Diet dan Nutrisi

Diet Nordic, Benarkah Lebih Sehat?

Bobby Agung Prasetyo, 01 Jun 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Diet Nordic dianggap baik untuk dilakukan karena lebih sehat dan memiliki banyak manfaat. Bagaimana fakta medisnya?

Diet Nordic, Benarkah Lebih Sehat?

Adakah dari Anda kini yang tengah menjalani diet? Sudah coba diet Nordic? Ya, jenis diet ini konon benar-benar efektif menurunkan berat badan. Bahkan, tak sedikit pula yang menyebutkan bahwa diet Nordic mampu mendatangkan sederet manfaat sehat yang tidak terduga.

Diet Nordic terdiri dari makanan yang bersumber secara tradisional di kawasan Eropa Timur, seperti Denmark, Finlandia, Islandia, Norwegia dan Swedia. Mirip dengan diet Mediterania, diet Nordic dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2. Penelitian lain menunjukkan bahwa diet Nordic juga amat ampuh menurunkan berat badan.

Fakta tentang diet Nordic

Dilansir dari CNN, diet Nordic mirip dengan diet Mediterania, karena mendasarkan pada konsep konsumsi makanan kaya nabati. Hal tersebut diungkapkan oleh ahli diet dan penulis buku Beyond the Mediterranean Diet: European Secrets of the Super-Healthy, Layne Lieberman.

Faktanya, konsep diet Nordic didasarkan pada piramida diet Laut Baltik yang dibuat oleh Finnish Heart Association, the Finnish Diabetes Association and the University of Eastern Finland. Konsumsi makanan yang diutamakan pada diet ini adalah buah-buahan, ikan berlemak (hering, makarel, dan salmon), ikan tanpa lemak (kod, haddock, dan halibut), kacang-kacangan, sayuran, dan serealia sehat seperti oat.

"Ada beberapa hal yang saya sukai tentang diet Nordic. Pertama, mengutamakan bahan nabati dan mengurangi konsumsi daging. Kedua, diet Nordic mengharuskan Anda mengonsumsi sayuran segar yang sangat bermanfaat bagi lingkungan serta kesehatan," kata ahli diet terdaftar dan juru bicara untuk Academy of Nutrition and Dietetics, Lauri Wright.

Meski tampak sama, diet Mediterania dan Nordic memiliki perbedaan pada sumber lemak yang digunakan. Diet Mediterania menggunakan minyak zaitun, sementara diet Nordic bertumpu pada minyak canola.

"Anda harus selalu memantau ukuran porsi untuk mengontrol berat badan," kata Wright.

Jadi, meski sudah menerapkan diet Nordic, Anda tetap harus memperhatikan porsi makanan yang dikonsumsi. Di samping itu, Anda juga diwajibkan untuk tetap melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga secara rutin dan teratur.

Tips melakukan diet yang baik

Terdapat banyak cara untuk melakukan diet. Namun diet dengan cara tidak makan sama sekali sangatlah tidak tepat. Menurut dr. Rio Aditya, diet yang benar bukan hanya sekadar mengurangi jumlah makanan saja, melainkan mengganti apa yang dimakan.

“Sumber-sumber karbohidrat sederhana diganti menjadi karbohidrat kompleks, seperti oatmeal, gandum, ubi, atau nasi merah. Dengan ini, Anda akan kenyang lebih lama sehingga mengurangi jumlah makanan yang dikonsumsi selanjutnya,” kata dr. Rio.

Selain itu, perilaku diet tersebut juga wajib disandingkan dengan penerapan gaya hidup sehat, salah satunya berolahraga secara rutin dan teratur

“Jika diet dilakukan tanpa olahraga maka akan menjadi percuma, karena suatu saat nanti berat badan Anda akan mudah naik kembali. Prinsip yang harus Anda pegang adalah membakar kalori harus lebih banyak dibandingkan dengan kalori yang masuk. Kedua, sarapan tidak boleh dilewatkan karena merupakan sumber energi Anda untuk beraktivitas sepanjang hari,” lengkapnya.

Jadi, apakah Anda tertarik untuk coba menerapkan diet Nordic pada kehidupan sehari-hari? Jika ya, Anda dianjurkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli diet atau orang yang sudah paham betul dengan diet Nordic. Dengan begini, manfaat sehatnya bisa benar-benar Anda rasakan.

[NB/ RVS]

Berat BadangiziDietDiabetesDiet NordicPenyakit Jantung

Konsultasi Dokter Terkait