Seks

Pria dengan Disfungsi Ereksi Rentan Sakit Jantung?

Bobby Agung Prasetyo, 21 Jun 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Anda menderita disfungsi ereksi? Hati-hati, Anda lebih berisiko untuk mengalami penyakit jantung di kemudian hari. Ini alasan medisnya.

Pria dengan Disfungsi Ereksi Rentan Sakit Jantung?

Disfungsi ereksi merupakan salah satu jenis gangguan seksual pada pria. Kondisi ini terjadi karena kurangnya kemampuan dalam mempertahankan kemampuan ereksi, untuk melakukan aktivitas seksual dengan baik.

Berdasarkan penjelasan dr. Fiona Amelia dari KlikDokter, disfungsi ereksi dapat disebabkan oleh kondisi berikut ini:

  • Gangguan pembuluh darah
  • Kelainan sistem saraf
  • Konsumsi obat-obatan jenis tertentu dalam jangka waktu lama
  • Terdapat kelainan bawaan pada penis

“Agar bisa tegak, penis memerlukan aliran darah yang cukup. Karena itu, gangguan aliran darah dapat menyebabkan gangguan ereksi. Kerusakan saraf akibat diabetes mellitus, alkohol, obat-obatan, juga dapat menjadi penyebab disfungsi ereksi,” papar dr. Fiona.

Lebih lanjut, dr. Fiona menjelaskan bahwa mereka yang mengalami gangguan psikis seperti depresi, kecemasan, stres, perasaan bersalah, perasaan takut akan keintiman, dan hal lain sejenisnya juga dapat mengalami disfungsi ereksi.

Disfungsi ereksi dan penyakit jantung

Dilansir dari TIME, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Circulation menyebutkan bahwa disfungsi ereksi merupakan faktor risiko lain yang dapat menyeret pria pada penyakit jantung.

Saat ini, diperkirakan sekitar 20 pria di atas usia 20 mengalami disfungsi ereksi. Penyebabnya dapat bervariasi, termasuk faktor psikologis yang berhubungan dengan stres, serta faktor fisik maupun biologis yang melibatkan aliran darah serta sel saraf.

Terkait disfungsi ereksi dan penyakit jantung, penelitian tersebut menyatakan bahwa keduanya memiliki faktor risiko yang saling bersinggungan, seperti obesitas, tekanan darah tinggi atau hipertensi, adanya plak pada pembuluh darah (aterosklerosis), kurang olahraga, kolesterol tinggi, dan merokok.

Memperkuat temuan studi di atas, penelitian terbaru yang dilakukan Michael Blaha dari Johns Hopkins Ciccarone Center menyebutkan bahwa disfungsi ereksi memang merupakan faktor risiko penyakit jantung.

"Saya pikir kita dapat mengatakan dengan pasti sekarang bahwa disfungsi ereksi memiliki nilai prediktor risiko independen di atas faktor risiko rutin seperti merokok, kolesterol, dan tekanan darah. Diagnosis disfungsi ereksi menambah profil risiko di atas faktor-faktor tersebut," ujarnya.

Mengatasi disfungsi ereksi sejak dini

Berdasarkan anjuran dr. Alvin Nursalim dari KlikDokter, sebelum Anda melakukan pengobatan, baiknya cari terlebih dahulu penyebab disfungsi ereksi yang dialami.

Jika disfungsi ereksi terjadi akibat kondisi organis–seperti gangguan fisik atau anatomis–terapi yang dilakukan umumnya adalah pembedahan atau obat-obatan. Sementara disfungsi ereksi yang disebabkan akibat gangguan psikologis, pembedahan umumnya tidak diperlukan.

Disfungsi ereksi akibat faktor psikis memiliki angka kesembuhan yang baik apabila ditangani dengan tepat. Oleh karena itu, Anda sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter spesialis urologi atau andrologi guna memastikan penyebab yang mendasari. Dari tindakan ini, pilihan terapi yang sesuai bisa diketahui.

Sekarang Anda sudah tahu bahwa disfungsi ereksi bukanlah masalah seksual semata. Maka dari itu, jika Anda mengalami kondisi ini, jangan ragu untuk segera berobat ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai.

[NB/ RVS]

ereksiSeksualDisfungsi EreksiPenyakit Jantung

Konsultasi Dokter Terkait