Kesehatan Mental

Desainer Kate Spade Meninggal Bunuh Diri, Diduga Akibat Depresi

Rieke Saras, 06 Jun 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Desainer Kate Spade ditemukan meninggal bunuh diri di apartemennya. Wanita 55 tahun ini diduga mengalami depresi.

Desainer Kate Spade Meninggal Bunuh Diri, Diduga Akibat Depresi

Desainer asal Amerika Serikat Kate Spade meninggal dunia karena bunuh diri di apartemennya di New York, Selasa (5/6/2018). Dilansir CBS News, Kate ditemukan tak bernyawa oleh pekerjanya sekitar pukul 10:20 waktu setempat. Ia menggantung dirinya dengan syal merah yang diikat ke kenop pintu.

Dalam konferensi pers, polisi mengatakan Kate meninggalkan sebuah catatan -yang isinya belum bisa diungkapkan. Suami dan partner bisnisnya Andy Spade berada di apartemen saat kejadian. Meskipun dugaan mengarah pada bunuh diri, tetapi aparat kepolisian menyebut bahwa penyelidikan masih perlu dilakukan.

Kepergian Kate menjadi duka bagi banyak orang, termasuk Chelsea Clinton dan Ivanka Trump. Dalam cuitannya di Twitter, Chelsea mengatakan, “Nenek saya memberikan tas Kate Spade pertama saya ketika saya masih kuliah. Saya masih memilikinya hingga sekarang.”

 Sementara Ivanka Trump menulis di akun Twitter-nya, “Kepergian Kate Spade yang tragis adalah pengingat yang menyakitkan bahwa kita tidak akan pernah tahu rasa sakit yang orang lain alami atau beban yang mereka bawa. Jika Anda sedang mengalami depresi dan berpikir untuk bunuh diri, tolong carilah bantuan.”

Kate Spade adalah salah satu legenda mode Amerika yang sangat sukses. Perempuan yang bernama asli Katherine Noel Brosnahan ini lahir di Kansas, 24 Desember 1962. Ia tumbuh besar dengan keinginan untuk menjadi produser televisi. Ketika masih menjadi mahasiswa jurnalisme di Arizona State University, ia bekerja di sebuah bar khusus sepeda motor dan toko pakaian pria. Di sanalah ia bertemu calon suaminya, Andy Spade. Ia lulus pada tahun 1985.

 Setelah lulus, Kate pindah ke New York dan menjadi asisten editor fashion di majalah Mademoiselle. Lima tahun kemudian ia menjadi editor senior aksesori – dan di saat inilah ia mengaku frustrasi dengan tas pada era itu, yang menurutnya terlalu menyolok dan berlebihan. Pada tahun 1993, ia mulai merintis Kate Spade New York dengan Andy dan seorang teman.

Perusahaan Kate Spade New York telah memiliki lebih dari 140 toko ritel dan toko outlet di seluruh AS dan lebih dari 175 toko internasional.

Depresi yang menggerogoti Kate

Seperti dikutip dari Page Six, Kate telah lama menderita depresi tapi menolak untuk mencari bantuan medis, demikian ungkap adik perempuannya, Refa Saffo. Kepergian Kate dengan cara bunuh diri ini pun sebenarnya bukan hal yang mengejutkan untuk Refa.

“Saya akan mengatakan bahwa ini tidak mengejutkan untuk saya,” tulis Refa di emailnya kepada majalah Kansas City Star. Ia juga mengatakan Kate adalah sosok yang selalu bersemangat dan ceria, tapi tekanan dari bisnis modenya telah membuat segalanya berbalik. Kate berubah menjadi orang yang depresif.

Selama tiga atau empat tahun belakangan, Refa memohon kepada kakaknya untuk mencari bantuan dan hampir berhasil. “Dia sudah siap untuk pergi (ke pusat bantuan), tapi kemudian takut pada pagi harinya. Imej dari brand-nya lebih penting baginya. Ia benar-benar khawatir dengan apa yang akan dikatakan orang jika mereka tahu bahwa ia depresi.”

Depresi tidak pernah mendiskriminasi. Ia bisa menggerogoti siapa saja, kapan saja. Berbeda dengan kesedihan biasa, depresi merupakan gangguan mental yang dapat berlangsung lama dan berakibat fatal. Menurut laporan National Institute of Mental Health, gejala depresi bisa memengaruhi aktivitas sehari-hari, seperti tidur, makan, atau bekerja.

 Beberapa gejala dari depresi, antara lain kesedihan dan kecemasan yang berlangsung terus-menerus, merasa kosong, kehilangan minat terhadap apa pun (bahkan dengan hobi), sulit berkonsentrasi, sulit tidur atau justru banyak tidur, dan berpikir tentang bunuh diri. Pada orang dengan depresi, gejala tersebut berlangsung lama hingga dua minggu atau lebih.

Jika Anda merasa memiliki depresi, seperti yang dialami oleh Kate Spade, Anda dapat menghubungi psikolog atau psikiater agar dapat ditangani dengan baik. Sama seperti sakit fisik, sakit mental seperti depresi juga membutuhkan pengobatan yang tepat agar bisa sembuh.

[RS/ RVS]

Bunuh DiriKate SpadeDepresiKate Spade Meninggal

Konsultasi Dokter Terkait