HomeInfo SehatJantungCara Praktis Kelola Hipertensi Sebelum ke Dokter
Jantung

Cara Praktis Kelola Hipertensi Sebelum ke Dokter

dr. Sara Elise Wijono MRes, 12 Nov 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Hipertensi alias tekanan darah tinggi bisa dikelola dengan berbagai cara yang dilakukan sendiri di rumah. Apa saja cara yang dimaksud?

Cara Praktis Kelola Hipertensi Sebelum ke Dokter

Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan penyakit kronis yang tidak bisa dianggap sepele. Pasalnya, penyakit ini merupakan cikal-bakal penyakit jantung, stroke, dan serangan jantung.

Fakta menyebutkan, hipertensi adalah penyakit yang sangat dipengaruhi oleh gaya hidup. Semakin tidak sehat gaya hidup yang Anda lakukan, semakin besar pula risiko hipertensi alias tekanan darah tinggi.

Adapun ukuran tekanan darah yang mengindikasikan bahwa seseorang mengidap hipertensi, yaitu:

  • Tekanan darah normal: 120/80 mmHg
  • Prehipertensi: 120/80 mmHg
  • Hipertensi tahap 1: 140-159 / 90-99 mmHg
  • Hipertensi tahap 2: ≥ 160/100 mmHg

Berdasarkan rekomendasi dari JNC 8 (The Eight Joint National Committee) seseorang dengan usia di atas 60 tahun sebaiknya menjaga tekanan darah kurang dari 150/90 mmHg. Sementara itu, Anda yang berusia kurang dari 40 tahun dianjurkan untuk menjaga tekanan darah kurang dari 140/90 mmHg.

Ubah Gaya Hidup Menjadi Lebih Sehat

Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, lakukanlah perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat. Berikut panduannya:

1. Berolahraga secara rutin dan teratur

Anda dianjurkan untuk berolahraga secara rutin dan teratur. Aktivitas sehat ini bisa dilakukan selama 30 menit sehari, sebanyak 3–5 kali dalam seminggu. Jenis olahraga yang dianjurkan, misalnya jalan, lari, joging, bersepeda, atau yang sesuai dengan minat dan kondisi tubuh Anda.

2. Selalu konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang

Ubah pola makan Anda menjadi lebih sehat. Salah satu yang penting adalah membatasi asupan garam tidak lebih dari 6 gram per hari (sekitar ¼–½  sendok teh).

Perhatikan juga untuk menghindari makanan yang tidak disadari namun mengandung kadar garam tinggi, seperti makanan olahan dengan garam (biskuit, keripik), makanan kalengan (sosis, kornet), makanan yang diawetkan (ikan asin, dendeng), termasuk berbagai bumbu dapur (kecap, penyedap).

Selain itu, hindari pula makanan cepat saji dan makanan dengan kadar lemak jenuh tinggi seperti otak, paru, gajih, dan sejenisnya. Sebagai gantinya, Anda dapat memperbanyak konsumsi buah dan sayur setiap hari.

Artikel Lainnya: Betulkah Makan Dark Chocolate Baik untuk Tekanan Darah?

3. Menurunkan berat badan

Hal ini terutama berlaku bagi Anda yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Salah satu cara menentukannya adalah dengan perhitungan BMI (body mass index), yang membandingkan berat badan dengan tinggi tubuh.

4. Hindari rokok dan konsumsi alkohol

Jika Anda memiliki kebiasaan merokok, segera hentikan sekarang juga. Merokok merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit kardiovaskular.

Di samping itu, Anda juga sebaiknya mengurangi atau menghentikan konsumsi alkohol sama sekali. Ini karena konsumsi alkohol berhubungan erat dengan tekanan darah yang meningkat dalam waktu cepat.

5. Manajemen stres

Jika hidup penuh dengan beban dan tekanan, maka Anda perlu mencari cara untuk mengatasinya. Misalnya, dengan refreshing, melakukan hobi, meditasi, dan lainnya. Pastikan pula waktu tidur yang Anda dapatkan setiap hari tercukupi, yaitu 6–8 jam per hari.

Perubahan gaya hidup di atas merupakan salah satu langkah tatalaksana awal terhadap tekanan darah tinggi alias hipertensi. Anda sebaiknya menjalani gaya hidup di atas selama 4-6 bulan secara konsisten, sebelum akhirnya melakukan evaluasi kembali terhadap tekanan darah yang dimiliki.

Apabila tekanan darah masih terpantau tinggi, pengontrolan tekanan darah sebaiknya dibantu dengan konsumsi obat-obatan yang diberikan oleh dokter.

[NB/ RVS]

Gaya Hidupdarah tinggiStrokeHipertensi

Konsultasi Dokter Terkait