Perawatan Wanita

5 Hal Yang Perlu Anda Tahu Tentang Pap Smear

dr. Andika Widyatama, 04 Jun 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Berencana untuk melakukan pemeriksaan pap smear? Pastikan Anda sudah tahu hal-hal berikut!

5 Hal Yang Perlu Anda Tahu Tentang Pap Smear

Pap smear atau pap test merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi kanker serviks atau kanker leher rahim. Serviks merupakan jaringan yang berbentuk saluran yang menghubungkan rahim dengan vagina.

Kanker serviks sendiri disebabkan oleh infeksi human papilloma virus (HPV), yang ditularkan melalui hubungan seksual. Virus ini dapat masuk ke dalam sel serviks, yang selanjutnya dapat memicu perubahan fungsi dan pertumbuhan sel secara tidak terkontrol.

Seseorang yang terinfeksi HPV membutuhkan waktu kurang lebih 10 hingga 20 tahun sampai terbentuk kanker. Selain itu, jumlah penderita kanker serviks di Indonesia per tahun menempati urutan ke-2 tertinggi di dunia.

Dengan demikian, sangat penting bagi Anda para perempuan untuk melakukan pemeriksaan pap smear sebagai upaya deteksi dini kanker serviks. Namun, sebelum melakukan pap smear, alangkah baiknya bila Anda mengetahui dulu beberapa hal di bawah ini.

1. Waktu pemeriksaan pap smear

Menurut The American College Of Obstetricians and Gynecologists, setiap perempuan dianjurkan melakukan pemeriksaan pap smear sejak berusia 21 tahun, baik yang sudah aktif secara seksual maupun yang belum. Setiap perempuan berusia 21 sampai 29 tahun harus melakukan pemeriksaan ini setiap 3 tahun sekali.

Kemudian, setiap perempuan berusia 30 sampai 65 tahun harus melakukan pemeriksaan setiap 5 tahun sekali disertai pemeriksaan penunjang lain, yaitu tes HPV. Namun, masih diperbolehkan hanya melakukan pemeriksaan pap smear saja setiap 3 tahun sekali.

Perempuan berusia di atas 65 tahun dengan riwayat hasil pap smear yang sebelumnya normal, lebih mungkin untuk tidak melakukan pemeriksaan ulang di kemudian hari. Selain itu, pap smear mungkin harus dilakukan lebih sering pada beberapa kondisi, seperti pada perempuan dengan HIV dan perempuan dengan penurunan sistem kekebalan tubuh akibat kemoterapi atau transplantasi organ.

2. Mekanisme pemeriksaan pap smear

Pemeriksaan pap smear dilakukan dalam waktu yang singkat. Meskipun begitu, rasa tidak nyaman akan sedikit dirasakan saat pemeriksaan dilakukan. Selama pemeriksaan Anda akan diminta berada dalam posisi berbaring di meja pemeriksaan dengan posisi kaki terbuka yang disandarkan pada sandaran kaki.

Secara perlahan dokter akan memasukkan alat spekulum untuk memastikan dinding vagina tetap terbuka dan memudahkan akses ke leher rahim. Selanjutnya, dokter akan mengambil sampel pemeriksaan dengan menggunakan alat spatula dan sikat untuk mengangkat sedikit sel serviks.

Kemudian, sel serviks yang sudah diambil tersebut akan dikirim ke laboratorium untuk diuji lebih lanjut apakah mengandung sel abnormal. Setelah pemeriksaan selesai mungkin akan muncul gejala sedikit kram atau pun sedikit perdarahan dari vagina.

3. Persiapan sebelum pemeriksaan pap smear

Sebelum pemeriksaan pap smear, tentu Anda harus membuat janji terlebih dahulu dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Selain itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan pemeriksaan, yaitu tidak sedang menstruasi, tidak melakukan hubungan seksual dalam 48 jam sebelum pemeriksaan, dan tidak menggunakan pembersih vagina yang dapat mengubah kandungan cairan vagina.

Penggunaan alat kontrasepsi seperti spermisida, krim, jeli, dan obat-obatan vagina sebaiknya dihindari selama 48 jam sebelum pemeriksaan. Pada beberapa kasus, pap smear dapat dilakukan pada perempuan dengan usia kehamilan 24 minggu ke bawah.

4. Hasil pemeriksan pap smear

Setelah sampel sel serviks dikirim ke laboratorium, tentu Anda berharap hasilnya baik atau tidak ada kelainan. Sebenarnya hasil pemeriksaan pap smear terdapat 2 kemungkinan, yaitu normal dan abnormal. Hasil normal menunjukkan tidak ditemukannya sel abnormal dan ditunjukkan dengan hasil negatif.

Bila hasilnya normal, maka Anda tidak memerlukan pemeriksaan ulang pap smear selama 3 tahun ke depan. Jika hasilnya ditemukan sel abnormal, harus lebih lanjut dilihat apakah sel tersebut dapat berkembang  menjadi sel kanker.

Bergantung pada tingkat abnormalitas sel, dokter akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan ulang pap smear. Adapun bila diperlukan, dokter dapat melakukan pemeriksaan lebih mendalam pada jaringan serviks dengan menggunakan alat kolposkopi atau melakukan tindakan biopsi (pengambilan jaringan).

5. Keakuratan pemeriksaan pap smear

Pemeriksaan pap smear sangat akurat. Jika dilakukan secara teratur dapat menurunkan kasus kanker serviks hingga 80%. Namun, hasil pemeriksaan bisa saja kurang akurat bila dipengaruhi beberapa faktor. Jika Anda melakukan hal yang seharusnya dihindari sebelum pemeriksaan dilakukan, maka dapat memengaruhi keakuratan hasil pap smear.

Demikianlah penjelasan seputar hal-hal apa saja yang sebaiknya Anda ketahui sebelum melakukan pemeriksaan pap smear. Bagi Anda yang belum melakukan pemeriksaan pap smear, ayo segera periksa! Mencegah lebih baik daripada mengobati.

[NP/ RVS]

RahimPap SmearVaginaKanker Serviks

Konsultasi Dokter Terkait