Seks

Sakit Kepala Juga Bisa Terjadi Akibat Orgasme

dr. Nitish Basant Adnani BMedSc MSc, 14 Jun 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Rasa sakit atau nyeri di kepala dapat timbul akibat berbagai hal. Pada kondisi tertentu, keluhan tersebut juga bisa terjadi akibat orgasme.

Sakit Kepala Juga Bisa Terjadi Akibat Orgasme

Sakit kepala merupakan salah satu kondisi yang dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan mengganggu produktivitas. Keadaan ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya orgasme.

Sakit kepala yang terjadi akibat orgasme disebut sebagai coital sefalgia. Pada kondisi ini, rasa nyeri dapat terjadi pada saat melakukan hubungan seksual atau pada saat orgasme. Hal itu tidak hanya menyebabkan keluhan tak nyaman, tapi juga turut menyebabkan gangguan performa dalam berhubungan seksual.

Tak hanya itu, sakit kepala yang terjadi akibat orgasme juga tidak spesifik. Hal ini karena keluhan nyeri dapat juga dirasakan pada bagian leher, terasa sangat berat dan timbul secara tiba-tiba, dan durasi yang dapat berlangsung dalam hitungan menit, jam, hingga beberapa hari.

Pada coital sefalgia, terdapat tiga tipe nyeri kepala yang berkaitan dengan aktivitas seksual yang cukup khas, yakni:

1. Tipe yang pertama sering kali dirasakan pada kedua sisi kepala, terutama pada kepala bagian belakang. Umumnya, intensitas nyeri yang dirasakan semakin tinggi seiring dengan meningkatnya gairah seksual.

2. Tipe yang kedua umumnya dirasakan secara tiba-tiba dan berdenyut, sesaat sebelum atau saat terjadi orgasme. Sakit kepala tipe ini dapat diawali pada bagian belakang dari kepala dan kemudian menyebar ke seluruh kepala.

3. Tipe yang ketiga merupakan sakit kepala yang dirasakan pada seluruh bagian kepala dan dipengaruhi oleh posisi.

Faktor risiko coital sefalgia

Coital sefalgia terjadi saat atau setelah melakukan hubungan seksual, termasuk masturbasi, hubungan seksual vaginal, anal seks, oral seks, serta hubungan seksual jenis lainnya yang berakhir pada orgasme. Beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya hal tersebut, di antaranya:

  • Jenis kelamin. Pria diketahui memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami coital sefalgia dibandingkan dengan wanita.
  • Riwayat sakit kepala tipe migrain. Seseorang dengan riwayat sakit kepala sebelah alias migrain memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk mengalami coital sefalgia.

Diagnosis dan pengobatan coital sefalgia

Diagnosis dari coital sefalgia umumnya ditentukan berdasarkan hasil wawancara medis yang mendetail dan pemeriksaan fisis secara langsung. Selain itu, beberapa pemeriksaan penunjang seperti magnetic resonance imaging (MRI) dan computerized tomography (CT) juga bisa dilakukan bila diperlukan.

Terkait pengobatan, sebagian besar kasus coital sefalgia tidak membutuhkan penanganan tertentu. Sebab keluhan ini dapat mereda dengan sendirinya. Anda hanya perlu mengurangi intensitas aktivitas seksual sementara waktu, selama rasa sakit kepala masih dirasakan.

Bila sakit kepala menetap dan disertai dengan keluhan lain, seperti kekakuan pada leher, disorientasi, atau rasa pusing berputar, Anda sebaiknya segera membawa diri berobat ke dokter. Hal ini bertujuan agar kondisi Anda bisa dievaluasi lebih lanjut oleh dokter, guna menentukan kemungkinan penyebab dan jenis penanganan yang paling sesuai.

Mengetahui bahwa sakit kepala akibat orgasme adalah keluhan yang nyata, Anda dianjurkan untuk tidak terlalu menggebu-gebu saat melakukan hubungan seksual. Dengan demikian, kenikmatan yang Anda dan pasangan rasakan bisa terus berjalan dengan lancar.

[NB/ RVS]

OrgasmeHubungan SeksualkepalaCoital SefalgiaSakit Kepala

Konsultasi Dokter Terkait