuk menghargai produk lokal yang sudah dihasilkan oleh para petani. Semoga pemerintah dapat segera mendapatkan solusi terbaik untuk masalah yang sedang terjadi ini. Tetapa waspada ya!
[RVS]
Konsultasi Dokter Terkait
Artikel Terkait