Kesehatan Anak

Kiat Memilih Minuman Kemasan untuk Anak

dr. Reza Fahlevi, 31 Mei 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Meski praktis, namun, minuman kemasan memiliki kandungan yang berdampak buruk pada anak. Ini kiat memilih minuman kemasan untuk anak.

Kiat Memilih Minuman Kemasan untuk Anak

Saat ini ada semakin banyak minuman kemasan yang beredar di pasaran, dalam beragam jenis dan rasa. Tak hanya produk minuman kemasan untuk dewasa, tapi kini juga semakin banyak produk yang membidik konsumen anak-anak. Perlu Anda ketahui, tidak semua jenis minuman kemasan aman untuk dikonsumsi anak. Sebagi orang tua, Anda harus turut serta dalam memilih minuman kemasan yang baik dan aman untuk buah hati Anda.

Sebagai contoh, kebiasaan minum minuman manis dengan kalori yang tinggi dapat meningkatkan risiko anak mengalami obesitas dan terbentuknya karang gigi. Kebiasaan minum minuman bersoda juga tidak baik. Selain kadar gula yang tinggi, kandungan sodanya juga diketahui bisa membawa efek buruk terhadap kesehatan gigi.

Lantas, minuman kemasan seperti apa yang baik dan aman untuk anak?

1. Air mineral

Air mineral kemasan merupakan minuman terbaik diberikan kepada anak. Selain tidak mengandung kalori, air mineral tidak menyebabkan anak kehausan yang disebabkan oleh minuman manis. Minum air mineral juga baik untuk memenuhi kebutuhan cairan anak dan mencegah konstipasi (sulit buang air besar) pada  anak.

Air putih dapat diberikan pada anak usia 6 bulan ke atas. Pada anak usia di bawah 6 bulan, pemberian air putih tidak diperlukan kecuali dalam jumlah sedikit, misalnya setelah minum obat.

2. Susu

Selain air putih, susu merupakan salah satu minuman kemasan yang direkomendasikan untuk anak. Susu mengandung protein yang baik untuk membantu pertumbuhan anak. Selain itu, kandungan kalsium yang tinggi pada susu dapat membantu pertumbuhan dan kekuatan tulang anak.

Sebagai catatan, satu gelas susu mengandung 300 mg kalsium. Anak-anak yang  berusia 1-3 tahun membutuhkan 700 mg kalsium setiap harinya. Anak usia 4-8 tahun membutuhkan kalsium sebanyak 1000 mg. Sementara itu, anak usia 9-18 tahun membutuhkan 1300 mg kalsium setiap harinya. Inilah sebabnya minum susu sangat penting untuk memenuhi kebutuhan kalsium anak.

Pilihlah susu dengan kadar lemak rendah atau bebas lemak untuk mengurangi asupan lemak berlebihan pada anak. Selain itu, pilih susu kemasan murni yang tidak ditambahkan gula untuk membatasi asupan gula yang dikonsumsi anak.

Ingat bahwa susu sapi baru dapat diberikan kepada anak yang berusia di atas 1 tahun. Jika susu sapi diberikan kepada anak di bawah usia 1 tahun, ini dapat memberikan beban kepada ginjal anak yang belum cukup matang. Untuk anak di bawah 1 tahun, pemberian susu yang sangat dianjurkan adalah ASI. Jika ASI tidak memungkinan, anak dapat diberi susu formula khusus bayi.

3. Jus

Jus juga merupakan minuman kemasan yang bisa menajdi pilihan. Jus buah asli mengandung berbagai vitamin dan mineral yang penting untuk menyokong tumbuh kembang anak. Akan tetapi, Anda harus berhati-hati dengan minuman jus kemasan karena biasanya mengandung kadar gula yang tinggi yang tidak baik untuk anak.

Solusinya, pilihah jus yang tidak mengandung gula tambahan, supaya anak bisa mendapatkan manfaat vitamin dan mineral, tanpa efek negatif akibat konsumsi gula berlebih. Pilih juga kemasan yang bertuliskan “pasteurized” yang berarti jus tersebut disterilkan dengan cara pasteurisasi sehingga kandungan gizi di dalamnya tidak rusak. Yang paling aman, buatlah sendiri jus di rumah, asli dari buah segar, dan tanpa pemanis tambahan.

Penting untuk diingat bahwa anak dapat diberikan jus, tapi dalam jumlah terbatas. Pada anak yang berusia di bawah 1 tahun, pemberian jus tidak direkomendasikan. Pada anak yang berusia 1-6 tahun, Anda direkomendasikan untuk memberikan jus sebanyak 120-180 ml setiap harinya. Sedangkan pada anak yang berusia 7-18 tahun, jus dapat diberikan sebanyak 240-360 ml per hari.

Hindari memberikan minuman kemasan ini

Hindari memberikan anak minuman teh instan kemasan karena terdapat zat berbahaya tannin. Zat ini mampu menghambat penyerapan zat besi sehingga berisiko memicu terjadinya anemia. Selain itu, kandungan kafeinnya dapat mengganggu saraf otaknya. Jika dikonsumsi terlalu sering, ini dapat berdampak pada gangguan fungsi ginjal. Adanya kandungan natrium sebagai pengganti gula, dapat menyebabkan gangguan ginjal dan hipertensi jika dikonsumsi dalam jangka waktu panjang.

Selain minuman teh instan kemasan, hindari juga memberikan anak minuman bersoda. Minuman berkarbonasi mengandung karbohidrat dan gula yang sangat tinggi. Bahkan, kandungan gulanya bisa mencapai 12 sendok teh! Konsumsi gula yang terlalu tinggi dapat memicu obesitas. Minuman bersoda juga memudahkan pengeluaran kalsium dari tubuh, sehingga dapat memicu terjadinya pengeroposan tulang dan kerusakan gigi.

Daripada memberikan anak minuman kemasan yang sebagian besar tinggi pemanis dan mengandung kafein, lebih baik anjurkan anak untuk mengonsumsi banyak air putih. Selain itu, berikan anak jus buah atau smoothie dari buah segar tanpa tambahan pemanis, atau bisa juga membuat es loli yang terbuat dari buah-buahan. Demi pertumbuhan anak yang sehat, pastikan anak untuk mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang.

[RN/ RVS]

Minuman BersodaMinuman kemasanAir MineralsusugulagiziAnakMemilih Minuman KemasanNatriumTeh Instan Kemasan

Konsultasi Dokter Terkait