Pernapasan

Waspada 4 Penyakit Ini Jika Anda Terpapar Abu Gunung Merapi

Bobby Agung Prasetyo, 04 Jun 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Bagi Anda di kawasan Yogyakarta, Sleman, dan sekitarnya, waspadalah, ada beberapa penyakit yang mengancam jika terpapar abu Gunung Merapi.

Waspada 4 Penyakit Ini Jika Anda Terpapar Abu Gunung Merapi

Gunung Merapi yang merupakan salah satu gunung api paling aktif di Indonesia, beberapa waktu belakangan kembali aktif. Letusan freatik terjadi tiga kali pada hari Jumat (01/06) lalu. Dilansir dari BBC, letusan berlangsung selama dua menit, membubungkan debu hingga ketinggian 6.000 meter. Meski letusan ini dikatakan tak berbahaya, tapi abu vulkanik yang menghujani kawasan sekitar dapat mengancam kesehatan.

Menurut Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), letusan tersebut juga disertai 20 kali embusan, lima kali gempa vulkanik, dan delapan kali guguran.

Bersumber dari Liputan6.com, abu vulkanik yang cukup tebal menutupi lahan perkebunan di Boyolali, Jawa Tengah, setelah Gunung Merapi kembali meletus. Selain membersihkan tanaman dari abu secara manual, tak banyak yang bisa dilakukan para petani di sana. Karena lahan perkebunan tersebut adalah sumber mata pencaharian mereka, wajar saja para petani tersebut panik dan khawatir kebunnya tersebut akan gagal panen. Meski demikian, bagaimana dengan mereka yang terpapar abu vulkanik Gunung Merapi, apakah kesehatannya dapat terancam?

Ancaman penyakit akibat paparan abu vulkanik

Tentu saja paparan abu vulkanik dapat menyebabkan berbagai penyakit jika tidak ditangani secara tepat. Berdasarkan pemaparan dari dr. Theresia Rina Yunita dari KlikDokter, berikut ini adalah empat penyakit yang harus Anda waspadai jika terkena abu vulkanik.

1. Gangguan saluran pernapasan bagian atas

Erupsi gunung berapi dapat memengaruhi organ pernapasan manusia dan memicu munculnya gangguan saluran pernapasan bagian atas. Beberapa gejala yang dapat timbul adalah batuk, sesak napas, nyeri tenggorokan, iritasi hidung, dan masih banyak lagi. Kondisi ini dapat lebih mengancam pada bayi, anak-anak, kelompok lanjut usia, serta mereka yang memiliki riwayat asma.

2. Gangguan pada paru-paru

Tak hanya dapat menyerang saluran pernapasan bagian atas, partikel-partikel kecil dalam debu vulkanik dapat terhirup masuk ke dalam paru-paru. Hal ini dapat menyebabnya terjadinya radang, bahkan hingga berujung pada kematian jika tidak segera ditangani. Dalam jangka panjang, dapat timbul penyakit seperti silikosis, yaitu terbentuknya jaringan parut pada paru-paru akibat paparan partikel silika.

3. Iritasi mata

Debu vulkanik mengandung partikel-partikel kecil yang apabila mengenai mata dapat menyebabkan iritasi. Iritasi pada mata ditandai dengan mata merah, gatal, dan kadang disertai nyeri. Tak hanya itu, ditakutkan bahwa partikel ini dapat merusak kornea dan menyebabkan kebutaan permanen.

4. Iritasi pada kulit

Paparan abu vulkanik tentunya dapat menyebabkan iritasi pada kulit berupa ruam kemerahan dan gatal. Selain itu, kontaminasi abu vulkanik pada air yang digunakan untuk mandi dan berbagai aktivitas warga juga dapat menyebabkan kulit iritasi.

Pada dasarnya, risiko empat penyakit di atas dapat diminimalkan dengan melakukan sejumlah cara. Sebagai antisipasi, dr. Theresia menganjurkan Anda untuk melakukan langkah-langkah ini:

  • Jauhi lokasi letusan sesuai dengan instruksi pemerintah setempat.
  • Gunakan alat pelindung diri lengkap, yaitu pelindung mata, wajah, dan tubuh dengan menggunakan pakaian protektif. Jika tidak tersedia, paling tidak gunakan kacamata, masker, serta pakaian yang menutupi kulit.
  • Jika Anda tinggal di wilayah sekitar Gunung Merapi, tutup pintu dan jendela rumah untuk meminimalkan abu vulkanik yang masuk ke dalam rumah.
  • Selain itu, tutup sumber air agar tidak terkontaminasi debu vulkanik.
  • Hindari terlalu lama berada di luar rumah atau ruang terbuka.
  • Menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

Jika Anda adalah warga yang tinggal di wilayah sekitar Gunung Merapi dan mengalami keluhan seperti sesak napas, iritasi mata, gangguan penglihatan, serta masalah kesehatan lainnya, segera periksakan diri ke dokter atau tenaga medis yang ada di sekitar lokasi Anda.

Erupsi tentu saja bisa membuat warga sekitar panik. Meski demikian, tetaplah rasional dengan melindungi diri dari abu vulkanik Gunung Merapi dengan menggunakan pelindung serta melakukan cara-cara yang dipaparkan di atas untuk menghindari ancaman penyakit yang dapat diakibatkan dari paparan abu vulkanik. Tak hanya untuk Anda, ingatkan juga orang-orang di sekitar Anda untuk melakukan hal yang sama.

[RN/ RVS]

Gunung MerapiParu-parupernapasanAbu Gunung MerapiPenyakit Akibat Abu Vulkanik

Konsultasi Dokter Terkait