Saraf

Benarkah Dehidrasi di Musim Kemarau Bisa Picu Stroke?

dr. Alvin Nursalim, SpPD, 03 Jun 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Musim kemarau dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, salah satunya adalah dehidrasi, yang kerap dikaitkan dengan penyakit stroke.

Benarkah Dehidrasi di Musim Kemarau Bisa Picu Stroke?

Dehidrasi merupakan keadaan ketika jumlah cairan yang keluar dari tubuh lebih banyak dari yang masuk. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, salah satunya akibat cuaca panas musim kemarau.

Faktanya, cuaca panas saat musim kemarau membuat tubuh lebih rentan berkeringat dalam jumlah berlebih. Jika hal ini tidak diimbangi dengan asupan cairan yang cukup, dehidrasi tak bisa dihindari lagi.

Ketika tubuh berada pada kondisi dehidrasi, Anda akan mengalami gejala-gejala berikut ini:

  • Mata cekung
  • Badan lemas
  • Urine berwarna pekat
  • Bibir kering
  • Tangan dan kaki teraba dingin
  • Jantung berdebar

Tak terbatas pada gejala di atas, konon dehidrasi yang terjadi akibat kepanasan di musim kemarau juga turut memicu terjadinya stroke.

Mengenal stroke dan gejalanya

Stroke merupakan kematian jaringan otak akibat berkurangnya suplai darah dan oksigen ke otak. Stroke bisa berupa sumbatan (iskemik) dan perdarahan (hemoragik). Secara umum, gejala dari penyakit ini meliputi:

1. Kesulitan berbicara

Stroke dapat menyerang bagian otak yang berisi sistem saraf pengatur lidah untuk berbicara. Karenanya, salah satu keluhan yang umum yang terjadi pada penderita stroke adalah kesulitan bicara. Sebab kelumpuhan saraf lidah, maka lidah dapat tertarik ke salah satu sisi dan menyebabkan kesulitan dalam mengucapkan kata-kata.

2. Pandangan kabur

Apabila kerusakan saraf terjadi pada bagian otak yang bertugas dalam penglihatan, maka penderita akan merasa pandangan menjadi kabur. Keluhan ini biasanya terjadi secara tiba-tiba dan dapat bersifat permanen atau sementara.

3. Sakit kepala

Sakit kepala merupakan tanda awal dari stroke, khususnya stroke perdarahan. Pecahnya pembuluh darah akan menyebabkan peningkatan volume otak dan akhirnya menyebabkan peningkatan tekanan di dalam tengkorak. Seseorang dengan perdarahan dalam otak yang besar memiliki risiko kematian yang tinggi.

4. Kesemutan

Penyumbatan pembuluh darah akibat stroke dapat menyebabkan kerusakan pada bagian otak mana saja dan menyebabkan gejala yang bervariasi.  Salah satu gejala yang dapat dikeluhkan adalah kesemutan.

Karena itu, Anda patut waspada jika Anda mengalami gejala kesemutan, khususnya jika Anda memiliki beberapa faktor risiko stroke seperti diabetes dan tekanan darah tinggi.

Hubungan stroke dengan dehidrasi

Apakah ada hubungan antara dehidrasi selama musim kemarau dengan kejadian stroke? Jawabannya adalah tidak. Karena hingga saat ini belum ada cukup bukti yang menyimpulkan bahwa seseorang dengan status hidrasi yang buruk memiliki risiko stroke lebih tinggi. Namun, satu hal yang pasti, penderita stroke yang mengalami dehidrasi memiliki angka kesembuhan yang lebih rendah.

Kesimpulannya, dehidrasi saat musim kemarau masih belum terbukti dapat menyebabkan stroke. Karena pada dasarnya, stroke itu sendiri memiliki faktor risiko pasti yang meliputi diabetes, hipertensi, dan kadar kolesterol tinggi.

Meski demikian, Anda sebaiknya tidak menganggap remeh dehidrasi. Ini karena kondisi tersebut dapat menyebabkan kematian jika tidak segera diatasi. Jadi, jangan lupa untuk selalu memenuhi kebutuhan cairain tubuh setiap waktu, ya!

[NB/ RVS]

musim kemarauStrokeDehidrasiSakit KepalaBadan Lemas

Konsultasi Dokter Terkait